Daftar Isi
Jalan Raya Kaligesing menghubungkan dua provinsi
Jalan Raya Kaligesing ini menghubungkan dua provinsi, yaitu DIY dan Jawa Tengah. Warga Purworejo yang kerja atau kuliah di Jogja pasti seenggaknya pernah lewat jalan ini kalau mau pulang kampung via Kecamatan Kaligesing. Pencinta durian dari Jogja pun pasti akrab dengan jalan ini karena Kecamatan Kaligesing memang pusatnya durian yang endeus.
Titik awal Jalan Raya Kaligesing ada di dataran persawahan yang datar. Semakin ke barat, kita akan dibawa masuk membelah gunung jika melewati jalan ini. Yups, Jalan Raya Kaligesing ini memang merupakan jalan alternatif via Perbukitan Menoreh. Jadi, kalau kamu selama ini cuma lihat barisan perbukitan di barat Jogja, cobalah sekali-kali main ke jalan ini agar tahu sensasinya menjajal jalan di tengah gunung.
Jalur wisata sekaligus jalur mudik ini nggak bisa dilewati seenaknya. Kendaraan dan pengendaranya harus dalam kondisi prima kalau lewat Jalan Raya Kaligesing. Kalau kendaraanmu belum diservis selama setahun, please jangan maksa lewat sini. Apalagi kalau kamu sebagai pengendaranya lagi ngantuk, capek, atau sakit, jangan kekeuh melintasi jalan ini juga.
Kenapa nggak boleh? Sebab, sebagian besar titik yang akan kamu lewati adalah tanjakan dan tikungan. Tinggi tanjakannya bahkan bisa melebihi tinggi flyover Janti. FYI, di ruas jalan ini ada titik yang namanya Tanjakan Bibis yang begitu ikonik karena tanjakannya yang sangat curam.
Ekstrem tapi indah banget
Selama melintasi Jalan Raya Kaligesing, adrenalin sekaligus jantung akan terpacu. Jalanan naik dan berkelok serta dikelilingi tebing di satu sisi dan jurang di sisi lainnya membuat pengendara yang melewatinya bakal deg-degan. Belum lagi di jalan nggak jarang kita akan berpapasan dengan truk.
Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo memang ekstrem, tapi kondisi jalannya relatif halus dan rata. Selain itu, jangan ragukan keindahannya. Sepanjang perjalanan alam akan menyuguhkan kita dengan panorama full hijau. Pepohonan lebat sejauh mata memandang. Gerah dan panas mustahil kita rasakan ketika melewati jalan ini.
Begitu sudah agak naik ke atas, kita bisa menengok ke samping dan melihat Kulon Progo dari ketinggian. Hamparan sawah memenuhi pandangan. Ketika cuaca sedang cerah, pemandangan dari atas ini akan sangat jelas. Bahkan kalau lagi hoki, Gunung Merapi dan Merbabu pun bisa tampak di kejauhan. Tapi kalau sedang berkabut, yah, maaf, tandanya kamu belum beruntung.
Makin masuk ke dalam Perbukitan Menoreh, panorama semakin indah. Setelah melintasi ibu kota kecamatan dan mulai mendekati perbatasan dengan Kabupaten Purworejo, kita akan mulai menyaksikan hutan-hutan pinus yang menjulang tinggi. Kalau sudah lewat sini, rasanya gatel untuk cepat-cepat buka HP untuk mendokumentasikannya.
Sekalian mampir ke tempat wisata
Nah, ada bonusnya nih kalau melintasi Jalan Raya Kaligesing, yaitu melewati banyak tempat wisata sekaligus. Mampir main bentar di Goa Kiskendo dan Goa Seplawan yang satu jalur? Bisa. Foto-foto di kebun tebu juga bisa. Eits, jangan salah. Kembang tebu juga bisa estetik dan instagrammable, lho. Kalau nggak estetik, nggak mungkin kebun tebu di Girimulyo pernah viral beberapa tahun lalu.
Nggak hanya di sepanjang jalur Jalan Raya Kaligesing. Tempat wisata juga tersebar yang jauh dari jalan ini. Belok sedikit dari Jalan Raya Kaligesing ke Gunung Lanang dan main di sana juga bisa. Atau mumpung musim durian, kamu juga boleh banget melanjutkan perjalanan sampai Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo yang menjadi sentra favorit buah durian.
Hanya dalam satu perjalanan di satu jalan, kita sudah bisa mendapatkan banyak view sekaligus, di antaranya hamparan sawah, perbukitan yang membentang, tebing, jurang, serta hutan pepohonan tropis dan pinus. Bonusnya kita lewat banyak tempat wisata.
Sekali-kali coba deh lewat Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo buat melepas penat atau menyegarkan mata. Sesudah sampai sini dijamin nggak mau pulang.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jalan Godean Tembus Kulon Progo: Rute Anak Tiri.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.