Lihat iklan event sale 11.11 Shopee yang sudah mulai tayang beberapa hari setelah event 10.10 lewat, rasanya saya pengin langsung banting TV. Bukannya apa-apa, lha wong baru aja kelar sale besar-besaran tanggal 10 Oktober, eh sudah ada iklan buat satu bulan berikutnya. Jangan tanya perihal isi iklannya, walah… bikin mangkel polll. Lihat mas Tukul joget-joget sambil senyum ditemani dua mbak-mbak lucu mengikuti irama itu, entah bagaimana, saya merasa kurang suka. Bukan perihal Tukul Arwana atau mbak-mbak lucunya, tapi mutlak karena konsep iklannya yang nggateli pol itu.
Oke, memang genre iklan itu beda-beda. Ada yang dibuat serius, dibuat lucu, dan ada pula yang dibuat menyebalkan (kalau nggak mau disebut menjijikkan). Semua iklan Shopee kecuali iklan Shopee Pay sangat menyebalkan dan cenderung mengganggu. Tetapi ya, toh Shopee berhasil menjadi platform belanja online nomor satu di Indonesia, makanya iklan-iklan mereka pasti dianggap efektif. Iya efektif dan mudah diingat, tetapi diingat karena mengganggu.
Iklan Shopee yang bikin saya tepuk tangan adalah iklan Shopee Pay tadi itu. Konsepnya simpel, menunjukkan alasan kenapa harus belanja menggunakan Shopee Pay karena banyak orang nggak punya M-Banking, males ke ATM karena antrinya panjang, dan nggak mau bayar ke minimarket karena takut diserang beruang. Iya, nggak ada hubungannya bayar lewat minimarket dengan diserang beruang, tapi justru di situlah yang bikin menarik. Patahan komedi yang nggak masuk akal itu menjadi momen pengin nempeleng yang bikin skrip iklan itu.
Selain itu, iklan Shopee dipenuhi goyang-goyang nggak jelas, nyanyian “beli semua di Shopee” yang nadanya njiplak nada “Baby Shark”, dan mentok nampilin musisi-musisi Korea yang ngomong bahasa Indonesia.
Iklan-iklan itu muncul di mana-mana, mulai dari di TV, iklan admobs di game-game mobile online, dan tentu saja di sela-sela video YouTube. Untuk urusan iklan di YouTube kadang nggak bisa di-skip. Pun kalau ada yang bisa di-skip, kurang ajarnya adalah durasi iklan pas banget sama detikan buat nyekip itu. Jadi pas tiba waktu buat nyekip, ya emang beneran pas iklannya udah kelar.
Kalau kemudian iklan platform belanja online yang paling niat dan bagus menurut saya, itu adalah iklannya Tokopedia sebelum tren menggunakan artis Korea sebagai brand ambassador. Iklan Tokopedia selalu bercerita. Selalu memberikan plot yang menarik untuk diikuti, pun dengan kualitas pengambilan gambar yang emejing. Saya masih ingat betul iklan Tokopedia tentang mas-mas gondrong dan mbak-mbak tunawicara. Setting di stasiun sungguh indah, dilanjutkan dengan situasi kereta yang romantis ketika si mbak-mbak curi-curi pandang ke si mas-mas gondrong. Pertama kali melihat iklan itu kebetulan saat saya sedang di studio bioskop, jadi feel iklan itu benar-benar terasa seperti film. Itu, apabila dikembangkan menjadi sebuah film, barangkali bisa sebanding dengan film-film-nya Angga Dwimas Sasongko. Kelar dari bioskop, saya langsung mencari iklan tersebut di YouTube, dan benar saja seperti dugaan saya, iklan itu mendapat banyak pujian dari netizen di kolom komentar.
Tapi, ya memang, membuat iklan dengan konsep seperti itu memerlukan lebih banyak tenaga dan belum tentu hasilnya memberi dampak ke produk yang diiklankan. Bisa saja yang apa adanya malah efektif. Contohnya ya itu Shopee, yang ngiklan dengan konsep sederhana meskipun mengganggu (menurut saya sih mengganggu), ternyata berhasil mendongkrak apa pun yang diiklankan Shopee itu. Ya gimana ya, saya sebenernya merasa sayang mengingat Shopee sudah sebesar ini, tetapi kualitas iklan mereka mentok di situ-situ saja.
Menurut saya, yang bukan siapa-siapa ini, akan menjadi luar biasa apabila Shopee mau lebih fokus meningkatkan kualitas iklan mereka. Banyak yang bisa dijadikan contoh. Tokopedia sudah pasti bisa dijadikan referensi, meski pada akhirnya yang terjadi adalah sebaliknya karena Tokopedia malah yang ngikutin Shopee dengan bikin iklan yang receh-receh.
Iklan-iklan Tropicana Slim juga banyak yang bagus banget. Iklan Milo yang main bulu tangkis meski dibatasi tembok itu juga luar biasa menarik. Maka dari itu, apabila Shopee kemudian membuat iklan yang lebih menarik, saya rasa itu akan membuat Shopee menjadi semakin tak terkalahkan. Yaaa meski mereka udah ngerasa berhasil ngiklan dengan konsep sederhana, nggak ada salahnya juga dicoba.
BACA JUGA Duh, Barista Sekarang kok Banyak yang Arogan ya? dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.