Jalan KH Syekh Nawawi atau lebih dikenal Jalan Pemda Tigaraksa Kabupaten Tangerang merupakan jalan protokol ke Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Tangerang. Jalan ini membentang kurang lebih sepanjang 6,4 km melintasi dua kecamatan, yakni Cikupa dan Tigaraksa. Tak hanya Cikupa dan Tigaraksa, jalan ini juga menghubungkan akses ke kecamatan-kecamatan lainnya seperti Balaraja, Cisoka, Solear, Panongan, Jambe hingga ke Provinsi Jawa Barat, yakni Kabupaten Bogor.
Sebagai warga Solear dan juga pengendara roda dua yang kerap melintasi jalan ini saat berangkat dan pulang kerja, sebetulnya saya nyaman-nyaman saja, walau kadang ada keselnya juga. Terlebih, Jalan Pemda Tigaraksa ini menyajikan track jalanan yang menantang. Bukan cuma karena jalannya yang naik turun dan penuh belokan, jalan ini juga kerap jadi ujian kestabilan bagi para pengendara.
Kadang saya pikir, mungkin jalanan ini bisa juga jadi alternatif latihan sebelum tes praktik SIM (Surat Izin Mengemudi). Setidaknya ada dua hal yang yang membuat Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang ini menjadi jalan yang menguji kestabilan pengendara roda dua.
Genangan air di Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang
Seperti yang saya bilang di atas, Jalan Pemda Tigaraksa ini sebetulnya nyaman-nyaman saja. Saat berkendara, kita bisa melihat hiruk pikuk kehidupan di industri, rumah makan, hingga kantor partai yang ada di sepanjang jalan ini.
Akan tetapi kalau cuaca sedang turun hujan, apalagi deras, saya yakin perasaan nyaman itu memudar. Masalahnya, jalan ini dengan sekejap berubah dipenuhi genangan air.
Soal genangan air di Jalan Pemda Tigaraksa Tangerang memang bukan hal baru. Usut punya usut, drainase di beberapa titik Jalan Pemda Tigaraksa ini suka mampet alias nggak berfungsi dengan baik. Bapak saya pernah bilang, “Gimana ya, kadang orang cuma mau bangun pabrik dan gedung banyak, tapi nggak menyediakan drainase yang baik.”
Baca halaman selanjutnya: Alhasil tiap lewat jalan ini saat hujan atau setelahnya…