Daftar Isi
Jalan yang sempit menguji pengendara
Selain mulai ramai pengendara, kondisi jalan di sini terbilang sempit. Maklum, jalur ini awalnya hanya dialokasikan sebagai jalan warga desa setempat. Namun, karena kondisi jalan yang mulus dan rata, banyak pengendara yang memilih lewat sini dari Purwokerto menuju Bumiayu atau sebaliknya.
Bayangkan, jalur Cilongok-Pakuncen hanya bisa dilalui dua kendaraan roda empat. Bahkan ada beberapa titik jalan di mana salah satu kendaraan harus mengalah agar mobil dari arah berlawanan bisa lewat terlebih dulu.
Jalan yang awalnya mulus mulai bergelombang dan berlubang
Sekarang, pengendara yang lewat jalur Cilongok-Pakuncen sudah tak bisa lagi tancap gas maksimal. Sebab, kondisi jalan yang awalnya mulus, kini mulai rusak di beberapa sisi. Beberapa kali saya terkejut melewati jalan ini karena tiba-tiba ada lubang ataupun jalan yang tak rata. Memang jalan yang berlubang bisa dihitung dengan jari, tapi kondisi lubangnya cukup dalam, sehingga bisa membahayakan pengendara roda dua yang melintas di sini.
Penerangan jalan minim di sepanjang jalur Cilongok-Pakuncen
Melintasi jalur alternatif Purwokerto-Bumiayu satu ini di malam hari sama dengan uji nyali. Jalur Cilongok-Pakuncen ini cenderung sepi di waktu malam dan penerangan di sepanjang jalan boleh dibilang minim. Banyak pengendara yang menghindari jalur ini begitu malam tiba dan memilih lewat jalur utama Kecamatan Ajibarang.
Meski jalur alternatif Cilongok-Pakuncen ini sudah tak lagi solutif, saya tetap memilih bepergian dari Purwokerto ke Bumiayu lewat sini. Soalnya kalau lewat sini, saya terhindar dari sopir bus Sinar Jaya yang arogan itu.
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.