Jangan Langsung Dipakai, Ini Alasan Baju Baru Sebaiknya Dicuci Dulu

Jangan Langsung Dipakai, Baju Baru Sebaiknya Dicuci Dulu

Jangan Langsung Dipakai, Baju Baru Sebaiknya Dicuci Dulu (Unsplash.com)

Bagi sebagian orang, punya baju baru terasa sangat menyenangkan. Saking senengnya nih, kalau bisa bajunya mau cepat-cepat dipakai tanpa perlu dicuci dulu. Kan masih bersih, wong baru aja keluar dari toko. Malahan beberapa ada yang dibungkus plastik.

Tunggu, yakin baju yang kamu beli itu bersih? Kalau malah bikin gatal-gatal gimana? Nyatanya, mencuci baju baru itu memang diperlukan, lho. Ada pertimbangan dari sisi kesehatan dan kebersihan yang mengharuskan kita untuk nggak nge-skip ritual penting ini.

Menghilangkan bahan kimia yang menempel di baju

Produksi pakaian melibatkan berbagai bahan kimia di dalamnya, terutama dalam skala industri yang besar. Sederhananya, buat mewarnai kain aja perlu pewarna sintetis. Nggak jarang pewarna tekstil ini akan luntur saat terkena air.

Jadi jangan heran kalau suatu ketika kulitmu ada bercak-bercak warna aneh ketika berkeringat dalam balutan baju baru. Siapa tahu pewarna tekstil tadi luntur ke kulit karena bereaksi dengan keringat. Nah, untuk menghindari kejadian yang demikian ada baiknya untuk mencuci baju sebelum dikenakan. Sebab pada sebagian orang yang kulitnya sangat sensitif, lunturan pewarna tekstil bisa mengiritasi kulit.

Selain pewarna tekstil sintetis, masih ada bahan kimia lain yang kerap digunakan dalam industri garmen. Salah satunya adalah urea formaldehida. Resin tersebut berfungsi untuk mempertahankan tekstur kain biar nggak gampang kusut sekaligus melindunginya dari jamur.

Ya kali orang jual baju lecek gitu, pasti nggak menarik. Apalagi nggak ada yang menjamin seberapa lama baju-baju ini terjual. Kalau terlalu lama disimpan kan bakalan rawan ditempeli parasit. Oleh sebab itu urea formaldehida diperlukan untuk menjaga kualitas pakaian tetap awet hingga ke tangan pembeli.

Sama seperti pewarna tekstil sintetis, urea formaldehida juga bisa mengiritasi kulit. Menimbulkan ruam-ruam merah hingga gatal. Bahkan kalau levelnya sudah parah bisa mengganggu saluran pernafasan dan menimbulkan sesak napas, lho.

Jika ingin meminimalisir kejadian iritasi tersebut, mencuci pakaian baru adalah langkah preventif yang bisa kita lakukan. Terlebih untuk pakaian-pakaian anak, sebab bayi dan anak-anak punya sensitifitas yang lebih tinggi. Bahan kimia berbahaya akan larut bersama air dan sabun selama proses mencuci. Cucilah baju baru secara terpisah dengan baju-baju lama. Siapa tau warnanya luntur. Kan sayang kalau baju-baju lain sampai kelunturan.

Meminimalisir penyebaran penyakit menular

Sekalipun terlihat bersih, kita nggak pernah tau berapa banyak sentuhan manusia yang mendarat pada baju yang kita beli. Barangkali sebelum sampai ke tangan kita, pakaian tersebut sudah mengalami perjalanan panjang dan telah berkontak dengan banyak manusia.

Nggak sekadar disentuh dengan tangan, mungkin juga sudah dicoba oleh berbagai orang. Atau sesimpel orang bersin dan batuk-batuk di samping pakaian yang akan kita beli. Sekalipun nggak ada kontak dengan kulit, droplet yang keluar bisa menempel di baju dan menimbulkan penyakit.

Lagi pula kita nggak akan pernah bisa memastikan bagaimana kondisi kulit orang-orang yang telah mencoba baju tersebut. Kalau misalnya ada infeksi kulit atau panuan gimana? Jamur dan penyakit itu bisa saja berpindah ke kulit kita.

Lha, kalau bajunya masih diplastikin gimana? Sama aja, dong. Bungkus plastik nggak menjamin baju baru yang kita beli dalam kondisi steril. Bisa saja baju itu sudah disentuh oleh penjaga toko atau pembeli saat melihat-lihat baju. Sekalipun nggak dicoba di badan, kan tetap saja ada kontak dengan kulit orang banyak.

Sekali lagi, mencuci dapat menghempaskan segala bakteri, kuman, dan jamur yang menempel di pakaian baru. Setidaknya kita akan terhindar dari penyakit kulit yang menular.

Menghilangkan bau toko

Beberapa orang mungkin suka dengan aroma khas toko yang menempel pada baju baru. Waktu kecil, anak-anak paling suka pakai baju baru tanpa dicuci biar aroma tokonya nggak hilang. Harapannya teman-temanya bakalan menyadari kalau dia pakai baju baru dari aroma khas toko yang menempel. Semacam bisa flexing secara halus gitu.

Akan tetapi, nggak sedikit juga yang merasa nggak nyaman dengan aroma khas itu. Kemungkinan aroma itu berasal dari bahan kimia yang digunakan selama proses pembuatan pakaian. Mencuci bisa membantu menghilangkan aroma khas toko yang menyertai setiap pakaian baru. Bisa jadi pakaian tersebut akan lebih harum karena menggunakan detergen dan pewangi yang sesuai dengan selera kita.

Setelah membaca penjelasan panjang lebar di atas, sekarang udah tahu kan seberapa pentingnya mencuci baju baru? Jadi jangan mager lagi ya buat melakukannya. Cucilah baju baru sebelum dikenakan untuk melindungi diri dari bahan kimia berbahaya dan berbagai potensi penyakit lainnya.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Siapa sih yang Memulai Tradisi Beli Baju Baru Menjelang Lebaran?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version