Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Indonesian Idol: Selebritis Hasil Produk Demokratis

Wan Farendra Kautsar oleh Wan Farendra Kautsar
8 Oktober 2019
A A
Menelusuri Acara Pencarian Bakat yang Paling Sukses di Indonesia terminal mojok.co

Menelusuri Acara Pencarian Bakat yang Paling Sukses di Indonesia terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan ini membahas tentang acara realitas yang juga memungkinkan pemirsa untuk ‘melihat sendiri’, yang memiliki menjadi daya tarik utama, mengubah hubungan antara pemirsa dan layar menjadi sesuatu yang lebih intim dan partisipatif daripada sebelumnya. Jadi di sini orang-orang, kamu, dia, ataupun saya mempunyai partisipasi terhadap acara tersebut, karena membutuhkan sudut pandang dari penilaian teman-teman.

Acara realitas paling populer di Indonesia hingga saat ini adalah pencarian bakat penyanyi seperti Indonesian Idol di RCTI, begitu pula Indosiar dengan Akademi Fantasi Indosiar (AFI) dan Kontes Dangdut Indonesia (KDI).

Oh iya btw, Indonesian Idol tayang lho hari ini, jangan lupa nonton. haha

Balik lagi, Indonesian Idol sering dianggap oleh penggemar dan pemirsa di majalah dan forum online sebagai ‘asli dan terbaik’. Indonesian Idol adalah sumber yang kaya untuk menjelajahi masalah produksi dan konsumsi selebriti di Indonesia hari ini, dan untuk memeriksa gagasan audiensi interaktif yang aktif dalam konteks globalisasi dan peningkatan komersialisasi produk dan praktik budaya. Indonesian Idol dipromosikan sebagai membuat proses selebriti menjadi eksplisit.

Idola adalah bentuk baru dari selebriti: orang-orang nyata berbakat yang mencapai ketenaran melalui televisi realitas. Menurut Chris Rojek, status selebritis datang dalam tiga bentuk: ‘diasumsikan’ melalui hubungan darah (keluarga kerajaan, misalnya), ‘tercapai’ dalam kompetisi terbuka (olahraga bintang), atau ‘dikaitkan’ oleh media (tokoh televisi dan film), dan ini membentuk kerangka kerja yang bermanfaat untuk memposisikan diskusi tentang proses ketenaran Indonesian Idol.

Hal yang membedakan Indonesian Idol dan pencarian bakat serupa muncul dari program televisi realitas lain di Indonesia adalah penekanan pada sistem pemilihan ‘demokratis’ melalui SMS untuk ‘memilih’ Idola, dan ini pada gilirannya membedakan idola dari bintang dan selebritas.

Imajinasi yang disajikan dalam Indonesian Idol adalah salah satu yang pasti populer. Ada glamor global tentang program dan bintang-bintangnya: tidak ada keraguan bahwa gambar Idola sebagai tanda komoditas yang dapat dipertukarkan memiliki nilai besar dalam ekonomi dan industri budaya. Jika kita melihat Idola ‘dari atas’ sebagai komoditas diperdagangkan oleh promosi, publisitas, dan industri media, kemudian pertunjukan peran utama adalah untuk memperluas dan memperkuat peran modal, dan Barat ideologi. Identitas Idola yang diciptakan oleh, dan di dalam, Indonesian Idol mewakili persepsi tertentu tentang dunia sosial, dan budaya tertentu di bawah klasemen. Indonesian Idol adalah contoh hibriditas budaya dan pluralisme dalam ‘perasaan glocal’. Sosial fungsi gambar Idola adalah salah satu dari menjembatani lokal dan global, dan menunjukkan keikutsertaan Indonesia dalam arus televisi global.

Pada saat acara itu akan tayang, RCTI memasang biaya iklan Rp. 18.000.000 kurang lebih per 30 detik iklan, dapat dibayangkan sebuah komodifikasi mata penggemar atau pendukung kontestan. Dengan 1 jam acara ini tayang, terdapat 6 parade iklan, 1 parade iklan terdapat 8 iklan, jika dihitung-hitung ada 48 iklan. Mantap! Dalam 1 jam mereka mendapatkan kurang lebih Rp. 864.000.000 mungkin teman-teman kaget, tetapi begitulah faktanya, selama ini teman-teman yang mendukung teman, kekasih, ataupun keluarga yang mengikuti Indonesian Idol hanya menjadi pendongkrak rating mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih banyak. Tetapi itu bukan hal yang salah, saya sebagai antropolog harus melihat dari 2 sisi atau perspektif. Tanpa komodifikasi tersebut, tidak mungkin Indonesian Idol dapat terkenal secara global ataupun seluruh Indonesia, guna mereka menaikkan rating juga untuk memberikan nuansa selebritis untuk para kontestan, walaupun yang pada akhirnya yang memberikan juara berdasarkan banyak-banyakan massa dan yang memikat hati masyarakat. Hal ini dapat disebut sebagai resiprositas yaitu hubungan timbal balik dengan teman-teman yang harus berbondong-bondong untuk mendukung yang kalian inginkan sebagai juara, kalian juga harus menonton peformance dari idola kalian, di saat yang sama yaa RCTI sebagai stasiun televisi apalagi swasta menggunakan kesempatan tersebut, toh kalo idola kalian menang juga nanti kalian kebagian dikit.

Baca Juga:

Selera Musik Berhenti Berkembang, Tanda Kita Terlalu Sibuk Menjadi Orang Dewasa?

Kerja Full Time sebagai Musisi Kafe Ternyata Masuk Akal dan Menguntungkan Juga

Posisi yang diberikan oleh program Idola untuk ‘go international’ adalah dianggap sangat penting oleh penggemar dan Idola, dan fakta bahwa ini wannabe selebritis bergantung pada pemilihan umum yang demokratis format. Penonton, terutama pendukung, mungkin bisa dideskripsikan sebagai ‘pemilih aktif’. Penonton membayangkan itu menentukan tingkat keberhasilan Idola, dan dukungan mereka sangat penting untuk tidak hanya favorit mereka, ketenaran dan kekayaan kontestan, tetapi juga kelanjutan dari acara. Indonesian Idol membuat para penonton menjadi pemeran utama yang sebenarnya tidak turun langsung dalam acaranya, tetapi para penonton memberikan dampak yang sangat signifikan. Bisa dibayangkan tanpa penonton atau sistem yang melibatkan penonton, pasti acara tersebut tidak terlalu berdampak besar, dan mungkin peran juri yang seharusnya menilai para kontestan sepenuhnya sampai yang juara akan dibilang penilaiannya sepihak, tidak benar, ataupun salah. Padahal memang setiap perlombaan membutuhkan penilaian, tetapi dalam kasus ini ya berbeda, banyak faktor yang membuat sistem ini digunakan oleh acara tersebut.

Indonesian Idol adalah perwakilan dari pemahaman selebritas yang beredar secara global, dan fakta yang begitu banyak khalayak (terutama remaja) sangat menyukai waralaba. Pemahaman ini melampaui ‘globalisasi’, dan mewakili harapan baru dari hubungan penonton dan layar produk budaya global. Mungkin jenis budaya dunia tertentu, berat dikomersialkan, dan cukup eksklusif, tetapi glamor dan menarik karena itu, setidaknya untuk audiens Indonesia yang disurvei. Mungkin kemasyhuran global Indonesian Idol hanya janji dan bukan fakta, tetapi tentu saja menangkap imajinasi rakyat dan suara SMS. (*)

BACA JUGA BTS Jadi Brand Ambassador: Strategi Cerdik Tokopedia dalam Menggaet Kpopers atau tulisan Wan Farendra Kautsar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2019 oleh

Tags: artisindonesian idolpenyanyiselebriti
Wan Farendra Kautsar

Wan Farendra Kautsar

ArtikelTerkait

cancel culture mojok.co

5 Alasan Kenapa Cancel Culture Harus Punah

4 Juli 2020
Joker coki pardede anji artis mojok

Plis deh, Coki Bukan Joker, dan Berhenti Menyamakan Artis yang Kena Masalah dengan Joker

6 September 2021
Alumni Indonesian Idol X, Generasi Terbaik Indonesian Idol Sejauh Ini

Alumni Indonesian Idol X, Generasi Terbaik Indonesian Idol Sejauh Ini

13 September 2023
Kerja Full Time sebagai Musisi Kafe Ternyata Masuk Akal dan Menguntungkan Juga

Kerja Full Time sebagai Musisi Kafe Ternyata Masuk Akal dan Menguntungkan Juga

29 Oktober 2023
Nia Ramadhani

Heboh Nia Ramadhani yang Tak Bisa Mengupas Salak: Nobody is Perfect, Jadi Biasa Ajalah!

21 Oktober 2019
KFC CD kaset artis band musik mojok

KFC Jualan CD Musik, Strategi Pasar Nggak Nyambung yang Ternyata Berhasil

25 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.