Jalur Cilongok-Pakuncen, Jalur Alternatif Purwokerto-Bumiayu yang Tidak Lagi Solutif

Jalur Cilongok-Pakuncen, Jalur Alternatif Purwokerto-Bumiayu yang Tidak Lagi Solutif

Jalur Cilongok-Pakuncen, Jalur Alternatif Purwokerto-Bumiayu yang Tidak Lagi Solutif (Unsplash.com)

Selain lewat Kecamatan Ajibarang, ada jalan lain yang bisa ditempuh orang-orang yang bepergian dari Purwokerto ke Bumiayu dan sebaliknya, yakni jalur Cilongok-Pakuncen.

Selama masa KKN, saya kerap pulang-pergi Purwokerto-Brebes. Kebetulan jalur yang kerap jadi momok bagi saya saat wira-wiri Purwokerto-Brebes adalah jalur Kecamatan Ajibarang. Jalur ini dilewati oleh bus dan truk besar yang tak kenal waktu. Mau lewat sini pagi, siang, sore, atau malam, selalu saja ramai. Maka nggak usah heran kalau banyak orang yang juga enggan melewati jalur ini.

Jalur Ajibarang bukan satu-satunya jalan menuju Bumiayu, Brebes. Ada jalur alternetif lain yang bisa kita tempuh, yakni jalur Cilongok-Pakuncen. Jalur yang menghubungkan Purwokerto dengan Brebes ini melewati dua kecamatan, yakni Kecamatan Cilongok dan Kecamatan Pakuncen. Namun, makin ke sini, justru banyak pengendara roda dua dan empat yang beralih ke jalan ini, sehingga jalur ini nampaknya tak lagi solutif.

Jalur Cilongok-Pakuncen kini ramai membuat waktu tempuh semakin lama

Dulu, saat awal tahun 2021, jalur ini terbilang sepi. Apalagi kondisi jalan yang melewati permukiman warga tersebut belum banyak diketahui oleh para pengendara.

Tapi kondisinya jauh beda dengan sekarang. Jalan yang juga melewati area persawahan ini menjadi jalur alternatif utama kendaraan roda dua. Bahkan, sekarang banyak juga pengendara mobil yang mulai lewat sini. Akibatnya, waktu tempuh lewat jalur ini semakin lama karena jalannya mulai padat.

Baca halaman selanjutnya: Jalan yang sempit menguji pengendara…

Jalan yang sempit menguji pengendara

Selain mulai ramai pengendara, kondisi jalan di sini terbilang sempit. Maklum, jalur ini awalnya hanya dialokasikan sebagai jalan warga desa setempat. Namun, karena kondisi jalan yang mulus dan rata, banyak pengendara yang memilih lewat sini dari Purwokerto menuju Bumiayu atau sebaliknya.

Bayangkan, jalur Cilongok-Pakuncen hanya bisa dilalui dua kendaraan roda empat. Bahkan ada beberapa titik jalan di mana salah satu kendaraan harus mengalah agar mobil dari arah berlawanan bisa lewat terlebih dulu.

Jalan yang awalnya mulus mulai bergelombang dan berlubang

Sekarang, pengendara yang lewat jalur Cilongok-Pakuncen sudah tak bisa lagi tancap gas maksimal. Sebab, kondisi jalan yang awalnya mulus, kini mulai rusak di beberapa sisi. Beberapa kali saya terkejut melewati jalan ini karena tiba-tiba ada lubang ataupun jalan yang tak rata. Memang jalan yang berlubang bisa dihitung dengan jari, tapi kondisi lubangnya cukup dalam, sehingga bisa membahayakan pengendara roda dua yang melintas di sini.

Penerangan jalan minim di sepanjang jalur Cilongok-Pakuncen

Melintasi jalur alternatif Purwokerto-Bumiayu satu ini di malam hari sama dengan uji nyali. Jalur Cilongok-Pakuncen ini cenderung sepi di waktu malam dan penerangan di sepanjang jalan boleh dibilang minim. Banyak pengendara yang menghindari jalur ini begitu malam tiba dan memilih lewat jalur utama Kecamatan Ajibarang.

Meski jalur alternatif Cilongok-Pakuncen ini sudah tak lagi solutif, saya tetap memilih bepergian dari Purwokerto ke Bumiayu lewat sini. Soalnya kalau lewat sini, saya terhindar dari sopir bus Sinar Jaya yang arogan itu.

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Purwokerto dan Purbalingga Adalah Saudara Ngapak yang Bisa Berjalan Secara Beriringan Tanpa Menjatuhkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version