Bagi sekolah-sekolah di Jember, study tour ke Jogja lebih menarik daripada ke Bali. Pengalaman saya selama sekolah di Jember, setidaknya Kota Pelajar ini dipilih oleh 85 persen pelajar yang angkatannya hendak menggelar study tour. Kenyataan ini berbeda dengan mayoritas sekolah di Indonesia yang lebih tertarik ke Bali.
Saking seringnya pelajar Jember study tour ke Jogja, ada ungkapan terkenal untuk lucu-lucuan di kalangan pelajar. Katanya, pelajar Jember belum study tour, kalau belum ke Jogja. Seakan-akan, kunjungan ke sana sudah menjadi identitas bagi pelajar Jember.
Ini bukan berarti Bali lebih buruk daripada Jogja ya. Kedua daerah itu sama-sama menawarkan pemandangan yang indah dan suasana yang tentram dengan warisan budaya yang terjaga. Namun, di mata pelajar Jember, Jogja punya nilai lebih. Bukan karena status istimewa yang disandangnya, Jogja punya julukan Kota Pelajar yang menarik perhatian para pelajar.
Jogja Kota Pelajar yang menarik bagi pelajar Jember
Selama saya sekolah di Jember, mayoritas guru di sana punya keyakinan kalau Jogja adalah pusatnya belajar. Alasan mereka sebenarnya cukup meyakinkan, terdapat banyak universitas berkualitas di Jogja seperti UGM, UNY, ISI, dan masih banyak lagi. Fasilitas penunjang belajar pun terjamin, seperti banyak perpustakaan, toko buku, dan diskusi. Itu mengapa akses terhadap ilmu pengetahuan begitu terbuka dan mudah.
Di Jogja juga terdapat banyak wisata edukatif dan budaya seperti museum, candi, hingga Kraton Jogja. Kunjungan ke kota ini dijamin akan menambah wawasan. Tidak heran kalau banyak pelajar jadi penasaran.
Sebagai seseorang yang bersekolah di Jember, jelas saya pernah study tour ke Jogja. Pada waktu itu, rombongan saya diajak menjelajahi kekayaan budaya dan pengetahuan yang dimiliki kota ini. Seperti dikatakan guru-guru Jember, banyak hal saya dapatkan ketika study tour.
Baca halaman selanjutnya: Bali memang dekat, tetapi …
Bali memang lebih dekat, tetapi lebih berisiko
Padahal kalau mau dilihat dengan ukuran jarak dari Jember, study tour ke Bali jauh lebih dekat. Study tour ke Pulau Dewata tinggal menyebrangi selat saja, ongkosnya pun nggak begitu mahal. Tidak seperti ke Jogja yang perlu menempuh perjalan hingga seharian dan perlu ongkos perjalanan lebih tinggi. Dilihat dari destinasi wisatanya, Bali juga nggak kalah. Kekayaan budaya di Bali bisa menjadi pengalaman berharga bagi pelajar Jember.
Akan tetapi, orang-orang Jember menganggap, perjalanan ke Bali jauh lebih berisiko. Kata guru-guru saya dulu, menyeberangi Selat Bali dianggap sebagai tantangan yang membahayakan. Orang-orang tua di Jember memang cenderung melihat Pulau Dewata membahayakan karena harus menyeberangi selat yang ombaknya nggak terprediksi.
Alasan-alasan di atas menjadikan Jogja lebih unggul daripada Bali. Jadi warga Jogja, jangan bingung kalau kalian melihat banyak sekali rombongan study tour dari Jember berkunjung setiap tahunnya. Kami memang sebegitu mengidolakan daerah kalian sebagai destinasi study tour. Bagi kami, mengunjungi Jogja bukan hanya sekadar study tour, tetapi sudah menjadi tradisi yang nggak terpisahkan.
Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jember “Gagap” Jadi Kota Tujuan Belajar. Fasilitas Publik Alakadarnya dan Mengecewakan Mahasiswa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.