Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Italia Bermain Begitu Matang ketika Turki Kehilangan ‘Will to Fight’, Euro 2020 Dibuka dengan ‘la Festa’

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
12 Juni 2021
A A
italia vs turki euro 2020 mojok

italia vs turki euro 2020 mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Turki memang menyebalkan. Pertahanan mereka rapat. Namun, sekali jebol, Italia tak terbendung. Euro 2020 dibuka dengan pesta.

Seperti yang sudah diduga, Turki bermain dengan komitmen tinggi untuk bertahan di Euro 2020 ini. Saya rasa, akan sangat salah jika memandang tim asuhan Senol Gunes ini sekadar menumpuk pemain. Rotasi kecil di dalam kotak penalti dan pemosisian diri sukses membuat Italia terdiam di babak pertama.

Sebetulnya, Turki juga tidak bisa dibilang “sangat rapat”. Pass and move pemain Italia, terutama dari dua half space masih bisa menemukan jalan masuk ke kotak penalti. Pada titik ini, skor 0-0 di babak pertama juga disebabkan oleh Italia sendiri yang kering kreativitas di sepertiga akhir.

Melawan Turki, atau tim mana saja yang bermain dengan garis pertahanan rendah di Euro 2020, dibutuhkan kesabaran plus keberanian untuk bermain cepat di depan kotak penalti. Dua sisi lapangan memang dipegang, tapi tidak memberi solusi bagi Italia.

Padahal, cukup banyak situasi di mana dua bek sayap Turki terlalu komit untuk masuk ke dalam. Situasi yang mengizinkan 2 bek sayap Italia untuk mendapatkan waktu cukup lama untuk mengontrol bola, lalu membidik bola untuk melepaskan umpan.

Dari tataran individu, crossing Italia sangat mengecewakan. Kelemahan yang mengizinkan Turki untuk menata garis pertahanannya. Tahukah kamu, bertahan dari umpan silang yang sudah diprediksi arah datang bolanya itu lebih mudah ketimbang menyiapkan diri untuk bertahan dari kombinasi umpan datar cepat diimbangi dengan pergerakan dari second line.

Intinya, di babak pertama, Italia sebetulnya punya solusi untuk masuk ke kotak penalti Turki. Namun, komitmen untuk melakukannya secara berulang tidak terlihat. Apalagi, solusi menembak dari luar kotak penalti juga tidak maksimal. Olimpico jadi saksi bola-bola yang melayang tinggi karena sepakan yang tak maksimal.

Sialnya bagi Turki, sebuah momen mengubah pendekatan mereka di pertandingan pembuka Euro 2020 ini. Bunuh diri Demiral memaksa mereka “membuka pertahanan” demi menambah jumlah pemain di lini depan. Tentu untuk menekan dan mengejar gol penyama kedudukan.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

6 Hal yang Biasa Dijumpai di Kampus Turki, tapi Nggak Ada di Kampus Indonesia

Enaknya bagi Italia, yang menunjukkan komitmen untuk menjaga pressing mereka tetap ketat, situasi seperti ini memberi keuntungan. Pertama, pemain Turki yang ditekan di lapangan tengah lebih sering membuat kesalahan passing. Sesuatu yang tak terlihat ketika lini pertahanan mereka memberi garansi keamanan. Usaha menyerang Turki justru terlihat frantic dan tak tertata. Mudah dipatahkan.

Kedua, setelah unggul, Italia tak kehilangan kontrol akan pertandingan. Pemain-pemain Turki seperti dipaksa untuk lebih berkomitmen merebut bola secepat mungkin. Kondisi yang membuat mereka membuat banyak pelanggaran tak perlu.

Italia semakin nyaman seiring berlalunya waktu di pertandingan pembuka Euro 2020 ini. Kehadiran gol kedua dari kaki Immobile tidak lagi mengejutkan. Konsistensi tim tamu yang bermain di rumah sendiri dikonversikan menjadi kemenangan di setiap duel memperebutkan bola.

Jorginho, Barella, dan Locatelli tak hanya jago menutup ruang untuk digunakan Turki ketika serangan balik. Ketiganya passer yang baik dan tahu caranya menjaga tempo. Mengizinkan Italia untuk menjaga lini tengah tetap “utuh”.

Tim tuan rumah yang bermain di luar kandang sendiri seperti menunjukkan kebiasaan tim dengan pertahanan solid. Ketika kebobolan, Turki seperti tak punya rencana cadangan untuk mengejar ketertinggalan. Mereka tak punya solusi. Mereka kehilangan will to fight dan Insigne menghukum dengan gol ketiga.

Euro 2020 dibuka dengan sebuah la festa, pesta gol dari Italia yang bermain begitu dewasa. Mereka tak kehilangan determinasi, lebih solutif, dan berakhir dengan sorak kebahagiaan tim tandang yang bermain di rumah sendiri.

Bentornato calcio, e ora di fare festa!

BACA JUGA Euro 2020 Turki vs Italia: Catenaccio Turki Repotkan Italia yang Tak Terkalahkan di Fase Kualifikasi dan artikel Euro 2020 lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 November 2021 oleh

Tags: Burak YilmazCiro Immobileeuro 2020Gaya Hidup TerminalItaliSepak Bolaturki
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

Tas dari Wadah Shuttlecock Adalah Tas Terkeren yang Pernah Saya Miliki terminal mojok

Tas dari Wadah Shuttlecock Adalah Tas Terkeren yang Pernah Saya Miliki

17 Juli 2021
Batik Bola Adalah Inovasi Dunia Fashion yang Cukup Mengejutkan pada Masanya meski Dianggap Norak terminal mojok

Batik Bola Adalah Inovasi Dunia Fashion yang Cukup Mengejutkan pada Masanya meski Dianggap Norak

8 Juni 2021
giant killing Real Madrid vs chelsea taktik sepak bola Eden Hazard Main 20 Menit Jauh Lebih Bagus dari Vinicius Junior dalam 3 Musim terminal mojok.co

Panduan Memahami Taktik Sepak Bola secara Sederhana Biar Nggak Kayak Coach yang Itu

12 Februari 2021
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya

31 Agustus 2020
Kucing Liar Primadona dan Punya Tempat Istimewa di Istanbul (Unsplash.com)

Kucing Liar: Primadona dan Punya Tempat Istimewa di Istanbul

7 Agustus 2022
lionel messi copa america

Copa America: Ajang Pembuktian Sekaligus Beban Bagi Lionel Messi

13 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.