Siapa di antara kalian yang sering mendengar perdebatan sengit soal jengkol dan pete? Pasti banyak yang suka mendengarnya, kan? Daripada pusing mikirin mana yang lebih enak, yuk, kita bahas lebih lanjut soal keduanya.
Daftar Isi
Rasa serta aroma jengkol dan pete sama-sama nyeleneh
Ngomongin jengkol dan pete, pasti kalian setuju aroma keduanya sama-sama bikin geger. Selain itu, rasa kedua makanan ini memang cukup unik.
Jengkol punya rasa yang khas. Ada yang bilang agak pahit, ada juga yang merasakan sedikit rasa manis. Tapi yang bikin makan jengkol jadi seru adalah aromanya yang luar biasa. Bau khasnya bisa menempel di mulut dan bikin orang sekitar mengendus-endus keheranan.
Seolah nggak mau kalah, pete juga punya rasa dan aroma yang bikin gempar. Rasa pete agak pahit, tapi banyak juga yang merasakan sedikit rasa manis yang khas. Sementara soal aroma, ada lho orang yang bilang aroma pete kayak bau kaki! Hoek. Tapi, ada juga yang suka banget sama aroma yang menantang itu.
Jadi kalau boleh saya bilang, sebenarnya jengkol dan pete itu makanan yang penuh dengan kejutan rasa dan aroma. Bikin orang yang tadinya nggak mau makan jadi penasaran karena nggak tahan dengan aroma dan rasa makanan yang unik ini.
Soal selera, beda-beda tipis
Sekarang mari kita masuk ke dalam topik yang nggak pernah selesai dibahas: soal selera. Sejujurnya, selera itu kan sesuatu yang personal dan nggak bisa dipaksakan. Jadi kalau ada perbedaan soal kegemaran makan jengkol atau pete ya sah-sah aja.
Ada yang bilang jengkol itu enak banget dan jadi makanan favorit mereka. Mungkin mereka suka dengan rasa dan tekstur khasnya yang bisa bikin ketagihan. Dijadikan sambal, semur, atau olahan lainnya tetap bisa bikin lidah bergoyang.
Sama halnya dengan pete. Ada yang suka dengan rasa unik pete yang pahit dan beraroma khas ini. Ada yang bisa makan pete mentah, tapi ada juga yang suka makan pete yang sudah diolah dengan bumbu dan rempah-rempah.
Intinya, soal pete dan jengkol ini cuma masalah selera. Ada yang suka jengkol aja, ada yang suka pete aja, ada yang suka keduanya, dan ada juga yang nggak suka sama sekali. Yang penting, kita harus menghargai pilihan makanan masing-masing orang. Toh, hidup ini juga terlalu singkat untuk dipenuhi dengan perdebatan soal jengkol dan pete.
Nutrisinya sama-sama oke
Nggak cuma soal rasa dan selera, kita juga perlu membicarakan nutrisi yang terkandung di dalam jengkol dan pete. Meskipun baunya bikin geger, kedua makanan ini punya nilai gizi yang oke, lho.
Baik jengkol maupun pete mengandung serat yang tinggi. Ini artinya, kalau kalian suka makan keduanya, kalian bisa mendapatkan manfaat dari serat tersebut. Serat bisa membantu pencernaan, menjaga kesehatan usus, dan membantu mengotrol gula darah.
Selain serat, jengkol dan pete juga ternyata mengandung protein yang baik untuk tubuh. Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot dan kulit kita. Jadi, kalau kalian butuh tambahan protein, kedua makanan ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Selain itu, keduanya juga mengandung beberapa nutrisi penting seperti zat besi, fosfor, kalsium, dan vitamin B. Ini semua bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi tubuh yang lainnya.
Namun perlu diingat juga bahwa jengkol mengandung senyawa yang bisa menyebabkan masalah pencernaan pada beberapa orang. Jadi, penting banget untuk mengonsumsinya secara bijak dan dalam jumlah yang sesuai dengan toleransi tubuh masing-masing.
Jadi, meskipun aromanya bikin gempar, kita nggak bisa menyangkal bahwa nutrisi yang ada dalam kedua makanan ini bermanfaat buat tubuh. Selama kita makan dengan porsi yang seimbang dan mengolahnya dengan baik, jengkol dan pete bisa menjadi makanan tambahan yang sehat.
Beda selera, tetap asyik
Pada akhirnya, perdebatan soal jengkol dan pete cuma soal selera pribadi yang berbeda-beda. Nggak ada yang bisa memaksakan selera makanannya kepada orang lain karena itu adalah hal yang sangat subjektif.
Jadi, nggak masalah apakah kalian tim jengkol atau tim pete, yang penting jalani perdebatan ini dengan santai dan menghormati selera masing-masing. Setiap orang berhak menikmati makanan favoritnya tanpa dihakimi orang lain.
Penulis: Donyawan Maigoda
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pete, Ciptaan Tuhan yang Paling Ajaib.