Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
6 Juli 2025
A A
IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

IPK Realistis atau Bare Minimum bagi Kalian Mahasiswa Baru di Semester Pertama, Biar Bisa Jadi Pondasi untuk Semester Selanjutnya

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam beberapa waktu mendatang, kampus di seluruh Indonesia akan kedatangan mahasiswa baru dari berbagai kalangan dan latar belakang. Tentu sebagai mahasiswa baru, mayoritas dari mereka punya ekspektasi dan ambisi mengenai dunia perkuliahan. Mereka akan dihadapkan dengan metode pendidikan yang berbeda jauh daripada saat di sekolah, terutama mengenai aspek penilaian yang sudah menggunakan sistem Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Indeks yang dihitung dari skala 1.00 – 4.00 inilah yang menjadi gambaran mengenai kemajuan dan perkembangan seorang mahasiswa dari tiap semester.

Tapi, perlu diketahui, IPK yang menjadi indikator nilai tidak perlu jadi momok mematikan bagi para kalian mahasiswa baru. Jangan menyiksa atau memaksakan diri harus mendapatkan IPK 3,9 atau bahkan 4 sebagai target di awal perkuliahan. Karena percayalah, tantangan awal perkuliahan bukan hanya datang dari IPK, tapi secara keseluruhan dari kehidupan perkuliahan itu sendiri.

Tantangan seperti lingkungan perkuliahan yang berbeda, pertemanan, kehidupan perantau, manajemen waktu, karakter dosen, hingga kegiatan non akademik lainnya adalah aspek di mana seorang mahasiswa dituntut untuk beradaptasi. Jika terlalu memaksakan diri, bisa jadi pikiran stress dan hati pun tenang. Pada akhirnya, kalian malah melalui awal semester dengan penuh ketidaknyamanan.

Nah karena faktor-faktor di atas, penting bagi seorang mahasiswa untuk tahu limit IPK paling realistis yang bisa ditargetkan di awal semester. Tujuannya supaya bisa tetap kuliah dengan nyaman dan tidak ovt dengan hasil IPK-nya.

IPK realistis itu berapa?

Kemudian, berapa IPK yang paling realistis? Bagi saya sendiri, IPK paling realistis itu berada di rentang 3.20-3.50 di semester pertama. Angka tersebut termasuk realistis bagi seorang mahasiswa baru. Biasanya bisa diperoleh dengan kombinasi nilai A atau B di beberapa mata kuliah. Paling nggak, itu menunjukan seorang mahasiswa mengikuti dan memahami dasar-dasar dari sebuah mata kuliah.

Menargetkan seluruh mata kuliah mendapat A sama aja memaksa motor kamu gas penuh dengan tujuan yang jauh, tapi tidak tahu berapa liter bensin yang dibutuhkan. Jadi nggak targetkan berdasarkan kapasitas diri. Awal perkuliahan biasanya diisi dengan mata kuliah umum yang belum terlalu spesifik. Tapi tetap menjadi pondasi untuk memahami mata kuliah di semester berikutnya.

Simulasi perhitungan IPK

Sekarang saya kasih simulasi perhitungannya. Misalnya dalam perkuliahan semester pertama seorang mahasiswa diwajibkan mengikuti 5 mata kuliah dengan masing-masing mata kuliahnya adalah 3 sks. Berarti total SKS-nya adalah 5 mata kuliah x 3 SKS/mata kuliah = 15 SKS.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Kalau minimal IPK ditargetkan adalah 3.40, jika total SKS-nya 15, maka seorang mahasiswa harus mengumpulkan total bobot nilai sekitar 15 SKS x 3.40 = 51 (total bobot nilai).

 

Mata KuliahSKSNilai HurufBobot Nilai (x SKS) untuk konversi IPK
MK A3A4.0×3=12.0
MK B3B+3.5×3=10.5
MK C3B3.0×3=9.0
MK D3B3.0×3=9.0
MK E3B+3.5×3=10.5
Total nilai untuk konversi IPK1551

 

Dengan perhitungan IPK secara sederhananya seperti ini:

IPK = total bobot nilai/total SKS = 48/15 = 3.40.

Nah kombinasi nilai di atas tentu punya pemaknaan masing-masing. Nilai A artinya mahasiswa sudah mengetahui dengan detail dan menguasai secara teori dan empiris dari mata kuliah tersebut. Usahakan dapatkan nilai ini untuk mata kuliah yang benar-benar jadi dasar bagi mata kuliah lanjut. Misalnya kalau saya sendiri S1-nya jurusan perbankan syariah, maka di semester pertama mata kuliah pengantar ekonomi syariah harus saya kuasai, karena setelahnya akan berkaitan dengan mata kuliah lanjutan seperti produk keuangan syariah atau fiqih muamalah.

Kemudian nilai B+ atau B biasa artinya pada tingkatan yang amanlah. Artinya tidak jelek-jelek banget apalagi minder dengan raihan mahasiswa lainnya. Nilai seperti ini bisa ditempatkan untuk mata kuliah umum yang ada di awal perkuliahan. Biasanya mata kuliah wajib di kampus tersebut.

Sebetulnya, mendapat nilai C+ pun nggak masalah asalkan secara IPK bisa mencapai target IPK realistis yang saya sebutkan di atas. Tujuannya supaya di semester selanjutnya bisa mengambil lebih dari SKS paket yang ada di semester pertama, seperti 22 SKS atau bahkan 24 SKS.

Asal, jangan dapat D. Jangan. IPK kalian nanti terjun bebas.

Kelola stres

Dengan fokus pada nilai IPK tersebut, maka kehidupan seorang mahasiswa punya celah untuk tidak hanya fokus secara mikro di mata kuliah tapi di dunia perkuliahan secara umum, mulai dari sistem perkuliahan, menemukan metode belajar yang paling efektif untuk diri sendiri, dan membangun kebiasaan baik (disiplin, manajemen waktu). Nggak lupa juga mengenai kehidupan sosial dan organisasi yang juga jadi pondasi awal untuk menemukan lingkungan yang cocok dalam mengeksplor diri.

Kemudian selanjutnya, seorang mahasiswa juga bisa lebih mampu mengelola stress dan terhindar dari burnout. Hal itu karena nggak ngoyo untuk ngejar nilai 4 dengan mengorbankan waktu nongkrong dan berorganisasi.

Dengan IPK di rentang ini, mahasiswa juga biasanya telah menguasai dasar-dasar yang diperlukan untuk melanjutkan ke mata kuliah yang lebih kompleks di semester berikutnya, tanpa “bolong” pemahaman signifikan.

Proses mengevaluasi diri juga bisa dilakukan. Hal itu karena seorang mahasiswa tidak mengejar kesempurnaan dan nilai yang bombastis. Jadi ada ruang untuk mengevaluasi dan belajar kembali menata strategi.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kuliah di Kampus Favorit, Belajar Setengah Mati demi IPK Tinggi tapi Mental Remuk karena Kampus Cuma Peduli Angka, Bukan Manusia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2025 oleh

Tags: ipkIPK semester pertamaKuliahmahasiswa barunilai
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

3 Barang yang Wajib Ada Saat Wisuda agar Wisudawan Lebih Nyaman. Sederhana, tapi Sering Dilupakan Mojok.co

3 Barang yang Wajib Dibawa Wisudawan agar Wisuda Jadi Lebih Nyaman. Sederhana, tapi Sering Dilupakan

9 Mei 2024
5 Hal yang Biasa Dilakukan Mahasiswa Baru UGM dan Mustahil bagi Mahasiswa Tua

5 Hal yang Biasa Dilakukan Mahasiswa Baru UGM dan Mustahil bagi Mahasiswa Tua

7 Maret 2024
mahasiswa tingkat akhir Kiat Sukses untuk Bikin Hidup Susah Ketika Menjadi Mahasiswa Akhir terminal mojok.co

6 Tips dari Mahasiswa Tingkat Akhir untuk para Maba

28 Maret 2021
Lebih Baik Tidak Kuliah daripada Kuliah Hasil Ngutang kuliah malam

Lebih Baik Tidak Kuliah daripada Kuliah Hasil Ngutang

4 Januari 2023
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Seharusnya Anak Miskin yang Bisa Kuliah Tak Perlu Diromantisasi terminal mojok.co

Seharusnya Anak Miskin yang Bisa Kuliah Tak Perlu Diromantisasi

28 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.