Rumah makan prasmanan lebih mahal!
Di rumah makan berkonsep prasmanan, semua item dihitung satuan. Per printilan ada harganya. Contoh, nih, seblak prasmanan. Itu tiap printilan ada harganya, loh. Ya, kerupuk, ya bakso, ya mi, semua dihitung satu-satu. Efeknya, harga akhir si seblak bisa lebih mahal.
Nggak percaya?
Masih mengambil contoh seblak. Jika memesan seblak di tempat biasa, seblak harga dua belas ribu bisa dapat seblak komplit plus ceker, bakso, dan lok-lok. Tapi jika memesan di tempat makan prasmanan, seblak dengan isian yang sama bisa dibanderol dengan harga 14 hingga 16 ribu.
Bersisa
Jebakan selanjutnya rumah makan konsep prasmanan adalah rentan membuat pembeli menyisakan makanan. Jebakan ini berkaitan dengan poin nomer satu. Gara-gara kalap ingin mencicipi semua lauk yang disajikan, pembeli lupa dengan kapasitas lambung yang nggak seberapa. Endingnya, tuh makanan bersisa.
Ini persis kejadiannya seperti prasmanan saat kondangan. Tamu merasa sudah nyumbang amplop, trus nggak mau rugi, akhirnya ngambil nasi dan lauk sebanyak-banyaknya. Ehhh ternyata nggak habis. Tanpa rasa bersalah, makanan yang sisa banyak itu diletakkan begitu saja di bawah kursi. Padahal, ada tamu yang datang di akhir sampai nggak kebagian daging. Sayuran kabeh.
Lantas, bagaimana cara terhindar dari jebakan tersebut?
Lho, kok masih tanya? Dengan membaca tulisan ini saja, kamu sudah punya bekal yang cukup untuk terhindar dari jebakan. Selanjutnya, kamu tinggal luruskan niat agar tidak tergoda untuk comat-comot ini-itu.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu P
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Hal-hal yang Jangan Dilakukan Saat Mengambil Makanan Prasmanan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.