Proyek tol
Dulu, Pemkab Klaten bilang kalau jalan rusak di Klaten itu disebabkan oleh truk uruk tol. Dulu saya sedikit menyangkal hal tersebut karena jalan rusak di Klaten memang sudah ada jauh sebelum tol tersebut digarap. Tapi, ketika sudah ada perbaikan, jalanan kembali rusak. Gara-gara fakta yang tertangkap mata itulah, saya akhirnya percaya dan tak lagi menyangkal.
Jalanan ambles, bahkan cekung, sekarang jadi pemandangan wajar. Jalanan cekung tersebut begitu berbahaya buat pengendara motor, karena jika dilewati dengan kecepatan agak tinggi, katakanlah 60 KM/jam saja, motor bisa hilang kendali.
Betul, jalanan memang nggak jadi berlubang, tapi ya itu masalahnya. Oleh karena jalan nggak berlubang, jadi nggak terlihat mana yang perlu dihindari. Nggak kaget jika kita tiba-tiba kehilangan kendali karena jalan yang terlihat baik-baik saja, ternyata cekung. Kondisi aspal masih baik, cuman permukaannya yang cekung. Kan ngeri bagi yang matanya minus.
Ditambah penerangan jalan yang benar-benar kurang. Duh, makin berbahaya. Nah, kalau ini sih, Pemkab bisa disalahin.
Pemkab Klaten pusing tujuh keliling
Saya jadi nggak enak sama Pemkab Klaten. Saya sering kritik mereka, dan kini, saya tahu betapa dilemanya jadi mereka. Mau perbaiki jalan, kok nanti rusak lagi dilewati truk kelebihan muatan. Kalau nggak diperbaiki, kok ya kebangeten. Dan ketika musim hujan sudah mulai, makin bahaya itu jalan kalau nggak diperbaiki.
Melarang truk lewat, kok ya nggak mungkin. Menyalahkan sopir truk, jelas makin nggak mungkin. Mereka jelas tahu kalau mereka bawa beban di luar batas, tapi punya pilihan apa coba? Mereka pekerja, manut sama yang ngasih kerjaan aja kan? Memang nggak ada yang bisa disalahkan, wong artikel ini memang bukan perkara menyalahkan, tapi perkara ruwetnya realitas yang ada.
Menyalahkan proyek tol Jogja-Solo juga makin nggak mungkin. Nggak bisa, tepatnya. Jadi ya, kalau jadi Pemkab Klaten, pasti pusing sekarang.
Jalan rusak di Klaten, seperti yang pernah saya bilang, itu abadi. Dan saya rasa, kata “abadi” yang awalnya adalah sebuah ungkapan, malah menjelma kenyataan.
Solusinya memang terlihat jelas. Harusnya truk nggak membawa muatan yang berlebihan. Seharusnya, Pemkab Klaten membuat jalan yang tak mudah hancur digilas truk segede Optimus Prime sekalipun. pihak pembuat tol Jogja-Solo harusnya tahu diri dan segera memperbaiki jalan rusak di Klaten.
Tapi, itu situasi yang ideal. Realitas, nyatanya selalu jauh dari hal-hal yang ideal. Dan seringnya, selalu jauh di bawah hal-hal yang ideal.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Klaten, Kota Indah yang (Sialnya) Terjepit Jogja dan Solo