Rentetan berita kecelakaan di Jalan Kaceot Karawang sering menghampiri FYP Instagram saya. Hari ini saja sudah 3 berita kecelakaan di lokasi yang hampir berdekatan. Beberapa di antara korban bahkan ada yang meninggal dunia. Dan mirisnya, ketika kemarin saya lewat jalan sana, ada lagi yang kecelakaan yang untungnya tidak parah.
Kalau orang karawang asli pasti sudah tidak asing. Jalan Kaceot adalah jalur penghubung Rengasdengklok menuju Terminal Tanjung Pura, Kabupaten Karawang. Jalannya lumayan jauh dan sedikit ada tikungan tajam. Dulu, aspal di jalur ini terbilang jelek, tapi sekarang sudah diperbaiki.
Namun, justru karena Jalan Kaceot Karawang sudah mulus, pengendara motor malah “menggila”. Kalau saya perhatikan, memang mayoritas pengguna jalan di sana cara berkendaranya seperti kesetanan.
Entah apa yang mereka kejar sehingga memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh. Padahal ya hidup gitu-gitu aja, malah menambah kerepotan kalau terjadi kecelakaan.
Daftar Isi
Aspal mulus Jalan Kaceot Karawang malah bikin khawatir
Sejak dulu, ketika aspal di Jalan Kaceot Karawang masih jelek, kebiasaan ngebut sudah ada. Padahal jalanan rusak, lho. Dan makin menjadi ketika aspal sudah halus.
Kalau saya pribadi, kok kayaknya mendingan aspal di sana nggak diperbaiki. Minimal, yang pada ngebut dan membahayakan pengendara lain masih mikir dan ketahan lubang jalan. Lah kalau sekarang, jalanan sudah mulus, yang bisa menahan hanya batas speedometer dan kecelakaan.
Tingginya angka kecelakaan di sini juga bikin saya khawatir. Pasalnya, saya dan keluarga sering melintas di Jalan Kaceot Karawang. Saya paling khawatir sama ibu yang sering lewat jalan itu. Saya sudah sering memperingatkan ibu, kalau tidak buru-buru, mending ambil jalan lain meskipun jaraknya jadi lebih jauh.
Nggak punya pilihan lain
Kami sekeluarga tidak ada pilihan. Jalan Kaceot Karawang adalah jalur untuk mempersingkat waktu. Tapi ya itu tadi, jalan beraspal halus ini malah bikin khawatir. Selain rawan kecelakaan, jalanan ini juga sering macet, terutama di titik menjelang Tanjung Pura.
Namun, saya dan keluarga, beserta warga lain, nggak punya pilihan lain. Satu-satunya pilihan kami adalah sering-sering beristighfar dan mengingat kematian. Bagaimana tidak, melihat pengendara motor yang memacu kendaraannya dengan kecepatan penuh itu bikin degdegan.
Belum lagi ada kendaraan berat padahal kapasitas lebar jalan tidak sesuai. Ditambah ada angkot yang kadang ngerem mendadak. Sehingga memperbesar kemungkinan untuk kecelakaan di jalan kaceot ini.
Untuk rambu-rambu di jalan kaceot ini sih ada. Tapi berharap apa dengan rambu-rambu kalau masyarakatnya saja sering mengabaikan peraturan. Boro-boro lihat rambu-rambu kalau SIM saja nembak. Jadi, meskipun diri kita sudah berhati-hati melalui Jalan Kaceot Karawang, tetap merasa was-was dengan kemungkinan kecelakaan yang besar ini.
Menunggu solusi
Pemda dan polres setempat seharusnya peka akan bahaya di balik Jalan Kaceot Karawang. Mereka harus segera mencari solusi untuk mengurangi angka kecelakaan. Mungkin bisa memasang polisi tidur lebih banyak dan melakukan patroli lalu lintas secara rutin.
Kasihan sekali kalau ada korban kecelakaan. Yang sedih bukan hanya satu orang, tetapi satu keluarga. Apalagi kalau yang menjadi korban kecelakaannya adalah tulang punggung keluarga. Sudah pasti keluarganya sangat terpukul.
Penulis: Diaz Robigo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Karawang Kota Industri, tapi Warganya Terpaksa Jadi TKI
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.