Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ironi Thrift Store di Indonesia

Muhammad Farhan Aulia oleh Muhammad Farhan Aulia
21 November 2020
A A
thrift store mahal vintage baju mojok

thrift store mahal vintage baju mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa tahun terakhir banyak sekali online shop yang melebarkan sayap untuk berdagang pakaian ataupun pernak pernik bekas yang kini dikenal dengan barang thrift. Bisnis barang bekas memang sudah sangat lama eksis di masyarakat, namun akhir-akhir ini mulai ramai sekali pasarnya di kalangan anak muda Indonesia.

Thrift merupakan kata dalam bahasa Inggris yang bisa diartikan sebagai penghematan, pengiritan, berhemat dalam menggunakan barang. Esensi dan makna kata dari thrift sendiri adalah sebagai jalur alternatif untuk menikmati barang-barang yang dipasarkan dengan harga tinggi dengan cara membeli dengan kondisi sudah pernah dipakai atau bekas.

Fenomena thrift store di Indonesia mulai berkembang pesat akibat dongkrakan dari sosial media, banyak sekali influencer atau tokoh publik yang tidak malu-malu menunjukkan bahwa baju yang mereka pakai merupakan barang bekas.

Muncul pertanyaan tentang thrift, apakah sama dengan membeli barang vintage? Mengingat keduanya juga merupakan kegiatan membeli atau mengkonsumsi barang yang sudah lama diproduksi dan sudah pernah dipakai atau digunakan sebelumnya.

Perbedaannya hampir tidak bisa didefinisikan tetapi bukanya tidak ada, keduanya memiliki tujuan awal berbeda. Membeli barang vintage bisa juga dikatakan sebagai mengoleksi, tujuannya sangat jelas berada di nilai barang, yaitu seni. Banyak sekali yang membeli barang vintage hingga rela membayar sangat mahal demi mengincar barang langka yang ingin dimilikinya.

Beda halnya dengan thrifting yang ditujukan sebagai alternatif untuk menghemat sekaligus untuk mengurangi angka konsumsi fast fashion yang semakin banyak dan banyak menghasilkan limbah tekstil perusak lingkungan. Membeli barang bekas terutama pakaian akan membawa banyak hal positif, baik ke dalam perekonomian maupun lingkungan.

Jika memang ditujukan untuk kebaikan dan peduli lingkungan, kenapa harga yang ditawarkan thrift store ini bisa mahal, bahkan sangat mahal?

Baru-baru ini sempat viral di sosial media soal harga yang dipatok para pengusaha pakaian-pakaian hasil thrift. Banyak yang mulai geram dan mempertanyakan kenapa harga yang dipasang sangat tinggi mengingat istilah thrift itu ditujukan juga untuk mereka yang tidak bisa membeli barang baru yang harganya tinggi.

Baca Juga:

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Menjahitkan Pakaian ke Penjahit Itu Merepotkan, Mending Beli Pakaian Jadi

Belum berhenti di situ saja, persoalan ini juga melibatkan mereka selaku penjual dan orang-orang yang merasa wajar jika harga barang hasil thrift itu bisa sampai berjuta-juta. Susah mencari barangnya, sesi foto untuk pemasaran, serta tentang kualitas barang sampai kelangkaannya sangat mempengaruhi harga barang.

Sebuah toko online menjual kaos yang merupakan produk ternama dengan kondisi bagus namun bekas dengan harga 760 ribu rupiah yang sangat jauh dengan modal pasaran yang berkisar di angka 100 ribu rupiah.

Dampaknya para pemasok pakaian-pakaian juga ikut menaikkan harga dan pembeli yang biasa membeli barang bekas langsung ke mereka menjadi kesulitan.

Bukankah akan menjadi ironi dengan arti lagi tujuan awalnya thrifting itu sendiri? Apakah benar kita mewajarkan harga tinggi yang akan menutup akses sekelompok orang dengan gaji rendah untuk menikmati apa yang harusnya bisa mereka nikmati?

Tidak ada yang menyalahkan atau bahkan mereka yang menjual barang bekas dengan harga tinggi, tapi seharusnya tidak menjual dan memasarkannya dengan emblem-emblem thrift. Alternatif yang hadir untuk membantu terkesan digunakan dengan tidak bijak demi mendapat profit lebih tinggi. Kapitalisme memang benar sangat menyeramkan, kita hidup di dalamnya tanpa sadar kita telah terperangkap dan menjadi korbannya.

Dengan kita mewajarkan penaikan harga yang sangat tinggi dan jauh perbedannya dengan modal yang dikeluarkan lepas thrifting, secara tidak langsung kita ikut mewajarkan perumpaan klise yang dari dulu berada di tengah masyarakat kita; hanya si kaya yang bisa menikmati.

Alangkah baiknya untuk tidak mengambil profit yang sangat besar dalam menjalankan usaha thrift store yang sedang ramai-ramainya di kalangan anak muda. Perlu diingat juga tujuan awalnya merupakan untuk memberi akses ke semua kalangan sekaligus ikut menjaga lingkungan dengan menggunakan barang yang telah tidak dipakai atau bisa dikatakan merupakan ‘sampah’ orang lain.

Tak banyak yang menyadari bahwa sebenarnya kita bisa saja membuat hal positif menjadi trend tanpa harus mengambil keuntungan pribadi yang nantinya malah memperlambat atau bahkan merubah esensinya menjadi hal yang tak lagi positif.

Di masa pandemi memang sulit untuk mencari materi guna membiayai kehidupan sehari-hari, tapi tetap saja kita harus memikirkan panjang hal-hal yang nantinya akan berpengaruh ke orang banyak; contohnya tentu dalam fenomena bisnis thrift store ini.

BACA JUGA Kita Sebenarnya Sedang Merayakan Menangnya Biden atau Merayakan Kalahnya Trump? dan tulisan Muhammad Farhan Aulia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2020 oleh

Tags: bajubekasthriftvintage
Muhammad Farhan Aulia

Muhammad Farhan Aulia

Muhammad Farhan Aulia, lebih akrab disapa Arvhi atau Farhan (tergantung tingkat kedekatan dan kenal darimananya) adalah seorang mahasiswa bahasa Inggris dengan cita-cita mendapatkan skor toefl 600. Hobi menulis dan merupakan salah satu penulis online dari platform Line yang sempat ramai dengan nama pena; Tragic Author.

ArtikelTerkait

3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penjahit Baju Pemula Terminal Mojok

3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penjahit Baju Pemula

3 Desember 2022
5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja Baju di Uniqlo Terminal Mojok

5 Orang yang Sebaiknya Nggak Belanja Baju di Uniqlo

1 September 2022
outfit anak ugm

Outfit Anak UGM : (Dulu) Nggak Segitunya Deh!

7 Juli 2019
5 Alasan Tokoh Kartun Selalu Memakai Baju yang Sama terminal mojok

5 Alasan Tokoh Kartun Selalu Memakai Baju yang Sama

15 November 2021
Nggak Apa-apa Beli Barang di Thrift Shop, Asal Nggak Beli Barang KW terminal mojok.co

Nggak Apa-apa Beli Barang di Thrift Shop, Asal Nggak Beli Barang KW

1 November 2020
Perempuan yang Bilang 'Gak Punya Baju' Itu Ada Maksudnya, Jangan Dianggap Nggak Punya Baju Beneran! Terminal Mojok

Perempuan yang Bilang ‘Nggak Punya Baju’ Itu Ada Maksudnya, Jangan Dianggap Nggak Punya Baju Beneran!

6 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.