Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ilusi Jalan yang Suka Menyebabkan Orang Kesasar Hingga Mengalami Kecelakaan

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
20 Februari 2020
A A
jalan jogja-solo, Ilusi Jalan yang Suka Menyebabkan Orang Kesasar Hingga Mengalami Kecelakaan
Share on FacebookShare on Twitter

Kata orang zaman dulu, ilusi jalan ini merupakan ulah para dedemit. Mereka suka menyamarkan jalan, sehingga membuat manusia yang melihatnya seolah hal itu nyata. Mungkin hal ini hampir sama dengan fatamorgana yang suka didapati orang saat berada di gurun pasir. Sudah senang melihat hamparan air di tengah danau, eh ternyata hanya halusinasi semata.

Dulu di desa saya, banyak sekali kejadian orang yang suka disasarin kayak gini. Biasanya orang-orang ini merupakan tetangga desa atau orang luar yang kebetulan datang ke desa saya. Kalau warga desa asli sendiri saya belum pernah dengar ceritanya.

Jalan yang suka membingungkan itu biasanya pertigaan dekat kuburan. Di pertigaan itu ada jalan ke kuburan, ke masjid/pemukiman warga, dan satu lagi ke arah rumah saya yang bisa tembus jalan raya. Biasanya orang yang datang dari arah rumah saya hendak ke arah masjid, malah masuk ke area kuburan. Kadang ada yang jalan kaki, kadang ada juga yang pakai motor.

Mereka hanya berputar-putar saja di situ selama berjam-jam. Untungnya ada warga yang mengetahuinya, hingga orang ini kembali sadar. Menurut pemaparan mereka, jalan ke kuburan ini tampak seperti jalan ke pemukiman warga. Mereka seolah sudah berkeliling mencari rumah kerabatnya itu, tapi pada kenyataannya mereka cuma berdiri di depan gapura kuburan sambil berputar-putar.

Ada juga dulu nenek-nenek dari desa tetangga yang hendak ke sawah. Rute ke sawahnya biasanya lewat depan rumah saya dan langsung ke jalan raya. Tapi entah kenapa, si nenek ini justru berjalan lurus ke pekarangan rumah saya sampai belakang rumah. Saat di tanya hendak ke mana, si nenek bilang mau ke sawah. Tentu kami semua heran, karena belakang rumah kami itu jalan buntu dan tidak bisa dilewati. Kata si nenek, dia merasanya jalan ke rumah saya itu tampak seperti jalan biasanya saat dia hendak ke sawah. Kejadian ini juga nggak cuma sekali dua kali, kadang ada orang asing naik motor tiba-tiba masuk ke pekarangan rumah. Saat ditanya, mereka hendak ke jalan raya.

Ini aneh bukan? Padahal kalau dilihat pakai mata orang biasa, jalan menuju jalan raya itu jelas-jelas terpapang di depan rumah saya. Tapi kok orang malah pada masuk ke pekarangan rumah saya coba?

Padahal seumur-umur, saya wira-wiri lewat jalan kuburan itu malam-malam saat pulang dari masjid mah biasa saja. Belum pernah disasarin atau ditakut-takuti. Dan saya nggak pernah merasa kalau desa saya itu angker dan menyeramkan. Bahkan sejak kecil saya sering pergi ke kuburan sendiri, nggak pernah ada masalah. Tapi entah kenapa, kalau orang asing sangat sering diganggu.

Jika hanya di-prank disasarin kayak gini tuh mungkin nggak terlalu ngaruh ya, kecuali boros waktu. Namun dulu sering saya mendapati kecelakaan di jalan raya dekat rumah saya itu. Kata para korban, mereka seolah mendapat ilusi jalan. Ini sangat sering sekali terjadi, jalan lurus tidak ada hambatan, dan tidak ada kendaraan lainnya, tiba-tiba saja mobil atau motor menabrak trotoar hingga ada yang masuk ke sungai.

Baca Juga:

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

Kalau kata orang-orang, ilusi jalan yang mengakibatkan kecelakaan ini merupakan ulah para hantu yang gentayangan. Dulunya di jalan itu pernah ada kecelakaan bus cukup besar. Hampir semua penumpang di dalamnya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Tentang ilusi jalan yang menyesatkan ini sebenarnya dulu saya juga pernah mengalaminya sendiri. Kala itu bada magrib, saya baru pulang dari les. Saya naik motor sendiri. Tiba-tiba saat ada di tikungan tajam, di depan mata saya itu yang terlihat adalah jalan lurus terus. Saat itu motor saya sudah sampai rumput-rumputan dan hampir masuk sawah. Tapi entah karena apa, saya mendadak langsung sadar dan mengerem mendadak. Saya begitu kaget saat mendapati hamparan sawah di depan saya. Padahal tadi saya melihat jalan lurus yang luas sekali.

Kata orang sekitar, memang di tempat itu sering terjadi kecelakaan. Banyak kendaaran yang suka masuk ke sawah. Padahal yah jalannya itu luas dan jelas-jelas itu merupakan belokan tajam. Untunglah saya masih selamat dan tidak terjadi apa-apa. Sesampainya rumah saat saya cerita hal itu, reaksi orang tua pada kompak bilang, “Makanya, jangan pergi magrib-magrib! Banyak sangkolo pada lewat!” hmmm.

Tentang ilusi jalan ini mungkin masih dipertanyakan antara mitos atau faktanya. Tapi apa pun itu, hendaknya kita lebih hati-hati saat di jalan. Dan jangan pernah lupa untuk berdoa. Adapun kecelakaan, jika kita memang sudah ditakdirkan cilaka tentu kita tak bisa menghindarinya tapi paling tidak kita bisa mengusahakanya dengan berhati-hati dan berdoa.

BACA JUGA Google Maps yang Terkadang Membuat Putus Asa dalam Memberi Rute Perjalanan atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2020 oleh

Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Menebak Karakter Mahasiswa dari Warna Jas Almamater terminal mojok

Menebak Karakter Mahasiswa dari Warna Jas Almamater

19 Desember 2021
tengku zulkarnain

Poster Tarawih Bersama Tengku Zulkarnain dan Nyinyiran Netizen

10 Mei 2019
5 Situs Lowongan Kerja yang Cocok untuk Fresh Graduate Mojok.co

5 Situs Lowongan Kerja yang Cocok untuk Fresh Graduate

15 November 2023
Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini Mojok.co

Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini

8 Mei 2024
Jangan Meromantisasi War KRS dan Website Jeleknya yang Down, Itu Bukti Institusi Pendidikan Tinggi Gagal Menyediakan Layanan Pendidikan!

Jangan Meromantisasi War KRS dan Website Jeleknya yang Down, Itu Bukti Institusi Pendidikan Tinggi Gagal Menyediakan Layanan Pendidikan!

22 Januari 2025
Perdebatan Film Dua Garis Biru dan Haruskah Karya Seni Memiliki Pesan Moral?

Perdebatan Film Dua Garis Biru dan Haruskah Karya Seni Memiliki Pesan Moral?

15 Desember 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.