Menonton pertandingan pro player memang selalu bikin player biasa kayak kita-kita ini gumun. Kok bisa ya tim A menang pakai hero B, kok bisa ya hero C kuat banget di tangan tim D, dan sebagainya. Saking gumunnya, kita seolah berlomba-lomba meniru cara bermain tersebut. Yang paling hangat tentu saja meta hyper-tank, salah satu taktik yang cukup populer pada gelaran Mobile Legends Professional League (MPL) Season 8.
Memang, mengambil inspirasi itu boleh-boleh saja, tapi bukan berarti menerapkan meta itu bakal semudah membalikan wajan teflon. Wis-wis, pokoknya selama belum mau mikir jero, jangan harap senjata pro player bakal sakti di tangan Anda. Meskipun sama-sama main Mobile Legends, apa yang mujarab di tangan RRQ belum tentu bisa digunakan oleh tim angkringan asal Gunung Kidul.
Faktor pembeda yang paling besar, tentu saja adalah keberadaan pelatih dan analis di dalam tim profesional. Pelatih bertugas menyusun skema permainan tim. Sementara analis bertugas melakukan hitung-hitungan statistik. Jika kedua entitas ini sudah berduet maut, jangankan meta saat ini, meta masa depan saja bisa diprediksi dengan mudah kok.
Sementara, warga publik remahan rempeyek kayak kita-kita ini kebanyakan nggak mau terlibat urusan hitung-hitungan seperti itu. Rokok dan kopi enaknya diseruput sambil savage, bukannya disambi mencatat draft pick yang digunakan sama pro player selama turnamen MPL. Mungkin mikirnya pada begini: selama jogetan Esmeralda masih membuka jalan ke Mythical Glory, buat apa belajar meta hyper-tank sampai fasih sefasih-fasihnya. Iya to?
Namun nyatanya, masih banyak dijumpai warga publik yang ngeyel ingin main pakai meta hyper-tank. Dan hasilnya sudah bisa ditebak. Jika Aura Fire berhasil mengamankan tiket ke babak play-off MPL berkat hyper-Uranus, kita justru otw rank Epic karena keok melulu. Terima kasih, Publik Bangsul.
Ada banyak alasan mengapa kita tidak boleh sembarangan pakai strategi ini, khususnya bagi kalian-kalian yang pengen meninggalkan rank “badak” dan “singa” cepat-cepat. Namun, jika tujuannya adalah buat eksperimen dan latihan turnamen, maka sebaiknya hal-hal berikut sebaiknya jadi pertimbangan.
Pertimbangan #1, hyper-tank mempengaruhi permainan satu tim
Bicara soal hyper tank, kalian bisa menonton video YouTuber HEROISGOD terlebih dahulu. Dalam video tersebut, konten kreator yang otaknya sering kepleset ini mengeluh jika rekan-rekan publiknya kadang masih bermain seperti “biasa” dan tidak memanfaatkan keuntungan yang bisa didapat dari menggunakan meta ini. Sebagai tambahan, beliau juga menyarakan kalau mabar berlima lebih baik.
Di atas kertas, hyper-tank memberikan banyak keuntungan. Kalian tahu kan jika hero tank udah sakit sejak awal? Berkat itulah kalian bisa lebih nyaman kalau mau tawuran sama lawan di awal-awal game. Khususnya jika lawan menggunakan meta yang lebih umum, seperti hyper-assassin atau hyper-marksman.
Nah, sekarang yang menjadi pertanyaan terbesar adalah bagaimana cara memanfaatkan keunggulan tersebut?
Seperti keluhan HEROISGOD di atas, bermain “biasa” tidak akan bikin hyper-tank kalian auto-win. Tim dituntut untuk bermain lebih agresif daripada “biasanya”. Katakanlah hero marksman yang dituntut untuk bermain lebih agresif dari awal game. Pengguna hero fighter di side lane juga diharuskan lebih rapi dalam merencanakan rotasi. Kan nggak lucu jika rekan-rekannya perang barbar di sisi lain Land of Dawn, tapi si bambank yang satu ini malah adu mekanik sama minion di lane-nya sendiri.
Kesimpulannya, kalau masih ogah-ogahan beradaptasi dan atau malas latihan memoles gaya bermain baru, disarankan untuk menjauh dari meta ini saja. Sebab, meta hyper-tank seringkali meminta kita melakukan hal di luar kebiasaan kita.
Pertimbangan #2, siapkah untuk mengubah mindset?
Kenapa pemain di posisi jungle bisa dengan mudah menguasai hero marksman dan hero assasin? Karena kedua jenis hero ini tidak punya perbedaan yang signifikan dalam urusan mindset: farming secepat-cepatnya, cerdik memilih posisi, cermat mencari peluang, tenang dalam eksekusi, dan voila! rata!
Sayangnya, untuk menguasai hyper-tank, kalian dituntut untuk siap mengubah semua mindset tersebut. Perlu diketahui, tujuan mendasar penggunaan hyper-tank adalah untuk “mengamankan”. Artinya, demi meraih objektif, hyper-tank harus siap menjadi apa pun, khususnya menjadi samsak tinju.
Kebalikan dari mindset di atas, sewaktu bermain rank, hyper-tank yang ada justru fokus mencari kill. Kadang-kadang saking nafsunya, si hyper-tank ini tidak tahu kalau lini belakangnya sedang diacak-acak. Ini jelas sudah melenceng jauh dari tujuan utama penggunaan meta ini.
Perubahan mindset tidak hanya terjadi di dalam gameplay tapi juga sedikit banyak menuntut perubahan kebiasaan si pemain. Jika assassin dan marksman tidak perlu dipusingkan oleh urusan shot-call, maka sebaliknya hyper-tank dituntut untuk berkomunikasi secara intens dengan rekan setim. Toh namanya juga tank: hero yang pertama kali senggolan sama hero-hero lawan.
Masalahnya, belum banyak orang yang mau meluangkan waktu untuk mengubah mindset. Apalagi kebanyakan masih berpikir, “Main mah main aja.” atau “aku nggak mikir sampai begitu tapi win-win aja”. Dan salah satu yang cukup menyebalkan adalah “terserah gue yang penting gue happy.”
Memang tidak ada yang melarang siapa pun untuk bersenang-senang di dalam video gim. Termasuk pakai meta apa pun buat push rank Mobile Legends. Tapi, jika juntrungannya malah bikin stres dan merenggut kesenangan orang lain, sebaiknya semua hal perlu dipelajari baik-baik terlebih dahulu kan?
Jadi, siapkah untuk menggunakan meta Hyper-tank dengan baik?