Jalur Gaza, Jalan Tembusan yang Bisa Memperlancar LDR-an Anak UNNES dan Undip

Jalur Gaza, Jalan Tembusan yang Bisa Memperlancar LDR-an Anak UNNES dan Undip

Jalur Gaza, Jalan Tembusan yang Bisa Memperlancar LDR-an Anak UNNES dan Undip (Unsplash.com)

Orang-orang yang tinggal di Semarang, khususnya mahasiswa UNNES dan Undip, mungkin sudah nggak asing dengan jalur Gaza. Nama jalur yang menghubungkan Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Gunungpati ini memang mirip dengan tempat konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

Seperti halnya perjuangan di wilayah konflik yang sebenarnya, para mahasiswa UNNES dan Undip yang pacaran juga harus melewati rintangan dan tantangan agar hubungan mereka tetap kuat. Tanjakan dan turunan ekstrem yang ada di jalur Gaza seakan menggambarkan perjalanan hubungan para mahasiswa ini, kadang naik dan kadang turun, tapi mereka terus berusaha untuk menghadapinya. 

Tak bisa dimungkiri, jalur Gaza telah menjadi bagian penting dari kisah asmara para mahasiswa pejuang LDR UNNES-Undip. Meski bukan medan perang yang sebenarnya, perjalanan melalui jalur Gaza ini mengajarkan mereka arti dari tekad, komitmen, dan usaha dalam mempertahankan kisah asmara.

Jalur Gaza, jalan tembus yang bisa menghemat waktu mahasiswa UNNES dan Undip

Jalur Gaza ini merupakan jalur tercepat ketika mahasiswa ingin pergi dari UNNES menuju Undip atau sebaliknya. Konon, jika melalui jalur biasa kita akan menghabiskan waktu sekitar 30 menit, saat melalui jalur tembusan ini waktu yang dibutuhkan nggak selama itu, kira-kira hanya butuh waktu 10 menit. 

Bagi mahasiswa UNNES dan Undip yang LDR-an antara Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Gunungpati, jalur ini memiliki arti yang lebih dalam. Dengan menggunakan jalan tembusan ini, mereka bisa menghemat waktu sekitar 20 menit dalam tiap perjalanan

Mungkin 20 menit terdengar sepele, tapi ketika diakumulasikan seiring berjalannya waktu, angka ini menjadi sangat berharga. Kesempatan untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama pasangan di tengah-tengah rutinitas kuliah tentu sangat dinanti-nantikan. Daripada terjebak dalam perjalanan panjang dan kemacetan, bukankah lebih enak kalau waktu tempuh untuk bertemu pasangan jadi lebih singkat?

Kemesraan para mahasiswa UNNES dan Undip yang terjalin dari hari ke hari jadi lebih lancar berkat akses melalui jalur Gaza. Melalui jalur ini, hubungan mereka diperkuat dan kisah cinta mereka terus dirajut dengan penuh semangat, melewati tantangan waktu dan jarak dengan keyakinan bahwa setiap menit yang dihabiskan bersama sangatlah berharga.

Tapi, jalur ini terkenal ekstrem

Jalur Gaza yang menghubungkan UNNES dan Undip ini memang agak ekstrem. Tanjakan dan turunan serta jalanan berkelok menghiasi jalur ini. Tak jarang, banyak insiden yang terjadi, misalnya motor yang nggak kuat nanjak, kecelakaan, dll.. 

Beberapa kali, jalur tembusan ini juga lewat FYP TikTok dan menjadi viral. Jalur ini memang nggak seekstrem tanjakan di Kota Rock Bottom padakartun SpongeBob SquarePants, tapi tetap saja jalur ini nggak disarankan untuk orang-orang yang penakut ataupun orang awam. Ngeri banget, Cuy.

Makanya mahasiswa UNEES dan Undip yang melewati jalur ini demi mempersingkat waktu tempuh agar bisa segera bertemu orang spesial harus waspada dan berhati-hati. Jangan sampai niat hati ingin bertemu kekasih, eh malah kena musibah ketika melewati jalur ini.

Jalur Gaza juga angker

Meskipun jalur Gaza memperlancar LDR-an para mahasiswa UNNES dan Undip, menurut cerita orang-orang, jalur ini cukup angker. Apalagi ketika malam tiba. Jalur ini menyajikan kegelapan yang menghantui, utamanya di beberapa titik lokasi yang dikelilingi hutan lebat. 

Konon, orang-orang yang melintasi jalur ini pernah mendengar suara-suara aneh seperti panggilan dari dunia lain. Banyak juga yang menceritakan pengalaman mistis mereka saat melewati jalur ini. Beberapa orang mengaku melihat penampakan perempuan di gazebo dekat Jembatan Bangkong, dan ada pula yang mengeklaim melihat ular aneh dengan mahkota di kepalanya. 

Sosok perempuan berpakaian putih dan sekelompok perempuan lain yang muncul di samping jalan di tengah malam juga menjadi topik pembicaraan. Bahkan, jembatan yang menghubungkan Desa Bantardowo dan Desa Srondol Kulon diketahui memiliki reputasi angker.

Cerita mengenai makhluk-makhluk mistis yang sering terlihat kerap menghantui siapa pun yang melewati Jalur Gaza. Kesaksian warga sekitar juga semakin menguatkan bahwa fenomena mistis sering terjadi di jalur ini, terutama saat malam hari.

Begitulah cerita dari jalur Gaza. Sebuah jalur tembusan yang sebenarnya memperlancar LDR-an mahasiswa UNNES dan Undip, tapi juga memiliki kisah seram di baliknya.

Kalian anak UNNES yang pacaran dengan anak Undip atau sebaliknya? Pernah lewat jalur ini nggak? Coba ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar.

Penulis: Raihan Muhammad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bukan Undip atau UNNES, Kampus Paling Unggul di Semarang Adalah UIN Walisongo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version