Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Nelangsa Siswa Jurusan Bahasa di SMA, Dapat Stigma yang Bikin Jengkel

Aida Kurniadi oleh Aida Kurniadi
12 Oktober 2023
A A
Nelangsa Siswa Jurusan Bahasa di SMA, Dapat Stigma yang Bikin Jengkel

Nelangsa Siswa Jurusan Bahasa di SMA, Dapat Stigma yang Bikin Jengkel (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan SMA terbaik sepertinya tak pernah ada habisnya dibicarakan. Nama yang diangkat pun selalu itu-itu saja, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Bagai sebuah perlombaan, kedua jurusan ini selalu saja dibanding-bandingkan, entah dari gengsi maupun prestasi. Sebagai salah satu alumni jurusan Bahasa di SMA, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Apalagi kalau ketemu orang tua murid yang bilang, “Anak IPA lebih pintar daripada anak IPS!”

Kadang saya penasaran, kalau anak IPA lebih pintar daripada anak IPS, terus siswa jurusan Bahasa gimana? Saya nggak pernah mendengar ada yang membanding-bandingkan siswa jurusan Bahasa dengan siswa jurusan IPA atau IPS. Namun saya nggak bisa menyangkal kalau jurusan Bahasa di SMA memang sulit ditemukan, bahkan di daerah ibu kota sekalipun.

Dulu, saat hendak mendaftarkan diri ke jenjang SMA, saya sangat senang begitu tahu ada dua sekolah yang membuka jurusan Bahasa di kabupaten saya. Namun, saya harus belajar mati-matian karena kedua SMA itu digadang-gadang sebagai SMA unggulan dan kebetulan pada tahun 2017 belum ada sistem zonasi.

Saat daftar SMA, saya pun memilih dua jurusan di SMA yang berbeda. Pilihan pertama saya jatuh pada jurusan Bahasa dan pilihan kedua adalah IPA. Ternyata saya diterima di kedua jurusan itu. Akan tetapi keluarga saya meragukan pilihan pertama saya. Mereka bahkan menyarankan saya untuk mengambil pilihan kedua. Saya nggak menyesal telah keras kepala memilih jurusan Bahasa di SMA, meski saya harus menghadapi stigma negatif yang kerap bikin jengkel.

Prospek kerja jurusan Bahasa nggak jelas

Sepertinya salah satu alasan kenapa jurusan Bahasa sulit ditemukan di beberapa SMA hingga kini karena prospek kerjanya yang nggak jelas. Mungkin bisa aja pemerintah menambahkan jurusan ini ke semua SMA di Indonesia. Tapi, siapa yang daftar? Citra jurusan ini sudah dikotori pemikiran seperti ini. Tak sedikit orang tua yang melarang anaknya masuk jurusan Bahasa dengan embel-embel, “Mau jadi apa kamu?”

Rasanya saya kesal bukan main, apalagi kebanyakan orang tua nggak tahu apa-apa soal jurusan satu ini. Mereka cuma termakan citra overproud yang sering menjadi bahan perdebatan dalam jurusan IPA dan IPS.

Lagi pula sekarang sudah bukan saatnya cap anak pintar hanya berlaku bagi arsitek atau dokter. Di era sekarang ini, lulusan bahasa juga punya nilai lebih. Tak sedikit alumni jurusan saya yang akhirnya bekerja di berbagai perusahaan papan atas. Bahkan ada yang akhirnya menjadi duta besar, lho!

Minoritas yang dilupakan

Siswa jurusan Bahasa di SMA adalah minoritas. Tentu saja ini fakta yang tak perlu diverifikasi lagi. Data Kemendikbud pun pasti setuju dengan pernyataan saya. Menemukan orang yang tahu bahwa ada jurusan Bahasa di SMA itu sesulit menemukan berlian. Tapi mau gimana lagi, kenyataannya memang orang-orang tahunya di SMA hanya ada dua penjurusan, jurusan IPA dan IPS.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Lulus dari jurusan Bahasa nantinya susah daftar kuliah

Dari sekian banyak opini ngawur orang-orang, ini yang paling nggak masuk akal. Wong universitas aja menyediakan banyak jurusan bahasa, kok. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) adalah jawabannya. Banyak lho jurusan yang bisa dimasuki siswa lulusan jurusan Bahasa SMA di sini, mulai dari jurusan Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Jepang, Sastra Belanda, Sastra Rusia, Sastra Korea, dll.

Nggak mau belajar bahasa lagi di bangku kuliah? Bisa lintas fakultas, kok. Lintas jurusan juga bisa. Memangnya cuma anak jurusan IPA yang bisa mengambil lahan anak IPS? Jurusan Bahasa sebagai sesama lingkup sosial-humaniora juga punya kesempatan “menikung” jurusan kuliah yang umumnya dicap jurusan anak IPS.

Walaupun sering diragukan, faktanya teman-teman SMA saya dulu banyak yang sekarang jadi mahasiswa Hubungan Internasional, Psikologi, Manajemen, Pariwisata, Ilmu Komunikasi, bahkan Hukum. Jika meragukan akreditasi universitas, teman-teman saya pun diterima di universitas-universitas yang dinilai “terbaik se-Indonesia”, seperti UGM, UNY, hingga UI.

Kini, saya ingin berterima kasih kepada guru-guru saya saat SMA dulu. Mereka selalu meyakinkan bahwa jurusan ini adalah jurusan yang berharga. Bahkan para guru antusias dalam menumbuhkan rasa cinta para siswa terhadap jurusan ini dengan memperkenalkan lagu “Himne Bahasa Indonesia” setiap pelajaran peminatan Sastra dan Bahasa Indonesia dimulai.

Saya berharap, teman-teman yang sedang atau telah menempuh pendidikan di jurusan Bahasa nggak perlu merendahkan suara saat ditanya jurusan apa. Walaupun tentu saja, pada akhirnya hanya jurusan IPA yang selalu ada di hati para orang tua.

Penulis: Aida Kurniadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Cara Memilih Jurusan Kuliah untuk Anak SMA.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2023 oleh

Tags: jurusanJurusan Bahasasma
Aida Kurniadi

Aida Kurniadi

Manusia kebanyakan hobi.

ArtikelTerkait

Anak UIN Nggak Punya Masa Depan Cerah! Kamu Mau Jadi Apa! (Unsplash)

Stigma Busuk Menyebutkan kalau Anak UIN Nggak Akan Maju dan Punya Masa Depan Cerah, Apalagi Kuliah Pendidikan

5 Mei 2025
bekal makan tupperware sekolah nasi lauk jajan siswa anak sma smp air minum mojok

Pergeseran Makna Bawa Bekal Makan dan Minum ke Sekolah yang Tidak Kita Sadari

4 Mei 2020
Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

9 Januari 2023

Touring Bareng Klub Motor Nggak Seasyik Touring Waktu SMA

24 Mei 2021
Jurusan Pertanian Bukan untuk Mahasiswa “Sultan” yang Alergi Kotor-kotoran Mojok.co

Jurusan Pertanian Bukan untuk Mahasiswa “Sultan” yang Alergi Kotor-kotoran 

1 Juni 2024
Stop Bilang Teknologi Pangan Adalah Jurusan yang Kuliahnya Cuma Masak dan Makan terminal mojok.co

Stop Bilang Teknologi Pangan Adalah Jurusan yang Kuliahnya Cuma Masak dan Makan

19 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.