Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kisah Pilu dari Mahasiswa yang Harus Menjual Cincin Ibunya demi Menyiapkan Suguhan untuk Dosen Penguji Sidang Skripsi

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
2 Januari 2024
A A
Dosen Penguji Makan Suguhan Sidang, Mahasiswa Meradang (Unsplash)

Dosen Penguji Makan Suguhan Sidang, Mahasiswa Meradang (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Snack dari Nabilah (dokter umum)

Selanjutnya saya ngobrol singkat dengan Nabilah, seorang dokter umum yang sempat menempuh perkuliahan di Purwokerto. Ketika saya tanya perihal suguhan untuk dosen penguji, dirinya juga mengaku bahwa saat sidang skripsi, dia juga membawa snack dan makanan.

“Iya, Mas. Waktu sidang saya juga bawa snack sama air mineral, terus nasi kotak juga.” Ungkap Nabilah.

Ketika saya tanya kenapa harus seperti itu, Nabilah menjawab karena teman-temannya juga melakukan hal yang sama. Bahkan kakak tingkatnya juga melakukan hal yang sama ketika melaksanakan sidang skripsi.

Nabilah juga bercerita, bahwa suguhan yang dia berikan tidak berhenti saat sidang skripsi saja. Saat menjalani koas pun kudu bawa sesuatu. Bahkan ada senior atau dokter satu rumah sakit yang menyindir dan terang-terangan ingin dibelikan makanan oleh dokter muda yang sedang menjalani koas. Tentu saja tidak semua dokter senior bersikap demikian.

Tentu saja pemberian “suguhan” tersebut entah nantinya disebut gratifikasi atau apalah. Namun “suguhan” tersebut sudah dinormalisasi. Oleh karena itu, ketika hendak menjadi dokter, harus siap juga untuk mengeluarkan uang yang tidak tercatat pada tagihan resmi keuangan akademik.

Setyo (staf IT) yang kaget

Ketika ditanya perihal “suguhan” saat sidang skripsi, Setyo justru menunjukkan raut muka terkejut. Dirinya mengaku hanya menjalankan sidang tanpa membawa jajanan atau makanan untuk dosen penguji.

“Apa cuma kampusku yang tidak memberi suguhan kepada dosen penguji?” Tanya Setyo heran.

Yati (perawat) yang menyiapkan telur asin khas Brebes tapi belinya di Purwokerto

Yati, alumni AKPER swasta yang ada di Banyumas, adalah perawat senior di klinik. Dia juga memiliki cerita terkait dengan suguhan untuk dosen penguji.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

“Dulu saya ambil tema tugas akhir tentang keperawatan Jiwa di RSJ yang ada di Klaten. Jadi, salah satu pengujinya adalah clinical instructor asal Klaten yang datang ke Banyumas untuk menguji,” ujarnya.

Jauh sebelum ujian, pimpinan kampus justru meminta kepada para mahasiswa, termasuk Yati, untuk membawa buah tangan. Oleh-oleh tersebut akan diberikan kepada dosen penguji yang datang dari luar kota. Selain menyediakan snack dan air mineral, Yati membawa telur asin sebagai buah tangan.

“Selain snack, saya juga nyiapin telur asin khas Brebes, tapi telur asinnya beli di Purwokerto,” kenangnya sambil tertawa kecil.

Priyantika (perawat)

Dari beragam cerita di atas, cerita dari Priyantika yang paling membuat saya bengong selama 5 detik saking herannya. Jadi, sebelum ujian skripsi, ibu dari Priyantika sampai menjual cincin agar anaknya bisa memberikan suguhan kepada dosen penguji.

“Pokoknya banyak uang yang harus saya keluarkan. Mulai dari bayar pendaftaran ujian sidang skripsi, sampai menyediakan snack dan makanan untuk dosen penguji,” tutur Priyantika.

Priyantika mengaku bahwa dirinya menyiapkan banyak makanan. Antara lain: snack kotak berisi 3 macam kudapan, bebek goreng seharga Rp25 ribu, dan air minum 2 macam (Pulpy dan air mineral). Padahal, saat itu, ada 4 dosen penguji, sehingga Priyantika harus menyiapkan 4 snack, 4 porsi Bebek Goreng + nasi, 4  botol air mineral dan 4 botol Pulpy.

“Udah bayar untuk bisa daftar sidang, saya masih harus menyediakan konsumsi untuk dosen pembimbing. Karena uangnya kurang, ibu saya terpaksa jual cincin agar saya bisa membeli semua “ubo rampe” guna keperluan sidang skripsinya,” tukas Priyantika.

Budaya yang memberatkan mahasiswa

Kisah di atas membuktikan bahwa budaya “nyuguh” saat ujian skripsi memberatkan Mahasiswa. Selain memberatkan, hal tersebut juga termasuk pelanggaran terhadap surat edaran dari Kemendikbudristek No. 108/B/SE/2017 yang isinya adalah larangan bagi pendidik maupun stakeholder di perguruan tinggi untuk menerima hadiah dari mahasiswa, tentu saja aturan ini berlaku sebaliknya.

Jika budaya ini terus berlanjut, bayangkan saja jika nanti saat prosesi sidang seminar skripsi, ada penyidik KPK yang nyamar jadi mahasiswa. Terus setelah seminar selesai, alih-alih mahasiswa calon sarjana itu menerima selempang bertuliskan gelar akademik dari bestie seangkatannya, justru malah dapat rompi orange atas dugaan gratifikasi kepada dosen penguji. Lah endingnya malah wisuda virtual dari dalam jeruji tahanan.

Belum juga ngurus SKCK untuk nyari kerja, malah udah masuk penjara gara-gara terbukti melakukan gratifikasi. Duh Melas.

Penulis: Dhimas Raditya Lustiono

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kampus Bermasalah Kalau (Masih) Ada Budaya Mahasiswa Memberi Makanan ke Dosen Penguji

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 2 Januari 2024 oleh

Tags: brebesDosendosen pengujigratifikasi sidang skripsipurwokertoSemarangSkripsisnack ujiansuguhan sidang
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

Purwokerto di Mata Orang Purbalingga: Bikin Iri karena Fasilitas dan Kemudahannya Mojok.co

Purwokerto di Mata Orang Purbalingga: Bikin Iri karena Fasilitas dan Kemudahannya

21 Februari 2024
6 Kuliner Hidden Gem di Semarang yang Wajib Dicoba Terminal Mojok

6 Kuliner Hidden Gem di Semarang yang Wajib Dicoba

7 Juli 2023
Ayam Geprek, Makanan Khas Jogja Sukses Menginvasi Semarang (Unsplash)

Makanan Khas Semarang Kini Menjiplak Warisan Kuliner Khas Jogja: Ayam Geprek

7 Agustus 2023
Dosen yang Jarang Ngajar, Nggak Pernah Koreksi Tugas, Plus Pelit Nilai Sebenarnya Minta Diapain sih? youtube, UKT

Bayar UKT Mahal, tapi Dosen Nyuruh Mahasiswa Belajar dari YouTube, Logikanya di Mana sih?

26 Maret 2024
Saya Lulus Kuliah Lama Gara-gara Kecewa dengan Sosok Si Doel terminal mojok.co

Saya Lulus Kuliah Lama Gara-gara Kecewa dengan Sosok Si Doel

2 Oktober 2020
GOR SoeSoe Purwokerto Jadi Keren Berkat Trik Rektor Unsoed (Unsplash)

GOR SoeSoe Purwokerto, GOR Berkelas pada Zamannya yang Pembangunannya Lancar Berkat Trik Rektor Unsoed

30 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.