Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Italia dan Ironinya: Marah Melihat Pizza Pakai Nanas, tapi Enteng Betul Bertindak Rasis

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
22 Januari 2024
A A
Italia dan Ironinya: Marah Melihat Pizza Pakai Nanas, tapi Enteng Betul Bertindak Rasis

Italia dan Ironinya: Marah Melihat Pizza Pakai Nanas, tapi Enteng Betul Bertindak Rasis (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya menyebut Italia adalah ironi berjalan. Mereka tidak terima saat ada orang mematahkan spaghetti, tapi mereka dengan mudah meneriaki ras lain dengan sebutan monyet. Yak, betul, masalah klasik Negeri Pizza kembali terulang, yaitu ujaran rasis.

Pertandingan Liga Italia antara Udinese vs AC Milan yang di gelar di Stadion Udine, Italia Sabtu kemarin (21/1), sempat terhenti di babak pertama karena ada nyayian berbau rasis dari pendukung Udinese. Penjaga gawang Milan, Mike Maignan yang berkulit hitam keluar lapangan setelah jadi sasaran rasis tersebut. Setelah timnya unggul 1-0, ia memberi isyarat kepeda rekan setimnya untuk berhenti bermain. Lalu berjalan ke arah wasit memberi tahu ada nyanyian rasis ‘monyet’ selama pertandingan. Mike lalu melepas sarung tangannya dan berjalan ke terowongan keluar lapangan. Pertandingan ini kemudian dilanjutkan setelah lima menit diskors. Di akhir pertandingan, I Rossoneri menang dengan skor 3-2.

Banyak media sepak bola internasional memberitakan kejadian ini dengan headline “rasisme kembali terulang di Italia” atau “sepak bola Italia kembali berulah”. Ya, ini bukan kasus yang sekali atau dua kali terjadi. Barangkali sudah ratusan kali. Bahkan di orang yang sama sudah terjadi berkali-kali. Kita ingat bagaimana Mario Balotelli mendapat ejekan rasis hingga kesal dan menendang bola ke arah penonton yang mengejeknya.

Super Mario juga pernah sampai menangis di bangku cadangan usai mendapat perlakuan rasis saat masih main di AC Milan. Dan ada banyak lagi pemain utamanya yang berkulit hitam yang mendapat perilaku rasis berulang kali di Italia.

Kampanye antirasis di Italia yang justru melanggengkan rasisme

Betapa buruknya rasisme di sepak bola Italia mungkin juga bisa dilihat dari kampanye antirasis mereka, kalau nggak salah, pada 2019. Liga Italia mengusung kampanye antirasis menyusul sikap rasis suporter yang mengolok-olok pemain kulit hitam dengan sebutan monyet dan melempari dengan pisang. Tapi disayangkan kampanye tersebut malah menggunakan lukisan simpanse.

Sungguh di luar nalar. Ini malah memperjelas aksi rasisnya.

Kampanye ini malah kontaproduktif dan melanggengkan sikap merendahkan orang-orang keturunan Afrika dengan menyamakannya dengan hewan-hewan primate semacam itu.

Sungguh memilukan memang. Di saat orang-orang Italia merasa marah saat ada orang yang mematahkan spaghetti, atau memberi nanas dan saos botolan di atas pizza, tapi nyatanya perilaku mereka terhadap orang yeng berbeda ras sangatlah buruk. Mengatasnamakan identitas tanah air di makanan mereka, tapi suka mengatai identitas yang berbeda dengan sebutan yang keji. Sungguh nggak masuk di logika.

Baca Juga:

Sisi Gelap Kerja di Korea Selatan: Gaji Besar tapi Hak-hak Lain Tergadaikan  

Dosa Gubernur Jawa Timur pada Orang Madura: Rasisme Dibiarkan, Pendidikan Konsisten Rendah, Kemiskinan Tetap Tinggi!

Tapi ini bukan yang paling lucu. Yang lebih lucu adalah, orang Italia kerap cari kambing hitam perkara ini. Banyak orang menganggap bahwa nggak ada rasisme di sana, itu hanya ulah suporter Hellas dan Chievo Verona. Semua gara-gara sejarah mereka yang dekat dengan fasisme.

Padahal, masalah rasisme tak hanya terjadi saat tim Verona bertanding saja. Sebagai contoh ya Udinese tadi. Kon ngaca a?

Mussolini aja dianggap nggak jahat, berharap apa kon?

Saat sebagian besar negara serius memerangi rasisme, Italia tetap menganggap masalah rasisme ini sebagi masalah yang sepele. Bagi mereka, rasisme bukan ujaran penghinaan tapi hanya sebuah candaan dan guyonan. Entah apa pun alasannya, tetap saja rasisme salah dan harus disudahi. Gini aja nggak paham ja?

Tapi, ya nggak begitu kaget sih dengan kentalnya rasisme di Italia. Maksudnya, lihat tuh, cucu Mussolini aja masuk pemerintahan. Iya, Mussolini yang fasis, yang jadi kawan Hitler. Gimana ya, kalau ada pejabat yang bilang Mussolini itu nggak buruk, berharap apa klean?

Rasisme betul-betul bukanlah hal yang lucu untuk dijadikan lelucon. Semoga kasus yang menimpa Maignan ini adalah yang terakhir. Walaupun cukup pesemis juga selama budaya dan kelakuan orang Italia masih bebal dengan kesadaran rasial.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA UEFA: Gercep Perkara Duit, Lambat Perkara Rasisme

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Januari 2024 oleh

Tags: fasismeitaliamussolinirasismeverona
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Vinicius Junior, Teriakan Monyet di Mestalla, dan Betapa Bodohnya Pemakluman atas Rasisme

Vinicius Junior, Teriakan Monyet di Mestalla, dan Betapa Bodohnya Pemakluman atas Rasisme

24 Mei 2023
rasis

Apakah Kita Bangsa yang Rasis?

19 Agustus 2019
Mencari Pizza di Tumpukan Jerami: Betapa Sulitnya Mencari Pizza yang enak di Pemalang

Mencari Pizza di Tumpukan Jerami: Betapa Sulitnya Mencari Pizza yang Enak di Pemalang

4 September 2023
jadi musisi

Jadi Musisi Itu Lebih Menjanjikan Daripada Jadi Presiden

19 September 2019
Apa pun Kejahatan di Surabaya, Orang Madura Selalu Dijadikan Kambing Hitam jawa timur

Dosa Gubernur Jawa Timur pada Orang Madura: Rasisme Dibiarkan, Pendidikan Konsisten Rendah, Kemiskinan Tetap Tinggi!

25 September 2024
TNI AU oknum rasis penganiayaan mojok

TNI AU Minta Maaf Pake Kata Oknum buat Anggotanya yang Rasis itu Udah Paling Bener

29 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.