Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jalan MERR, Jalan Paling Nggak Ramah Pejalan Kaki di Surabaya: Nggak Ada JPO dan Trotoar

Aditya Ikhsan Pradipta oleh Aditya Ikhsan Pradipta
25 Oktober 2024
A A
Jalan MERR, Jalan Paling Nggak Ramah Pejalan Kaki di Surabaya: Nggak Ada JPO dan Trotoar

Jalan MERR, Jalan Paling Nggak Ramah Pejalan Kaki di Surabaya: Nggak Ada JPO dan Trotoar (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Dr. Ir. H. Soekarno atau biasa disebut Jalan MERR (Middle East Ring Road) merupakan salah satu jalan paling panjang yang ada di Surabaya. Jalan yang memiliki panjang hingga 10.98 kilometer ini membentang dari ujung utara Surabaya sampai perbatasan Kabupaten Sidoarjo.

Sejak tahun 1996, Jalan MERR dibangun oleh Pemkot Surabaya. Setelah mengalami pro-kontra terkait pengalihan fungsi menjadi jalan tol, akhirnya pada tahun 2020, Tri Rismaharini yang pada waktu itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, meresmikan dan membuka secara penuh Jalan MERR sebagai jalan arteri lingkar non-tol.

Di awal peresmian, jalan tersebut digadang-gadang akan menjadi titik pemerataan pembangunan kota, peningkatan kesejahteraan warga, hingga pengurai kemacetan lalu lintas di Surabaya. Namun harapan itu seakan menjadi angan-angan dan malah menjadi ancaman bahaya bagi warga Surabaya. Karena sepanjang Jalan MERR Surabaya nggak tersedia fasilitas bagi pejalan kaki seperti trotoar, JPO, dan fasilitas transportasi umum yang ala kadarnya.

Menelan anggaran ratusan miliar, tapi nihil fasilitas bagi pejalan kaki

Membayangkan Kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dengan APBD triliunan rupiah pasti membuat kita jadi sungkan jika ingin membandingkannya dengan kota lain di Jawa Timur. Namun apalah bangganya jika anggaran segitu banyak tapi pengalokasiannya nggak tepat.

Seperti halnya pembangunan Jalan MERR Surabaya yang menghabiskan anggaran Rp425,98 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembebasan lahan dan pembangunan. Nominal yang sangat besar untuk sebuah jalan yang membelah beberapa kecamatan di Surabaya.

Sungguh realitas menyedihkan bagi warga sekaligus pejalan kaki di daerah tersebut, karena nggak diiringi peningkatan kualitas kawasan pejalan kaki. Sepanjang jalan dari Kenjeran (utara Surabaya) hingga Tambak Sumur (Sidoarjo) sangat jarang sekali kita bisa melihat trotoar yang layak. Berbeda dibandingkan jalan tengah kota seperti Jalan Tunjungan atau Jalan Raya Darmo, para pejalan kaki di Jalan MERR Surabaya harus berjalan dii atas rerumputan. Dan bahkan biasanya terpaksa berjalan di bahu jalan yang mana berisiko keserempet atau ketabrak kendaraan yang melintas.

Ironis apalagi jika melihat beberapa tahun terakhir, Surabaya tengah getol merepresentasikan kotanya sebagai walkable city. Padahal trotoar adalah salah satu identitas peradaban sebuah kota. Selain itu keberadaan trotoar akan sangat mempengaruhi kondisi budaya mobilitas warga daerah tersebut dan orientasi keselamatan warga di jalan raya.

Coba menyeberangi jalan ini berarti sudah siap bertaruh nyawa

Jalan MERR Surabaya memiliki ruas yang cukup lebar dengan 3 lajur di kanan kiri yang membuat pengendara semakin nyaman melewatinya. Sekali lagi, itu hanyalah kebahagiaan yang dapat dirasakan sebagian pengguna jalan, sisanya sih merasa apes dan trauma.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Ketika pejalan kaki ingin menyeberangi jalan satu ini, mereka harus berbekal rasa sabar dan doa. Malah kalau terpaksa bawa batu bata di tangan. Kalau nggak begitu, nyawa bisa jadi taruhan ketika menyeberangi jalan ini. Jalan yang semakin lebar tentu akan semakin menyulitkan pejalan kaki yang hendak menyeberang.

Makin mangkel karena di Jalan MERR Surabaya transportasi umumnya mblegendes

Pejalan kaki dengan transportasi umum itu nggak bisa dipisahkan. Keduanya akan beriringan sebagaimana sandal kanan dan kiri. Karena pengguna transportasi umum ya pejalan kaki, dan pejalan kaki juga biasanya butuh transportasi umum untuk bepergian jarak jauh.

Lagi-lagi Jalan MERR Surabaya menjadi jalan yang nggak didukung dengan transportasi umum mumpuni. Meski jalan ini dilewati beberapa rute transportasi umum seperti Trans Semanggi koridor Purabaya-Kenjeran atau feeder Wirawiri, tatap saja nggak bisa diandalkan. Selain kondisi bus stop di sepanjang jalan ini nggak manusiawi, bus yang lewat sini juga mogokan.

Sepakat atau nggak, inilah fakta yang terjadi di Surabaya. Jalan MERR adalah salah satu jalan paling nggak ramah pejalan kaki dengan segudang masalah yang terjadi di Surabaya.

Penulis: Aditya Ikhsan Pradipta
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jalan Dr Ir H Soekarno (Jalan MERR), Jalan Terpanjang di Surabaya yang Cocok untuk Merayakan Kesedihan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2024 oleh

Tags: Jalan MERR Surabayapejalan kakiSurabaya
Aditya Ikhsan Pradipta

Aditya Ikhsan Pradipta

Dari Kota Pahlawan, sukanya jalan kaki sambil menikmati kota bonusnya senang guyon.

ArtikelTerkait

puasa

Poso Sak Karepmu, Gak Poso Yo Sak Karepmu

18 Mei 2019
5 Kampung Bersejarah di Surabaya yang Layak Dikunjungi Terminal Mojok.co

5 Kampung Bersejarah di Surabaya yang Layak Dikunjungi

13 Maret 2022
bu risma

Sudah Siapkah Surabaya Melepas Bu Risma?

17 Oktober 2019
Surabaya Memang Kekurangan Tempat Wisata, tapi Tidak Pernah Kekurangan Warkop

Surabaya Memang Kekurangan Tempat Wisata, tapi Tidak Pernah Kekurangan Warkop

5 Juli 2024
Wisata Kota Lama Surabaya Sebenarnya Indah asal Oknum Fotografer Nggatheli Diberantas

Wisata Kota Lama Surabaya Sebenarnya Indah asal Oknum Fotografer Nggatheli Diberantas

22 Juli 2024
Sapi "Misterius" Berkeliaran di Wiyung Surabaya, Bikin Repot dan Resah Warga Mojok.co

Sapi “Misterius” Berkeliaran di Wiyung Surabaya, Bikin Repot dan Resah Warga

29 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.