Konon katanya, Magelang jadi salah satu tempat yang cocok untuk pensiun.
Bersepeda di jalur yang sudah tersedia sejak dulu sambil ditemani pohon rindang dan semilir angin rasanya sayang untuk tidak dilakukan. Menikmati nasi goreng khas yang legit dan sup senerek yang nikmat sudah barang tentu tak akan bikin bosan. Panorama Gunung Tidar dan lima gunung lain yang mengelilingi serta nuansa militer yang kuat mampu memperkokoh ekosistem sekeping surga di Bumi ini. Rasa-rasanya menjadi warga Magelang memang begitu menyenangkan.
Magelang adalah kawasan yang cocok untuk healing dan berkontemplasi. Kotanya yang kadang sibuk tetap rimbun dan terasa sejuk. Mau mengunjungi candi? Pilihannya banyak. Bentang alamnya yang didominasi perbukitan dan pegunungan sangat cocok untuk pertanian. Bayangkan, Anda bisa jalan-jalan dan menikmati sawah, kebun, naik gunung, hingga mengunjungi banyak kafe dan hotel-hotel nan eksotis yang banyak sekali jumlahnya.
Di Magelang, Anda tak perlu bergerak cepat, kalem saja. Atmosfer yang membangun mood untuk bersantai, harga makanan yang dipercaya murah sekali, serta budaya penduduknya yang katanya ramah, tentu mudah membuat siapa pun betah. Meskipun punya kecenderungan mengglorifikasi kepunyaan kota atau negara lain—membuat Nepal Van Java dan Malioboronya Borobudur—saya kira Magelang masih punya identitasnya yang kuat.
Selain itu, Magelang juga punya banyak sekolah unggulan, universitas negeri, terminal, pasar dengan sayuran segar, gerai makanan dan minuman hits, hingga pusat hiburan seperti mal. Mungkin yang kurang dari tempat ini hanya stasiun dan jalan tol. Namun, sebentar lagi dua hal itu akan segera hadir di Magelang. Magelang adalah perpaduan antara kota dan pedesaan yang berimbang. Di satu sisi ada tempat yang kekinian yang modern, di sisi lain kita mudah menemui persawahan yang dihias lanskap gunung. Kurang apa lagi?
Magelang adalah pusat pulau Jawa, begitulah legendanya. Ia punya semua yang dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin menerapkan slow living, atau menjadi tujuan untuk pensiun mengistirahatkan diri. Namun, sebagai warga asli, saya melarang orang-orang yang ingin menjadikan Magelang sebagai tempat untuk pensiun.
Baca halaman selanjutnya
Sebagai warga asli, saya khawatir…