Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Insidious: The Red Door: Ceritanya kok Mirip kayak 2 Film Awal? Ini Film Apa Tugas Kuliah, Bos, kok Copy Paste?

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
13 Juli 2023
A A
Insidious: The Red Door: Ceritanya kok Mirip kayak 2 Film Awal? Ini Film Apa Tugas Kuliah, Bos, kok Copy Paste? insidious

Insidious: The Red Door: Ceritanya kok Mirip kayak 2 Film Awal? Ini Film Apa Tugas Kuliah, Bos, kok Copy Paste? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

“Lah, ini mah cuman ngulangin Insidious yang awal!”

Itulah kalimat yang saya ucapkan setelah menyaksikan film Insidious: The Red Door di bioskop. Selain terkesan repetitif, banyak orang juga yang menyebut bahwa Insidious sengaja dipanjang-panjangin untuk meraih cuan. Cari untung begini amat ya.

Sejak James Wan hengkang, Insidious terasa begitu biasa saja. Plot biasa, jumpscare yang gitu-gitu aja, dan cerita yang gitu-gitu aja. Serasa, ini film drama yang kebetulan ada hantunya.

Tanpa James Wan, terasa hambar!

Tak bisa dimungkiri, film yang disutradarai James Wan punya kualitas yang bagus. Masalahnya adalah, ketika film itu lanjut tanpa James Wan, kualitasnya serasa hilang. Pondasi yang James letakkan begitu bagus, tapi bangunan lanjutannya malah begitu biasa. Sebut saja Saw, Conjuring, dan tentu saja, Insidious.

Seperti kebanyakan film horor, Insidious punya penggemar karena memang film ini begitu unik, dan berkualitas. Tangan Midas James Wan jelas punya andil, dan ketika sentuhan emasnya tak dipakai, emas-emas yang menyelimuti edisi film awal tak lagi terlihat di lanjutannya.

Insidious terbaru tidak menawarkan storyline yang istimewa

Menurut saya, Insidious: The Red Door tidak menyajikan banyak adegan memorable seperti dua film pertamanya yang disutradarai James Wan. Saya akui, film ini masih fun untuk ditonton secara langsung di bioskop, tapi storylinenya terlalu repetitif dan nggak istimewa.

Jujur saja, storyline film ini kurang lebih sama dengan dua film pertamanya sehingga gampang ditebak. Saking gampang ditebak, saya nggak kaget dengan adegan jumpscare di film ini karena polanya kebaca banget. Solusi dari segala permasalahan yang ada pada film ini pun “copy paste” doang dari dua film pertamanya. Ini film apa tugas kuliah, Bos?

Dua film pertama Insidious sudah cukup

Bagi saya sendiri, franchise Insidious seharusnya sudah berakhir di film kedua. Dua film tersebut sangatlah epic. Storylinenya epic, jumpscarenya nggak repetitif, dan bikin penasaran penonton sampai akhir.

Baca Juga:

Nonton Film Horor di Mall “Mati”: Pengalaman Unik di Mall Hermes Place Polonia Medan

Saya Muak dengan Industri Film Horor yang Hanya (Bisa) Mengeksploitasi Budaya Jawa Seolah-olah Seram dan Mistis

Makanya, ketika muncul film ketiga dan keempat yang bercerita tentang kejadian horor di luar Keluarga Lambert, jadi nggak istimewa lagi. Ketika film kelimanya kembali bercerita tentang Keluarga Lambert pun, terasa hambar.

Masalah keluarga yang nggak greget

Film kelima Insidious ini memang ber-setting 9 tahun setelah kejadian di film kedua, di mana Josh Lambert resmi bercerai dengan Renai. Perceraian tersebut membuat hubungan antara Josh dan anak-anaknya, terutama Dalton, jadi renggang. Dalton menyalahkan ketidakbecusan Josh dalam hidup sehingga Renai menceraikannya.

Padahal penyebab Renai menceraikan Josh karena Josh suka random kerasukan arwah yang membuat Josh bertindak agresif dengan menyerang Renai dan anak-anaknya tanpa disadari oleh Josh. Josh dan Dalton menjalani sesi hipnoterapi biar lupa dengan kejadian tersebut dan Renai terus-terusan mendoktrin anak-anaknya yang lain bahwa kejadian tersebut hanya terjadi di kepala mereka.

Yang jadi soal, bonding antara Josh dan Dalton di film ini terasa kurang banget. Penyelesaian konflik keluarga di film ini pun bikin saya berkata, “Hah? Gitu doang?”, karena di dunia nyata, penyelesaian konflik keluarga nggak sesederhana itu.

Ketika dunia perfilman tengah dikritik karena menerapkan formula yang sama (uhuk, Disney), harusnya Insidious bisa mencari celah lain agar tak mengecewakan. Tapi, mungkin karena takut flop, jadinya bermain terlalu aman, dan ya, mengulang lagi cerita yang pernah ada. Tapi, jujur saja, kalau memang bermain aman karena takut gagal, mending nggak usah dilanjutin filmnya aja. Yang ada malah menodai legacy yang ada.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Film Horor Terbaik dalam 10 Tahun Terakhir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2023 oleh

Tags: Film HororinsidiousInsidious: The Red Doorjames wanReview
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Review Bus PO Narendra Rute Ponorogo-Semarang: Berasa Melaju di atas Awan

Review Bus PO Narendra Rute Ponorogo-Semarang: Berasa Melaju di atas Awan

26 Februari 2023
Perempuan-Perempuan Tanah Jahanam yang Malang: Spoiler Alert!

Perempuan-Perempuan Tanah Jahanam yang Malang: Spoiler Alert!

22 Oktober 2019
Google Maps: Aplikasi Rusak yang Makin Rusak Gara-gara Ulah Penggunanya yang Tolol tiktok

Unpopular Opinion: Ulasan di Google Maps Lebih Valid daripada TikTok untuk Rekomendasi Tempat Wisata

16 Agustus 2024
scanlation one piece chapter 1011 attack On Titan Lebih Baik dari 'One Piece'? Mabuk, Bos?

Tak Ada yang Abadi dalam Aliansi Bajak Laut: Review ‘One Piece’ Chapter 1011

24 April 2021
ultraman netflix review mojok

Review Ultraman Netflix: Lebih Futuristik dan Realistis

27 September 2020
Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

10 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.