Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Ini Alasan Kenapa Ajang Pencarian Bakat Nggak Cocok Menggunakan Polling SMS

Rahadian oleh Rahadian
3 Februari 2021
A A
Alasan Kenapa Ajang Pencarian Bakat Nggak Cocok Menggunakan Polling SMS Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Di Indonesia, ada beragam ajang pencarian bakat. Dalam ajang tersebut, sudah tentu ada peserta yang bakal tereliminasi. Nah, di antara acara semacam itu, ada yang menentukan peserta yang dieliminasi berdasarkan keputusan juri. Ada juga yang menggunakan sistem polling SMS atau sejenisnya untuk menentukan peserta yang dieliminasi.

Menurut pandangan saya, proses mengeliminasi peserta sebaiknya hanya dilakukan oleh juri-juri yang benar-benar kompeten. Bukan berdasarkan polling SMS. Sebab, menggunakan sistem polling SMS justru membuat proses eliminasi menjadi nggak objektif. Lalu, mengapa demikian?

#1 Adanya semangat kedaerahan yang kuat

Seumpama ada acara kompetisi stand up comedy yang menggunakan sistem polling SMS untuk menentukan peserta yang akan dieliminasi. Di antara para peserta, misalnya ada peserta asal Kepulauan Bangka Belitung yang sukses mengocok perut para penonton dan mengundang decak kagum juri. Misalnya juga ada peserta asal Jawa Barat yang nggak begitu sukses mengocok perut penonton, lalu dikritik tajam oleh para juri.

Nah, meski peserta asal Kepulauan Bangka Belitung tampil lebih baik dari peserta asal Jawa Barat, tetap saja peserta asal Kepulauan Bangka Belitung nggak akan bisa lolos. Sebab, penduduk Bangka Belitung nggak sebanyak penduduk Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kepulauan Bangka Belitung berjumlah sekitar 1,4 juta. Sedangkan penduduk Jawa Barat berjumlah sekitar 49 juta.

Seharusnya dalam proses eliminasi dengan sistem polling SMS, penonton memilih peserta murni berdasarkan kemampuannya, bukan berdasarkan asal daerahnya. Sayang kan kalau ada peserta yang bagus, tapi harus pulang hanya karena kurang pemilih.

Saya juga sebetulnya nggak sreg dengan perkataan peserta yang meminta penduduk asal peserta ini untuk memilihnya pada polling SMS. Biasanya, dalam acara pencarian bakat yang menggunakan sistem polling SMS, peserta mengucapkan demikian.

Contohnya, ada peserta yang berasal yang Bandung. Biasanya, peserta ini berkata, “Ayo semua warga Bandung dan semua Jawa Barat, jangan lupa pilih saya.” Nah, gimana kalau ada peserta yang berasal dari provinsi atau daerah yang jumlah penduduknya sedikit? Sekali lagi, seharusnya penonton memilih peserta murni berdasarkan karena kemampuannya. Bukan berdasarkan asal daerahnya.

#2 Ada hal-hal lain yang disukai penonton dari peserta

Seumpama ada ajang kompetisi menyanyi menggunakan polling SMS untuk menentukan peserta yang akan dieliminasi. Di antara para peserta, ada seorang peserta yang punya wajah ganteng sekali, tapi kemampuan menyanyinya pas-pasan. Seumpama juga ada peserta yang kemampuan menyanyinya bagus, tapi wajahnya nggak begitu ganteng.

Baca Juga:

Alumni Indonesian Idol X, Generasi Terbaik Indonesian Idol Sejauh Ini

Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

Nah, bukan nggak mungkin, peserta yang ganteng tapi kemampuan menyanyinya pas-pasan akan lolos dari eliminasi. Sedangkan peserta yang kemampuan nyanyInya bagus tapi wajahnya nggak ganteng akan tereliminasi.

Peserta yang ganteng ini lolos bukan karena kemampuannya menyanyi, tapi karena wajah gantengnya. Dengan kata lain, para penonton, khususnya kaum hawa, memilihnya pada poliing SMS bukan karena kemampuan menyanyinya, melainkan karena wajah gantengnya. Acara kompetisi menyanyi bertujuan untuk menghasilkan penyanyi hebat, bukan untuk mencari cowok ganteng.

Itulah alasan kenapa acara pencarian bakat sebetulnya nggak cocok menggunakan sistem polling SMS atau sejenisnya. Sekali lagi, menggunakan polling SMS menjadikan proses eliminasi malah menjadi nggak objektif. Kalau proses eliminasi benar-benar ingin objektif, memang harus dilakukan oleh juri-juri yang kompeten. Bila ada peserta yang menjadi juara ajang pencarian bakat karena pollling SMS, kualitas juaranya seharusnya kita pertanyakan, bahkan kita ragukan.

BACA JUGA Menelususi Acara Pencarian Bakat yang Paling Sukses di Indonesia dan tulisan Rahadian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: ajang pencarian bakatpolling sms
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

Membedah Kelebihan dan Kekurangan Ami dan Gio, Grand Finalis MasterChef Indonesia Season 10

Gio vs Ami, Siapa yang Akan Menjadi Juara MasterChef Indonesia Season 10?

24 Maret 2023
Alumni Indonesian Idol X, Generasi Terbaik Indonesian Idol Sejauh Ini

Alumni Indonesian Idol X, Generasi Terbaik Indonesian Idol Sejauh Ini

13 September 2023
MasterChef Indonesia, Ajang Pencarian Bakat yang Semakin Kehilangan Sentuhan

MasterChef Indonesia, Ajang Pencarian Bakat yang Semakin Kehilangan Sentuhan

9 Februari 2023
Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

Penyanyi Jebolan Indonesian Idol Lagunya Gitu-gitu Aja

1 April 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.