Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir

Iqbal AR oleh Iqbal AR
11 Januari 2024
A A
Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir

Coba Tanya 3 Kata Lucu ke Orang Malang, Pasti Jawabannya Adalah Jembatan Suhat Banjir (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kejadiannya memang sudah lewat beberapa hari lalu. Bahkan mungkin beberapa orang juga sudah ada yang lupa. Tapi kelucuan dan komedinya masih bertahan sampai sekarang. Bukan, ini bukan soal debat Capres/Cawapres atau tentang buzzer yang tiap hari nyebokin junjungannya. Ini adalah tentang banjir yang melanda salah satu tempat di Kota Malang, yaitu di Jembatan Soekarno-Hatta atau Jembatan Suhat Malang.

“Jembatan Suhat banjir? Kok bisa?”

Nah, itulah pertanyaan sekaligus komedinya. Kok bisa, sebuah jembatan setinggi itu, jembatan yang tiap hari dilalui pengendara, jembatan yang katanya sudah dibangun drainase, bisa banjir? Dan memang begitu kejadiannya. Jembatan Suhat benar-benar banjir. Bukan banjir yang tinggi, sih, tapi yang namanya banjir, apalagi banjirnya di jembatan, ya tetap aneh namanya.

Kok iso?

Ini terjadi di akhir Desember 2023 hingga awal Januari 2024. Ada dua buah video yang beredar di Twitter (saya masih malas menyebutnya X) yang menunjukkan banjir di Jembatan Suhat. Video pertama diunggah oleh salah satu musisi Kota Malang, Steffani BPM (@steffaniBPM) pada 31 Desember 2023, dan video kedua diunggah oleh warganet bernama Puji Riyanto (@Paserbumi_NT) pada 2 Januari 2024. Kedua video tersebut memperlihatkan keadaan yang sama: Jembatan Suhat Malang banjir setinggi kira-kira se-mata kaki orang dewasa.

Ketika dua video itu naik dan menyebar, respons orang-orang, khususnya orang-orang Malang, nyaris serupa, “Kok iso Jembatan Suhat banjir?”

Semua mempertanyakan mengapa bisa terjadi banjir di Jembatan Suhat. Semuanya heran. Bahkan ada yang mempertanyakan apakah Jembatan Suhat ini sudah ada drainasenya.

Saya pun sama. Saya juga heran kok bisa Jembatan Suhat ini banjir. Sebagai warga Malang Raya, saya mengira bahwa Jembatan Suhat itu adalah tempat yang mustahil untuk banjir. Jembatan Suhat itu dibangun di atas sungai, dan jarak antara sungai dan jembatannya juga sangat tinggi. Secara logika, mustahil banget kalau sampai banjir. Tapi kedua video tersebut malah menunjukkan sebaliknya. Dan lucunya lagi, sungai di bawah Jembatan Suhat malah tidak banjir.

Drainase Suhat yang bobrok

Kalau ingin merunut penyebab banjir di Jembatan Suhat Malang, maka inti permasalahannya adalah drainase yang buruk, bahkan bisa dibilang drainasenya bobrok. Padahal, daerah Jalan Soekarno-Hatta ini dekat dengan Sungai Brantas. Secara logika, daerah ini punya drainase alami yang setidaknya mampu mencegah terjadinya banjir.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Bahkan Jembatan Suhat yang lokasinya tepat di atas Sungai Brantas harusnya lebih mudah dalam urusan drainase. Ketika ada hujan, maka air yang ada di Jembatan Suhat ini bisa langsung teralirkan ke bawah, yaitu langsung ke Sungai Brantas. Tapi kenyataannya tidak begitu. Ketika Malang diguyut hujan dari akhir 2023 hingga awal 2024, Malang tetap banjir, Jembatan Suhat tetap banjir.

Aneh, bukan? Ya jelas aneh banget. Padahal, pada Agustus 2023, Pemkot Malang sudah merencanakan akan membangun drainase di kawasan Soekarno-Hatta (Suhat). Pembangunan drainase ini akan mencakup sepanjang Jalan Suhat, yaitu mulai Patung Pesawat, hingga Jembatan Suhat. Pembangunan drainase di kawasan Suhat ini diperkirakan akan memakan biaya mencapai 350 miliar rupiah.

Saya tidak tahu bagaimana progres pembangunan drainase ini. Mungkin sudah selesai, mungkin juga masih dalam proses pembangunan. Tapi kalau kawasan Suhat, terutama Jembatan Suhat, masih banjir, saya ragu pembangunan drainase ini sudah selesai. Pun sebaliknya, kalau pembangunan drainasenya sudah selesai, kok bisa kawasan Suhat, khususnya Jembatan Suhat ini masih banjir? Jangan-jangan, ah, saya nggak mau berspekulasi yang macam-macam dulu.

Persetan banjir, yang penting heritage dan estetika

Dengan adanya banjir di Jembatan Suhat Malang serta bobroknya sistem drainase yang ada, ini semakin memperkuat dugaan saya dan mungkin banyak warga Malang lainnya terkait Pemkot Malang. Bahwa Pemkot Malang memang tidak menaruh kepedulian yang besar terhadap banjir dan ancaman bencana lainnya. Pemkot Malang lebih peduli terhadap heritage dan estetika yang tidak ada urgensinya.

Pemkot Malang, terutama Wali Kotanya, Sam Sutiaji, nyatanya lebih peduli dengan perombakan kawasan Kayutangan dengan alibi heritage dan estetika yang entah apa dasarnya. Sebuah perombakan yang entah apa tujuannya. Nggak jelas. Hasilnya, Kayutangan menjadi daerah yang nggak jelas, baik soal identitas maupun soal lalu lintas.

Pemkot Malang kelihatan banget menyepelekan soal banjir ini. Sebelum banjir di Jembatan Suhat, Kota Malang sudah berkali-kali dilanda banjir. Coba saja kalian googling dengan kata kunci “banjir di Kota Malang”. Maka kalian akan menemukan bahwa nyaris di setiap Kecamatan, selalu ada daerah yang pasti banjir, apalagi ketika intensitas hujan sedang tinggi.

Tentu hal ini tidak bisa dimaklumi begitu saja. Banjir tetap bisa diantisipasi meski intensitas hujan sedang tinggi. Gimana mengatasinya? Ya daerah resapan airnya dijaga, jangan dibuat bangunan di atasnya. Sistem drainasenya juga harus bagus dan mumpuni. Setidaknya itu saja. Kalau dua hal itu sudah terpenuhi, maka banjir akan dengan mudah diantisipasi.

Banjirnya Jembatan Suhat harusnya jadi pukulan telak

Tapi kenyataannya kan tidak begitu. Kota Malang sudah mulai kehilangan daerah resapan air. Punya daerah resapan air malah dibangun mall, dibangun apartemen, dibangun gedung dsb dsb. Sistem drainase di beberapa wilayah di Kota Malang juga buruk. Ditambah lagi Pemkot Malang yang seakan nggak peduli dengan urusan per-banjir-an duniawi ini. Ya nggak heran kalau banjir akan jadi langganan.

Maka ketika Jembatan Suhat Malang dilanda banjir, itu harusnya jadi pukulan telak bagi Pemkot Malang. Ini adalah puncak komedinya. Ini juga menunjukkan bahwa mereka memang nggak becus mengurus perkara banjir ini. Kelihatan banget, kok, ketika Jembatan Suhat banjir, Pemkot Malang nggak ada tuh gercep-gercepnya. Macak budge atau gimana saya nggak tahu, ya. Kan yang penting bagi Pemkot Malang adalah heritage dan estetika yang nggak jelas itu. Benar begitu, kan, Sam? 

Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Banjir dan Macet, Dua Sejoli yang Bikin Ngalam Bernasib Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2024 oleh

Tags: banjirdrainasejembatan suhatMalang
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Alasan Saya Kecewa dengan Kondisi Stasiun Malang (Unsplash)

Alasan Saya Kecewa dengan Kondisi Stasiun Malang, Stasiun Terbesar di Malang Raya

4 Juli 2023
Kota Malang Gampang Bikin Kangen Gara-gara UM dan Jalan Ijen (Pexels)

Kota Malang Gampang Bikin Kangen Gara-gara UM dan Jalan Ijen

7 Februari 2025
Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

Penutupan 2 Hotel di Malang Gara-gara Open BO: Basmi Tikus, Bakar Lumbung

22 Mei 2023
Banjir di Semarang: Begitu Sendu, Begitu Pilu

Banjir di Semarang: Begitu Sendu, Begitu Pilu

8 Januari 2023
Orang-orang yang Datang ke Kayutangan Malang Itu Sebenernya Mau Main atau Nyinyirin Kinerja Wali Kota Malang, sih?

Orang-orang yang Datang ke Kayutangan Malang Itu Sebenernya Mau Main atau Nyinyirin Kinerja Wali Kota Malang, sih?

5 Januari 2024
Pancen Edan! UM Itu Singkatan dari Universitas Negeri Malang, Seorang Ganjar Pranowo pun Ikut Salah Sebut

Pancen Edan! UM Itu Singkatan dari Universitas Negeri Malang, Seorang Ganjar Pranowo pun Ikut Salah Sebut

28 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.