Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jepara, Cukup Mebel Saja yang Diukir, Aspalnya Nggak Perlu “Diukir”, tapi Diperbaiki!

Nur Aini Niamah oleh Nur Aini Niamah
26 September 2024
A A
Jepara, Cukup Mebel Saja yang Diukir, Aspalnya Nggak Perlu "Diukir", tapi Diperbaiki!

Jepara, Cukup Mebel Saja yang Diukir, Aspalnya Nggak Perlu "Diukir", tapi Diperbaiki!

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya agak sulit mengeluarkan Jepara dari bahasan pantura, sebab, Jepara jadi bagian dari Kudus-Jepara-Demak. Sebagai jalur penghubung ke wilayah provinsi bagian utara Pulau Jawa, otomatis menjadikan bagian Jepara sering dilewati berbagai kendaraan besar seperti ekspedisi, truk, bis, ataupun kendaraan pribadi mobil ataupun motor.

Tapi memang sulit untuk tidak bicara Jepara ketika bahas Pantura. Kota ini memang seikonik itu. Sebagai jalur penghubung, juga sebagai kota dengan sejarah yang kuat. Salah satunya tentang seni ukir. Jepara terkenal akan seni ukirnya, dan punya sejarah panjang.

Seni Ukir yang memesona itu dari Jepara

Jepara dikenal luas sebagai produksi mebel dan karya ukiran yang sudah terkenal di Indonesia. Julukan Kota Ukir memang sudah melekat dengan Jepara. Bahkan dunia mengakuinya dengan istilah The World Carving Center atau kota ukir dunia. Julukan tersebut tentulah tidak lebay karena faktanya produksi hasil mebel dan ukir dari Jepara banyak dikirim luar wilayah Jawa bahkan mancanegara.

Data yang dilansir dari portal resmi Bupati Jepara menyatakan ekspor furnitur mebel dan ukir dari Jepara mencapai 659,2 juta dolar Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 302,7 juta dolar AS di antaranya, disumbang oleh produk furnitur dari kayu. Produk lain handycraft dari kayu sebesar 5,8 juta USD dan kayu olahan sebesar 10,6 juta USD.

Sesuai dengan julukannya Kota Ukir, karya-karya seni ukirnya di Jepara dikenal karena keindahan dan kehalusan tatahannya yang khas. Salah satu ukiran yang khas dari Daerah Jepara adalah detail ukiran yang terkesan hidup seperti daun yang meruncing meliuk keluar membentuk seperti kipas dan di bagian tengahnya terdapat bunga. Beberapa pengrajin juga menambahkan karakter hewan seperti Merak ataupun Kijang ataupun bentuk flora dan fauna yang hidup di lingkungan sekitar.

Selain ukiran tatahan berbentuk flora dan fauna ada juga beberapa ukiran berbentuk kaligrafi yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Tak hanya mebel yang diukir, jalan pun juga “diukir”

Namun sayangnya julukan Kota Ukir harus sedikit ternodai dengan banyaknya jalan di Jepara yang tidak rata, berlubang, ataupun penuh tambalan. Hal ini juga yang memicu plesetan “Jepara Kota Ukir, Jalanannya juga Berukir” dari netizen.

Sebagai orang yang tinggal di perbatasan antara Demak dan Jepara, saya mengamini julukan tersebut. Terpantau jalan-jalan yang dianggap vital dan padat kendaraan melintas seperti Jalan Raya Jepara-Kudus, Jalan pertigaan lampu Gotri, Jalan Raya Pasar Mayong, beberapa bagian di Jalan Raya Kecamatan Nalumsari penuh lubang dan tambalan.

Baca Juga:

Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus

Jember Layak Mendapatkan Penghargaan Sebagai Daerah Terbaik yang Paling Berhasil Menjaga Jalan Rusak Tetap Terpelihara

Kerusakan jalan tidak hanya ada di jalan raya perkotaan. Banyak jalanan di desa juga mengalami kerusakan. Seperti kerusakan cukup parah jalan di sepanjang Desa Mambak hingga Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo, banyak lubang menganga dari ukuran kecil sampai 1,50 meter. Ada juga jalan rusak di wilayah Desa Kedungcino. Jalan rusak juga terjadi hampir sepanjang jalan Karang Randu Kecamatan Pecangaan.

Sekarang sih, katanya udah diperbaiki. Tapi cuma tambal sulam, ya sama aja.

Pemerintah kudu gerak cepat

Problem terkait infrastruktur dan jalanan rusak yang ada di wilayah Jepara seakan menjadi masalah tak kunjung usai selama 10 tahun terakhir. Kalau sudah menahun gini, artinya harus jadi perhatian utama untuk diselesaikan.

Pemerintah, menurut saya, baiknya tidak hanya fokus ke seni ukir, tapi juga jalan yang “diukir” ini. Perbaikan total dan menyeluruh sebaiknya jadi prioritas. Tak hanya sekadar tambal sulam seperti yang dilakukan sekarang.

Saya serius perkara ini. Kota ini sudah tidak seperti yang dulu lagi. Kini, Jepara jadi kota industri. Banyak pabrik-pabrik besar yang didirikan, dan sebagian ada pabrik milik perusahaan asing dari Korea maupun Jepang. Pabrik-pabrik seperti PT. Park Land Indonesia, PT. Hwanseung Indonesia, PT. Kanindo memiliki puluhan ribu tenaga kerja. Otomatis, banyak pekerja yang makin memadati dan menggunakan sarana jalan untuk berangkat kerja.

Pilkada sebentar lagi digelar, dan saya “menitipkan” sedikit harapan untuk perbaikan jalan yang lebih baik. Masalah jalan ini tak kunjung usai, dan mau tak mau, harus jadi perhatian utama. Nek dalane apik, tandane pemerintahane apik. Cukup mebel saja yang punya motif ukir, aspal, sebaiknya jangan.

Penulis: Nur Aini Niamah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pulau Panjang Jepara, Tempat Terbaik di Dunia untuk Menikmati Sunset dan Sunrise

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 September 2024 oleh

Tags: jalan rusakjeparakota ukir
Nur Aini Niamah

Nur Aini Niamah

Orang biasa yang sharing pemikiran kehidupan lewat tulisan.

ArtikelTerkait

3 Alasan Orang Wonosobo Malas Berwisata ke Dieng Mojok.co

Pemimpin Boleh Berganti, tapi Masalah Jalan Rusak di Wonosobo Tetaplah Abadi

23 Februari 2025
Saya Heran Pak Jokowi Heran dengan Kondisi Jalan Raya Solo-Purwodadi, kan Emang Udah Rusak dari Dulu, Pak!

Saya Heran Pak Jokowi Heran dengan Kondisi Jalan Raya Solo-Purwodadi, kan Emang Udah Rusak dari Dulu, Pak!

26 Juli 2023
Surat Terbuka untuk Bupati Gunungkidul yang Lagi Sibuk Bikin Taman Kota

Taman Tobong Gamping Gunungkidul: Taman Kota Mirip Malioboro yang Kurang Cocok buat Nongkrong

25 Juli 2023
Surat Terbuka untuk Dinas PU Jatim: Perbaiki Jalan di Alas Gumitir Secepatnya!

Surat Terbuka untuk Dinas PU Jatim: Perbaiki Jalan di Alas Gumitir Secepatnya!

19 Juli 2023
Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

Jalan Sayang Jatinangor, Jalan yang Nggak Sayang Nyawa Pengendara yang Melintas

2 Mei 2024
Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah (Unsplash)

Jogja Terbuat dari Pembacokan, Jalan Rusak, dan Menghindari Masalah

8 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.