Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Kalau Nggak Punya Halaman, Jangan Parkir Mobil dan Bikin Hajatan di Jalan Umum!

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
12 November 2022
A A
Kalau Nggak Punya Halaman, Jangan Parkir Mobil dan Bikin Hajatan di Jalan Umum!

Nggak bisa bebas gelar hajatan (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika memutuskan untuk membeli mobil, jarang sekali ada orang yang memikirkan nantinya mobil tersebut mau parkir di mana, biasanya sih pada nggak punya halaman dan garasi. Alhasil mobil malah parkir di jalan umum depan rumah, seolah-olah jalan tersebut adalah milik nenek moyangnya. Begitu juga ketika menyelenggarakan hajatan, tidak memikirkan apakah memiliki halaman yang cukup luas untuk mendirikan layos (tenda) maupun panggung. Lagi-lagi jalan umum menjadi korbannya.

Sebenarnya banyak orang yang kesal terhadap perilaku semacam itu, tetapi tidak berani untuk protes. Begitu juga dengan pihak RT, RW maupun perangkat desa tidak ada yang berani untuk menegur. Alahasil parkir mobil di jalan umum, mendirikan layos di jalan umum menjadi hal lumrah di masyarakat. 

Di desa saya banyak dijumpai orang punya mobil, tetapi tidak punya halaman rumah untuk parkir mobil. Sehingga mobil pun diparkir begitu saja di jalan umum, tanpa memedulikan pengguna jalan yang lain.

Apalagi ketika Hari Raya Idulfitri, di mana rata-rata para perantauan mudik menggunakan mobil pribadi. Kanan-kiri jalan pun penuh dengan mobil yang parkir, sehingga jalanan yang tadinya luas berubah jadi sempit. Jika sudah seperti itu, pengguna jalan yang lain hanya bisa mengelus dada, dan berhati-hati.

Pernah suatu ketika saya melewati jalan umum yang kanan kirinya penuh dengan mobil yang terparkir. Hampir saja motor yang saya kendarai menyerempet truk yang melaju dari depan. Sekilas saya melihat sopir truk tersebut tampak merah padam mukanya, tentu bukan marah kepada saya. Karena dalam kejadian tersebut baik saya maupun pengemudi truk tidak salah.

Sekilas saya mendengar sopir tersebut mengumpat, “Mobil apik tapi ora duwe garasi, malah parkir sembarangan nang dalan.”

Lalu saya berhenti sejenak untuk menenangkan keadaan. Nah, salah salah satu pemilik mobil yang parkir di jalan menghampiri saya, dan menegur. Ia mengatakan kalau mengendarai motor hati-hati, lihatnya ke depan, jangan main selonong. Lah?

Begitu juga ketika musim hajatan tiba, baik itu sunatan maupun pernikahan. Banyak penyelenggara hajatan mendirikan layos hingga memakan sebagian badan jalan. Otomatis kalau ada mobil saling berpapasan di tempat tersebut tidak bisa, salah satu kendaraan harus mengalah terlebih dahulu. Jika kendaraan roda empat berpapasan dengan kendaraan roda dua masih bisa, tetapi harus ekstra hati-hati karena saking sempitnya.

Baca Juga:

Realitas Pahit di Balik Hajatan: Meriah di Depan, Menumpuk Utang dan Derita di Belakang

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

Pernah juga ada kejadian hampir kecelakaan gara-gara layos yang memakan jalan. Jadi ceritanya ada nenek-nenek nyebrang di samping layos, otomatis kan kendaraan dari arah berlawanan kan nggak kelihatan kalau ada orang nyebrang. Nenek tersebut langsung nyebrang saja, untungnya tidak terjadi apa-apa, karena motor berhasil mengerem dengan sempurna.

Kalian tahu apa yang terjadi? yang disalahkan justru nenek-nenek tersebut oleh orang-orang di sekitar. Sementara menurut saya sih yang seharusnya disalahkan adalah pemilik hajatan, karena menggunakan sebagian jalan untuk layos. Selain mempersempit jalan, juga bikin susah untuk menyeberang, dan mengganggu penglihatan pengendara kendaraan maupun yang hendak menyeberang.

Saran saya sih yah kalau punya mobil tetapi nggak punya halaman untuk parkir, lebih baik beli tanah dulu untuk dijadikan sebagai tempat parkir. Bukan malah menggunakan jalan umum sebagai tempat parkir mobil. Masa iya sih nggak mampu beli tanah untuk parkir mobil, beli mobil saja bisa.

Begitu juga dengan yang menyelenggarakan hajatan, kalau misalnya nggak punya halaman untuk mendirikan layos. Carilah alternatif lain, misalnya menyewa lapangan, menyewa halaman tetangga, atau nikahannya di gedung. Jangan malah menggunakan jalan untuk mendirikan layos. Mbok yo mikir!

Penulis: Malik Ibnu Zaman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Fakta Menyebalkan dari Jalan Ditutup karena Hajatan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 November 2022 oleh

Tags: Hajatanjalan umumparkir mobil
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

Bisnis Lahan Parkir Tidak Pernah Sederhana, Bahkan Penuh Darah dan Mafia terminal mojok.co

Untuk Para Pengendara Mobil: Kalau Parkir Paralel di Mal Nggak Perlu Pakai Rem Tangan, Please!

2 Desember 2019
menggelar hajatan di tengah pandemi mojok

3 Alasan Orang Nekat Menggelar Hajatan di Tengah Pandemi

2 Agustus 2021
Biskuit Hatari, Biskuit Ndeso Penguasa Hajatan Boyolali Mojok.co

Biskuit Hatari, Biskuit Ndeso Penguasa Hajatan Boyolali

30 November 2023
Sekte Meresahkan Berkat Kondangan: Berkat kok Isinya Sabun?

Sekte Meresahkan Berkat Kondangan: Berkat kok Isinya Sabun?

26 April 2024
Jadi Makanan Khas, Soto Justru Menempati Kasta Terendah dalam Sajian Hajatan di Lamongan terminal mojok (1)

Jadi Makanan Khas, Soto Justru Menempati Kasta Terendah dalam Sajian Hajatan di Lamongan

16 September 2021
Hidup di Desa Nggak Selamanya Murah, Social Cost di Desa Bisa Lebih Mahal daripada Biaya Hidup Sehari-hari karena Orang Desa Gemar Bikin Hajatan

Hidup di Desa Nggak Selamanya Murah, Social Cost di Desa Bisa Lebih Mahal daripada Biaya Hidup Sehari-hari karena Orang Desa Gemar Bikin Hajatan

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.