J-Walk Mall Jogja Bikin Kapok Pengunjung yang Datang

J-Walk Mall Jogja Bikin Kapok Pengunjung yang Datang

J-Walk Mall Jogja Bikin Kapok Pengunjung yang Datang (Unsplash.com)

Entah sudah berapa kali teman-teman saya menceritakan pengalaman mereka berkunjung ke Sahid J-Walk Jogja atau yang sering disebut juga J-Walk Mall Jogja. Uniknya, semua pengalaman mereka bernada sama, yakni bingung. Bahkan beberapa teman saya mengaku cukup sekali berkunjung ke sana dan enggan datang lagi.

Memangnya kenapa sih mall Jogja satu ini mendapat predikat “nggak menyenangkan” di kalangan teman-teman saya? Saya pun mencoba merangkum pengalaman mereka di sini.

Fyi, saya belum pernah ke J-Walk Mall Jogja karena saya nggak benar-benar mengetahui lokasi persis mall ini. Walaupun lokasinya memang lebih dekat dari tempat tinggal saya dibandingkan Pakuwon Mall Jogja, agaknya jika keduanya disandingkan, saya jelas lebih memilih Pakuwon Mall. Baiklah, tanpa perlu berlama-lama berikut berbagai alasan mengapa J-Walk Mall Jogja ini bikin kapok.

Pusat perbelanjaan yang sudah kosong

Warga Jogja mungkin sudah tahu kalau J-Walk Mall Jogja ini sebenarnya sudah berubah jadi kantor marketplace. Alhasil yang tersisa dari tempat ini hanyalah bioskopnya yang terkenal murah.

Bayangkan, di mana lagi kita bisa menonton film bioskop CGV tapi cuma bayar Rp25 ribu? Karena tiket bioskop di sini murah makanya banyak orang yang akhirnya tetap memutuskan untuk datang ke sini meski pusat perbelanjaannya sudah kosong.

Selain tiket nonton murah, makanannya terhitung lengkap dan kenyamanannya masih diutamakan. Akan tetapi mau bagus kayak gimanapun, dalam bayangan saya, seandainya malam-malam ke sini ya serem juga. Apalagi tenant-nya sudah banyak yang kosong.

Baca halaman selanjutnya: Sering dibuat nyasar di dalam mall…

Sering nyasar di dalam J-Walk Mall Jogja

Beberapa teman saya yang ke J-Walk Mall Jogja ini mengaku sering nyasar. Eh, tapi bukan karena hal gaib, kok. Wajar saja kalau teman-teman saya sering dibuat nyasar, lagi pula sekarang isi mall ini bukan pengunjung mall, melainkan orang-orang kantor. Saya sudah bilang kan di atas kalau di sini ada kantor marketplace?

Lantaran nyasar, teman-teman saya jadi merasa malu soalnya mereka kerap dilihatin sama orang-orang kantor, Kok bolak-balik terus, mungkin begitu batin orang-orang yang berkantor di sini.

Kayaknya J-Walk Mall Jogja harus memberikan petunjuk arah yang lebih besar dan jelas, deh. Apalagi buat pengunjung yang datang ke sini cuma mau nonton di bioskop.

Layout mall aneh

Teman-teman saya yang mengaku sering nyasar tadi bilang kalau layout J-Walk Mall Jogja ini agak aneh. Dia mengaku kalau mau ke bioskop harus menggunakan lift, bukan eskalator. Lho, memang apa bedanya?

Menurut teman saya, kalau naik eskalator, bioskopnya nggak pernah ketemu. Padahal seharusnya setiap lantai di mall ini bisa diakses baik melalui eskalator maupun lift. Tapi, katanya kalau mau ke bioskop mending naik lift saja biar nggak bingung. Saya belum bisa memvalidasi ucapan teman saya ini, tapi kalau dipikir-pikir aneh juga, ya?

Nggak ada petugas parkir di pintu keluar J-Walk Mall Jogja

Nah, khusus poin terakhir ini yang membuat teman-teman saya ketar-ketir. Di pos keluar J-Walk Mall Jogja nggak ada penjaga parkir, jadi pengunjung harus menyiapkan kartu tap e-money untuk bisa keluar dari sana. Duh, buat saya yang di dompet cuma ada uang tunai, KTP, SIM, dan STNK apa nggak keringat dingin kalau tiba-tiba dihadapkan dengan situasi seperti ini?

Salah seorang teman saya yang pertama kali ke sini mengaku terkejut dan sedikit panik. Untungnya dia ingat punya e-money yang masih ada sedikit saldonya sehingga bisa digunakan untuk bayar parkir.

Begitulah pengalaman teman-teman saya yang sudah pernah berkunjung ke J-Walk Mall Jogja. Kalau saya mendapat ajakan ke sana, kok kayaknya nggak berani ya, kecuali kepepet banget. Wqwqwq. Kalian punya cerita apa di mall Jogja satu ini?

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Menerka Alasan Bantul Tidak Kunjung Memiliki Mal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version