Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Istilah Duduk dalam Bahasa Jawa yang Sering Bikin Bingung, Mulai dari Lungguh sampai Ongkang-ongkang

Wulan Maulina oleh Wulan Maulina
3 Maret 2024
A A
Istilah Duduk dalam Bahasa Jawa yang Sering Bikin Bingung, Mulai dari Lungguh sampai Ongkang-ongkang

Istilah Duduk dalam Bahasa Jawa yang Sering Bikin Bingung, Mulai dari Lungguh sampai Ongkang-ongkang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bahasa daerah di Indonesia sangat beragam. Hampir setiap daerah di Indonesia memilih bahasanya masing-masing. Salah satunya bahasa Jawa. Siapa sangka bahasa yang tuturannya selalu dianggap halus ini memiliki banyak keunikan. Salah satu keunikan bahasa Jawa adalah satu istilah kata memiliki banyak penyebutan.

Misalnya, proses masak nasi saja memiliki urutan bahasa yang cukup kompleks dan ruwet. Selain itu, ada juga kata lain yang memiliki banyak istilah seperti jatuh, makan, dan bahkan duduk. Padahal dalam bahasa Indonesia, bagaimanapun gaya dan posisi duduknya ya tetap saja disebut duduk. Beda kalau dalam bahasa Jawa, duduk saja banyak istilahnya!

#1 Lungguh

Lungguh adalah istilah duduk dalam bahasa Jawa yang paling sopan. Ini merupakan posisi manis ketika seseorang duduk dengan tegak. Biasanya berada di situasi formal atau ketika seseorang diharuskan sopan.

#2 Jigang

Jigang adalah salah satu posisi duduk yang nggak sopan dan kalau dipraktikkan di rumah bisa bikin orang tua marah. Sebab, dalam posisi duduk ini, satu kaki ditekuk ke atas, sementara satu kaki ditekuk ke dalam. Kalau kamu lagi sendirian sih boleh dicoba gaya duduk ini, tapi kalau sedang bersama keluarga mending jangan, deh.

#3 Timpuh

Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah timpuh. Posisi duduk satu ini menurut saya agak menyakitkan, sebab kedua kaki menapak di bawah dan dilebarkan. Buat yang nggak terbiasa, saya yakin posisi duduk ini bikin nggak nyaman. Timpuh biasanya dilakukan bayi-bayi yang sedang belajar duduk.

#4 Sila

Posisi duduk satu ini bapak-bapak banget. Sila adalah istilah untuk duduk ketika kedua kaki ditekuk ke dalam dan membentuk siku di masing kanan dan kiri. Duduk sila ini biasanya ditemukan ketika sedang lesehan, misalnya saat makan atau sedang kumpulan.

Istilah duduk dalam bahasa Jawa ini cukup sopan ketika berbincang. Tapi, biasanya sila dilakukan ketika duduk bersama teman sejawat.

#5 Sila tumpang

Istilah duduk dalam bahasa Jawa satu ini mirip dengan sila. Bedanya, salah satu kaki dituumpangkan di atas kaki yang lain.

Baca Juga:

5 Istilah Ekonomi Islam yang Sering Bikin Salah Paham

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

#6 Ndodok

Ndodok adalah posisi duduk dengan kedua kaki menapak di tanah, tapi badan bertumpu pada kaki. Sehingga posisinya seperti ngegantung dan bertumpu. Duduk ndodok ini biasanya dilakukan ketika berak, khusunya ketika berak pakai kloset jongkok.

#7 Semende

Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah semende. Bisa dibilang, posisi duduk ini paling pewe. Selain kaki yang rileks, kepala juga rileks. Soalnya kepala disandarkan pada benda di samping tempat kita duduk. Bahasa Indonesianya sih bersandar mungkin, ya.

#8 Slonjor

Posisi slonjor adalah ketika duduk dengan kedua kaki disejajarkan tanpa ditekuk. Ibaratnya duduk seperti ini adalah duduk tanpa hambatan dan bisa bikin rileks.

#9 Ndeprok

Ndeprok adalah posisi di mana kedua kaki direntangkan dan berada di bawah, bukan di atas kursi. Posisi ini biasanya dilakukan ketika sedang bersantai. Posisi ini nggak direkomendasikan ketika sedang bersama-sama, soalnya nggak sopan.

#10 Ngangkang

Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah ngangkang. Posisi kaki saat ngangkang biasanya direntangkan. Duduk jenis ini termasuk duduk yang bisa dilakukan kalau sedang bersantai.

#11 Sluku

Sluku adalah posisi duduk di mana kaki disejajarkan tanpa ditekuk, tapi kedua kaki dihimpit atau nggak berjarak. Posisi duduk ini digunakan ketika seseorang sedang kecapekan atau sekadar ingin meregangkan tubuh.

#12 Ongkang-ongkang

Istilah duduk dalam bahasa Jawa selanjutnya adalah ongkang-ongkang. Duduk ongkang-ongkang berarti duduk bersantai dengan posisi kaki menjutai ke bawah. Biasanya ketika seseorang sedang duduk di atas, dan posisi kaki hampir menjejak tanah. Duh, gimana ya jelasinnya. Intinya posisi ini ketika kaki sedang santai dan kedua kaki sejajar. Hehehe.

#13 Ndlosor

Bisa dibilang posisi ndlosor adalah posisi duduk paling enak. Posisi di mana kaki dibebaskan dan direntangkan tanpa ditekuk. Posisi duduk ini biasanya menyentuh lantai.

Itulah beberapa istilah duduk dalam bahasa Jawa yang cukup banyak sekaligus membingungkan cara membedakannya. Gerak sedikit saja sudah beda lagi istilahnya. Hehehe.

Meski bahasa Jawa cukup kompleks dan sulit dibedakan, bahasa ini tetap lestari hingga sekarang. Buktinya, banyak orang yang makin suka dengan lagu-lagu berbahasa Jawa.

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 17 Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Kesrimpet sampai Ngglundung.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2024 oleh

Tags: Bahasa Jawadudukgaya dudukistilahposisi duduk
Wulan Maulina

Wulan Maulina

Lulusan Bahasa Indonesia Universitas Tidar. Suka menulis tentang kearifan lokal dan punya minat besar terhadap Pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing). Beranggapan memelihara kata ternyata lebih aman daripada memelihara harapan.

ArtikelTerkait

4 Dialek Khas Bojonegoro yang Membuatnya Beda dari Daerah Lain, Jangan Sampai Gagal Paham

4 Dialek Khas Bojonegoro yang Membuatnya Beda dari Daerah Lain, Jangan Sampai Salah Paham

15 Juli 2024
Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

23 Desember 2023
8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine” Mojok.co

8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine”

29 Juli 2025
Nama Perasaan yang Jarang Diketahui tapi Sering Kita Rasakan

15 Nama Perasaan yang Jarang Diketahui tapi Sering Kita Rasakan

7 Agustus 2023
7 Kosakata Bahasa Jawa Blora yang Wajib Dipahami Pendatang

7 Kosakata Bahasa Jawa Blora yang Wajib Dipahami Pendatang

8 Desember 2023
5 Kosakata Bahasa Jawa Orang Demak yang Bikin Orang Bojonegoro Gagal Paham Mojok.co

5 Kosakata Bahasa Jawa Orang Demak yang Bikin Orang Bojonegoro Gagal Paham

11 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.