Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ketika Jogja Nggak Ramah bagi Orang Buta Arah Mata Angin, Google Maps Adalah Penyelamat

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
11 Mei 2024
A A
Ketika Jogja Nggak Ramah bagi Orang yang Buta Arah Mata Angin, Google Maps Adalah Penyelamat Mojok.co

Ketika Jogja Nggak Ramah bagi Orang yang Buta Arah Mata Angin, Google Maps Adalah Penyelamat (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dear warga Jogja, bisakah memberi petunjuk jalan tanpa menggunakan arah mata angin? 

Google Maps alias Gmaps kerap menjadi bualan netizen karena sering memberi rekomendasi jalan yang menyulitkan, bahkan bikin orang kesasar. Itu mengapa, banyak orang lebih percaya pada warga lokal alias warlok ketika menanyakan arah menuju suatu tempat. Petunjuk warlok lebih akurat.  

Saya juga menganut pemahaman itu.  Ketika di tempat baru, saya lebih percaya pada warlok daripada produk Google yang satu itu. Namun, beda ceritanya ketika saya melancong di Jogja. Saya pasrahkan seluruh hidup saya pada Google Maps. Kenapa? 

Orang Jogja memberi petunjuk jalan menggunakan arah mata angin

Orang Jogja memang aduhai ramahnya. Ketika wisatawan kebingungan dan tersesat mereka tidak segan-segan membantu. Sayangnya, kebanyakan orang Jogja menjelaskan petunjuk ke suatu tempat dengan menggunakan arah mata angin. Iya, mata angin seperti utara, selatan, barat, timur. 

Cara menjelaskan seperti itu tidak salah sama sekali. Penggunaan arah mata angin memang wajar dalam kehidupan sehari-hari warga Jogja. Namun, hal itu sangat asing bagi saya yang bukan berasal dari Jogja. 

Di daerah asal saya, menjelaskan suatu tempat biasanya menggunakan patokan tempat lain. Di Jabodetabek misalnya, ada yang menjelaskan tempat dengan patokan jalan, gedung atau berbagai tempat terkenal. Misalnya, gedung a berada di dekat stasiun b. Contoh yang lain, menunjukkan sebuah tempat menggunakan acuan kanan dan kiri. Seperti kalau ke jalan c dari tempat bertanya tinggal belok ke kanan, lalu setelah itu ke kiri masuk ke jalan d. Tinggal ikuti jalan itu saja nanti sampai di jalan c.

Menjelaskan arah mata angin dalam bahasa Jawa

Tahu apa yang lebih memusingkan dari petunjuk arah menggunakan mata angin? Kebanyakan orang Jogja menjelaskan arah mata angin itu dalam bahasa Jawa. Iya, mereka suka keceplosan menjelaskan dengan lor (utara), kidul (selatan), wetan (timur), kulon (barat). Alhasil saya yang mendengar itu hanya bisa melongo. 

Dengar-dengar, orang luar Jawa yang sudah lama tinggal di Jogja pun masih kesulitan menjelaskan arah menggunakan mata angin. Apalagi mata angin dalam bahasa Jawa. Apalah saya dan mungkin segelintir orang lain yang hanya mampir sehari atau dua hari, mentok-mentok seminggu ini. 

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Kasihanilah kami pelancong yang buta arah mata angin 

Sekali lagi saya tekankan, memberi arahan menggunakan mata angin sama sekali tidak keliru. Itu hanya sebuah kebiasaan yang asing bagi segelintir orang. Namun, kalau boleh sedikit memberi saran untuk warlok Jogja, tolong lihat orang yang kalian beri arahan. Kalau lawan bicara sudah terlihat pening dan kebingungan, tolong pastikan mereka paham. Apabila tidak paham, coba jelaskan dengan cara lain. 

Di sisi lain, bagi para wisatawan, tolong menyesuaikan diri. Minimal, jangan kalian berburuk sangka pada para warlok Jogja. Bukannya mereka nggak mau membantu, memberi arah menggunakan mata angin adalah kebiasaan mereka. Kalau kalian tidak paham, cobalah minta tolong mereka untuk menjelaskan ulang dengan cara lain secara halus dan sopan. 

Kalau dengan cara apapun masih kesulitan, jalan terakhir memang pasrahkan diri kalian pada Google Maps, walau kadang ngaco. 

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pejalan Kaki “Dilarang” di Kota Semarang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

 

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2024 oleh

Tags: arah mata anginJogjamata anginpariwisatawisatawan
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang (Shutterstock)

3 Kuliner Jogja yang Laku Banget dan Bertahan Lama di Malang

1 Agustus 2024
Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

Jogja Tak Seburuk Itu, dan Kota Ini Memang Pantas untuk Dicintai secara Brutal

9 Februari 2024
merlion madiun mojok

Patung Merlion di Madiun Nggak Perlu Digugat karena Orang Kampung pun Berhak Bahagia

4 Januari 2021
Susahnya Meromantisasi Jogja sebagai Orang Kabupaten Magelang terminal mojok.co

Susahnya Meromantisasi Jogja sebagai Orang Kabupaten Magelang

13 Februari 2021
Sisi Lain Tamansari Jogja yang Membuatnya Misterius (Unsplash)

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

8 Desember 2025
Kota Malang kota pendidikan. (Unsplash.com)

Kota Malang Kalahkan Jogja Sebagai Kota Paling Ideal untuk Kuliah

11 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.