Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Jason Ranti Adalah Nasida Ria Versi Lite

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
24 Januari 2021
A A
Jason Ranti Adalah Nasida Ria Versi Lite terminal mojok.co

Jason Ranti Adalah Nasida Ria Versi Lite terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya bukan anak indie yang gemar quote, tote bag, dan kopi di senja hari, tapi saya suka beberapa musisi independen Tanah Air. Saya rasa keduanya tak melulu harus disamakan. Sebut saja Iksan Skuter, Jason Ranti, Kelompok Penerbang Roket, dll..

Namun dari banyaknya musisi yang saya dengarkan, Jason Ranti adalah favorit saya. Liar, rock n roll, bebas, namun penuh arti dan kritik yang dibalut dengan lantunan musik asyik. Boleh dibilang, Jason Ranti adalah salah satu musisi yang berpengaruh. Jika ada yang belum pernah dengar, saya saranin dengerin lagu berjudul “Lagunya begini nadanya begitu”.

Yang tak boleh kita lupa, blio punya pendahulu alias senior. Banyak yang menyangkutpautkan dengan Doel Sumbang dan Iwan Fals versi muda. Saya yakin, pun kebanyakan dari Anda berpikiran begitu. Tapi, bagi saya, Nasida Ria adalah Jason Ranti versi lawas. Atau kita sebut saja blio sebagai Nasida ria versi lite.

Grup wanita yang boleh kita bilang lebih baik dan keren dari JKT 48 (saya tak takut dipisuhi para fans JKT48). Mereka berdiri dari 1975 dan langsung menggebrak dunia musik religi Indonesia. Sudah beberapa kali berganti personel, namun tetap solid.

Seperti halnya Jason Ranti, Nasida Ria juga punya pengaruh kuat di permusikan duniawi. Bayangkan, berapa juta grup kasidah ibu-ibu RT yang meniru mereka, bahkan masih terjadi sampai hari ini. Kiblat kasidah emak-emak itu, ya mereka Nasida Ria.

Jika lagu Bang Jeje menjadi lagu di panggung 17-an anak kampung dan suburban, lagu Nasida Ria banyak dipakai di panggung pengajian, sama-sama bermanfaat untuk RT dan RW kita. Intinya, lagu mereka ini sangat suburban. Pendekatan yang digunakan juga sama, merakyat sekali, dan punya lirik-lirik yang kritis plus jujur.

Jika kalian suka senja-senjaan, senjanya kami anak 90-an ya Nasida Ria, apalagi pas bulan puasa. Kalau ada yang nyalain speaker keras-keras pas sore, bisa kena damprat, kecuali lagunya punya Nasida Ria yang berjudul “Perdamaian” dan “Kota Santri”. Bahkan, di beberapa kampung, lagu Nasida Ria diputar di speaker masjid, sangar! Untuk hal ini, Jason Ranti mungkin berbeda, masa kita mau nyetel lagu “Kafir” di Toa masjid? Namun, lagu Bang Jeje selalu digunakan untuk genjreng gitar dan diputar di warkop dekat kampung ataupun warkop pojok kompleks pinggiran kota. Kalau nyetel atau gitaran lagu dangdut ataupun yang lain, ada saja yang protes dan rebutan ganti lagu. Beda hal kalau lagu Bang Jeje, semua nyimak.

Banyak lagu dari Nasida Ria yang penuh kritik dan sindiran atas hal yang viral dan kekinian (tentu pada zamannya), namun nyatanya masih relate dengan masa kini. Pun Bang Jeje. Contohnya, Nasida Ria punya “Wajah Ayu untuk Siapa” buat mengkritik wanita yang tak mau menjaga diri dan kehormatan sehingga “Mangga sisa mulut kampret, tak berharga dan terhina, tidak akan kuserahkan pada kampret yang durhaka”.

Baca Juga:

Pura-pura Menyukai Dangdut Koplo, Salah Satu Cara Bertahan di Pergaulan Masyarakat

Lagu-lagu yang ‘Dianggap’ Emo yang Bikin Orang Suka sama Emo

Jason punya “Variasi Pink” lagu yang membahas hal yang sama, perempuan. Hanya saja lirik Jason cenderung satire. Namun, untuk urusan keunikan dan sisi kejutan, dua-duanya punya. Mana ada orang nulis lirik kok “kampret yang durhaka” sama “urusan lipstik, malaikatku obsesif kompulsif”.

Lebih jauh lagi, kita akan menemukan hal yang bisa kita curigai sebagai dasar pernyataan bahwa selama ini Bang Jeje bisa saja terinspirasi oleh Nasida Ria. Penuh kesederhanaan, namun liar. Jason cukup pakai gitar senar nylon dan sudah sangat mampu menunjukan sisi gahar, liar, satire, dan ngena di hati. Nasida Ria, walau musiknya sederhana, jika di panggung sangat liar ternyata. Bisa disaksikan di video saat mereka manggung di Synchronize fest 2018. Musik boleh sederhana, aksi panggung jangan ditanya. Main biola tapi bow-nya ditancapkan, yang digerakkan biolanya, belum lagi main biola di punggung, wes to pokoke mantap!

Jason Ranti mungkin saat kecil sering main kelereng di samping masjid, terus ada yang muter lagu Nasida Ria di Toa. Kemudian tanpa sadar, seperti lagunya Kangen Band, tak sengaja didengar, namun nempel dan ujug-ujug jadi hafal. Tapi, itu cuma kemungkinan, namanya juga cocokologi. Wong baju Nussa saja bisa disangkut pautin sama begituan, masa saya nggak boleh nyangkutin Jason Ranti sama Nasida Ria. Sekarang tinggal kita tunggu, lagu Bang Jeje yang mana, yang bakalan disadur sama band Gigi. Semoga lagunya yang “Anggurman”, “Kafir” atau “Kuambil Gelek Sebatang”.

Sumber gambar: YouTube Sinema Pinggiran

BACA JUGA Mixtape Untuk Rakyat yang Sakit Hati Karena Negara dan tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2021 oleh

Tags: genre musikmusik indie
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

musik indie

Mengkritisi Anak Indie yang Tidak Tahu Arti Musik Indie

13 Agustus 2019
Lagu-lagu yang ‘Dianggap’ Emo yang Bikin Orang Suka sama Emo terminal mojok

Lagu-lagu yang ‘Dianggap’ Emo yang Bikin Orang Suka sama Emo

3 Juli 2021
pop punk

Mengamati Istilah Pop Punk Is Not Dead

13 Maret 2020
efek rumah kaca

Musik Indie Paling Keras Jelas Efek Rumah Kaca!

9 Juni 2020
Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik terminal mojok.co

Menikmati Beragam Genre Musik Adalah Hak Setiap Manusia

8 Januari 2020
Bung Fiersa

Sementara Kita Sibuk Mencerca, Saat Itu Bung Fiersa Justru Sedang Giat-Giatnya Berkarya

4 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.