Ja~di Alfamidi serius menjajakan kopi
Saya langsung memesan dua cup kopi ukuran besar, Ja~di Keren dan Salted Caramel. Dalam papan menu, Ja~di Keren mencantumkan gambar balok gula aren. Sedangkan untuk Salted Caramel sudah jelas dari namanya. Saya merasa perlu mencoba keduanya. Soalnya kopi yang pertama adalah signature Ja~di, sementara yang kedua adalah kopi rasa favorit saya.
Saya juga memesan dua buah bakpao. Alasannya sederhana: saya kelaparan. Apalagi jarang sekali saya makan bakpao sambil minum kopi, kecuali di rumah.

Sekitar 5 menit, kopi saya selesai diracik. Dari kemasannya, saya langsung apresiasi. Mereka menggunakan cup dengan tutup anti tumpah dan ada tutup kecil untuk minum. Ala-ala cup yang dipakai coffee shop berkelas. Sebuah apresiasi untuk gerai kopi minimarket.
Dari kemasan, saya langsung cocok. Karena saya juga ingin mengurangi jumlah konsumsi plastik termasuk sedotan. Apalagi kemasannya juga anti-tumpah. Saya bisa mengocok kemasan dulu untuk memastikan kopi tercampur sempurna. Meskipun saat datang, kedua kopi pesanan saya memang sudah tercampur dengan rata.
Kopi kental yang masih malu-malu
Tertulis “100% Arabica Coffee” di depan mesin espresso. Sudah pasti statement ini tidak bohong. Saya langsung minum beberapa teguk. Rasa masam khas kopi arabika langsung terasa. Terpadu apik dengan susu dan gula aren dari seri Ja~di Keren.
Saya merasa sedikit aroma kopi yang pekat. Sepertinya Ja~di Alfamidi menggunakan racikan dan resep yang autentik. Mungkin sedikit terlalu dark. Saya pikir akan lebih cocok jika kematangan kopi turun sedikit.
Saya merasa racikan yang kental. Ini patut diapresiasi mengingat saya cukup meremehkan kopi dari gerai minimarket. Tetapi Ja~di membuktikan keseriusan mereka. Kopi yang disajikan bukanlah air mineral berwarna coklat. Gurih susu dan manis gula aren terasa memanjakan lidah.

Saya mencicipi kopi kedua. Masih dengan cita rasa kental dan rasa kopi kuat yang sama. Tapi sayang sekali, rasa salted caramel-nya cukup soft. Rasa caramel tetap terasa nikmat, tapi kurang gurih dari “salted”-nya. Mungkin jika berani menambah sirup sedikit saja, rasanya akan sempurna.
Waktunya membuka paper bag berisi dua bakpao yang menggoda sedari tadi. Saya sengaja memilih bakpao ayam untuk mengimbangi manisnya kopi. Pas! Bakpaonya lembut dan ayamnya tidak pelit. Cocok untuk menemani kopi dan rokok di siang hari ini.
Sedikit lagi Ja~di Alfamidi bakal sempurna
Saya pikir Ja~di memang berniat bersaing di kancah kopi racikan minimarket. Jadi penyempurnaan adalah harga mati. Tidak banyak, hanya sedikit menambah di sana-sini. Saya yakin, Ja~di akan menJa~di pesaing berat kopi racikan minimarket yang lebih senior.
Waktunya saya menghabiskan seluruh jajanan. Lumayan juga, dua cup besar dan dua bakpao tebal. Perut sudah penuh, otak sudah tersuntik kafein. Waktunya melaju di jalanan Jogja yang macet.
Oh ya, kalau mau mencicipi kopi Ja~di, kalian bisa mampir ke Alfamidi yang ada booth Ja~dinya. Ada promo Jadi Surprise tiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Siapa tahu kelar minum kopi kalian bisa dapat hadiah emas, voucher belanja, atau hadiah menarik lainnya. Info lebih lanjut bisa cek akun Instagram Alfamidi di sini. Gasss~
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Panduan Membedakan Alfamart, Alfamidi, dan Alfaexpress. Mereka Serupa, tapi Tak Sama!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















