Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Indonesia Bukan Negara Hukum, Tapi Negara Klarifikasi dan Minta Maaf*

Annatiqo Laduniyah oleh Annatiqo Laduniyah
18 Oktober 2019
A A
klarifikasi

klarifikasi

Share on FacebookShare on Twitter

Media sosial selalu saja bisa membawa hal-hal di luar sana menjadi spektakuler dan viral. Karena banjir informasi yang bisa membawa bencana, bahkan berkah bagi banyak orang.

Ingat dengan kasus kucing dicekoki miras ciu, entah apa maksud dan tujuan si pencokok itu. Dari beberapa sumber yang saya baca, ada yang mengatakan bahwa memang si kucing sekarat karena makan tikus yang diracun. Tidak sedikit juga yang menghujat bahwa si pelaku hanya mencari sensasi di media sosial.

Pun setelah dihujat oleh banyak pihak, akhirnya dia klarifikasi dan minta maaf. Hmm, bisa semudah itu ya, Maemunah? Membunuh kucing dengan cara menyiksanya menggunakan miras ciu. Sungguh tidak berperi kehewanan.

Kasus lain, yang juga sedang hangat di Twitter hari ini. Video seorang motivator yang sedang memberikan penyuluhan di salah satu SMK di Malang terlihat menampar murid-murid SMK tersebut. Diduga karena si murid menertawakan motivator tersebut karena sebuah kesalahan, dan saat dijelaskan kembali untuk tidak menertawakan kesalahan, si murid tertawa lagi.

Jika melihat fenomena seperti itu, kebanyakan dari kita akan berpendapat, memang si murid tidak sopan dengan menertawakan kesalahan orang lain. Tapi cara menghukum si motivator juga keterlaluan.

Saya tidak akan memberi link videonya karena menurut saya itu adegan kekerasan, nanti takut kena UU ITE. hehe.

Setelah viral dan mendapat berbagai komentar pedas dari netizen, pihak sekolah pun akhirnya menindaklanjuti kasus tersebut. Dan masalah juga sudah diselesaikan dengan klarifikasi dan minta maaf.

Eh, apaaa? Klarifikasi dan minta maaf?

Baca Juga:

Mahasiswa KKN Diusir Warga Itu Adalah Teguran Keras untuk Kampus yang Nggak Melek Digital

4 Tips agar Tetap Aman Saat Tersandung Masalah Hukum di Indonesia

Saya pun turut geli mendengar kata-kata klarifikasi. Halah, dikit-dikit klarifikasi. Dikit-dikit minta maaf. Apa kemudian semua masalah bisa selesai dengan klarifiksai dan minta maaf? Oh tentu saja, tidak!

Bayangkan saja ketika pacarmu ketahuan selingkuh dan kamu memergokinya dengan emosi sangat marah. Lalu dengan mudahnya dia minta maaf dan klarifikasi dengan kata-kata andalan “aku bisa jelasin semuanya”. Apakah kamu bisa menerima penjelasanya begitu saja? Padahal kesalahan itu terjadi dengan jelas di depan matamu.

Yah, tanggapan orang pasti berbeda. Mungkin kamu akan bisa memaafkan, tapi luka di hati yang ditimbulkan oleh orang yang dipercaya tuh nggak bisa dibohongi dan nggak semudah itu bisa dilupakan (dih, curhat).

Kembali pada video viral tersebut, ada masalah lain yang kemudian dapat timbul dari hal-hal semacam itu. Kesehatan psikis si murid, misalnya. Pasalnya, rasa sakit yang pernah dialami di masa-masa sekolah biasanya akan membekas dan berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang. Yah, seperti halnya disakiti pacar dan ditinggal pergi. Halaaah~

Toh, tidak semua masalah bisa diselesaikan begitu saja dengan klarifikasi dan minta maaf. Lah wong, negara kita katanya negara hukum. Walaupun tidak semua juga permasalahan bisa seenaknya dibawa ke ranah hukum.

Hukum yang berlaku di masyarakat kita saja masih tidak jelas bentuknya. Orang maling sandal 50 ribu, dipenjara 5 tahun. Sedangkan koruptor yang merugikan negara hingga bermilyar-milyar bahkan triiyunan rupiah bisa dipenjara hanya 10 tahun?

Hello, where is justice?

Tapi tidak perlu muluk-muluk lah ya bicara soal keadilan di negeri ini. Yang ada kita hanya akan bertemu kekecewaan jika berharap keadilan kepada orang-orang yang berada di kursi-kursi tinggi pemerintah.

Banyak kasus yang kemudian viral di media sosial selalu diakhiri dengan klarifikasi dan minta maaf. Dengan alasan, ‘yah manusia kan tempatnya salah’ atau ‘selesaikan baik-baik saja sudah jangan bertengkar’. Seperti nasehat seorang ibu kepada anaknya yang bertengkar dengan anak tetangga saja.

Di lain hal, sisi jahat saya pun meronta-ronta, jika bisa diselesaikan dengan tidak baik-baik kenapa harus menempuh jalan baik-baik. ehehe

Kalau sudah alasan begitu sekalian saja koruptor disuruh klarifikasi dan minta maaf saja. KPK tidak perlu repot-repot kerja. Toh pemerintah juga sudah merevisi UU KPK jadi lebih santai kerjanya, kan dibantu DPR. Hmm, tapi tidak bisa begitu juga cara kerjanya dong, Maliiih!

Semua pasti ada baik dan buruknya. Nah, sisi positifnya, secara tidak langsung kita memang diajarkan untuk bersifat pemaaf dan rendah hati. Namun, sisi negatifnya, orang bisa jadi dengan mudah melakukan kesalahan, jika hanya mengandalkan kata maaf dan klarifikasi. Padahal kan, itu juga tidak baik.

Jadi sedih saya tuh! 🙁 (*)

BACA JUGA Film Tentang Anti-Hero yang Lebih Bagus dari Joker Part 1 atau tulisan Annatiqo Laduniyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

*judul terinspirasi dari twit @DHANYAMP

https://twitter.com/DHANTYAMP/status/1184682436161966081

Terakhir diperbarui pada 21 Oktober 2019 oleh

Tags: ciukasus kucing anggorakebelet viralklarifikasiMinta Maaf
Annatiqo Laduniyah

Annatiqo Laduniyah

ArtikelTerkait

minta maaf online

Memangnya Kenapa Kalau Minta Maaf Online?

6 Juni 2019
ciu

Viral Kucing Ras Dicekoki Miras Ciu: Kebelet Terkenal Apa Gimana Ya?

17 Oktober 2019
Sebaiknya K-Pop Idol Berhenti Meminta Maaf Hanya karena Menjadi Manusia yang Jatuh Cinta terminal mojok

Sebaiknya K-Pop Idol Berhenti Meminta Maaf Hanya karena Menjadi Manusia yang Jatuh Cinta

26 Agustus 2021

Semisal yang Digeser Cristiano Ronaldo Adalah Arak, Lapen, Ciu, dan Bekonang

18 Juni 2021
keisengan

Pergaulan dan Keisengan yang Kebablasan: Dari Menjilat Es Krim, Durian, Hingga Meludahi Minuman Soda di Pusat Perbelanjaan

27 Juli 2019
masalah hukum fadli zon kejujuran politisi keadilan hukum terorisme mojok

4 Tips agar Tetap Aman Saat Tersandung Masalah Hukum di Indonesia

8 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Stop Kirim Makanan, Ini 4 Ide Hampers Natal yang Nggak Mainstream dan Berguna Biar Nggak Berakhir Jadi Pajangan Mojok

Stop Kirim Makanan, Ini 4 Ide Hampers Natal yang Nggak Mainstream dan Berguna

6 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.