Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Idul Adha 2022: Menengok Tradisi Kurban Kerbau di Masyarakat Banten

Faizal Ardiansyah oleh Faizal Ardiansyah
27 Juni 2022
A A
Idul Adha 2022, Banten, daging kurban. (Unsplash.com)

Idul Adha 2022, Banten, daging kurban. (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya, tahun ini entah kenapa berjalan begitu cepat. Idul Fitri lewat begitu saja. Dan sekarang, sudah masuk akhir Juni 2022. Bulan depan, di awal Juli 2022, kita sudah akan menyambut Idul Adha 2022. Salah satu hari besar yang saya tunggu. Hari besar yang juga dikenal sebagai hari raya kurban atau Lebaran Haji.

Semua umat muslim akan merayakannya dengan penuh kegembiraan. Selain ramainya manasik haji, satu aktivitas yang ditunggu di Idul Adha 2022 tentu saja kurban. Kalau biasanya kurban kambing atau sapi, di Banten, kurban kerbau yang paling ditunggu. Iya, di Banten memang lebih dekat dengan korban kerbau ketimbang sapi atau kambing.

Kurban kerbau di Banten memang sudah menjadi tradisi. Untuk Idul Adha 2022 ini saya sudah menantikan jumlah kerbau yang akan dikurbankan. Dua daerah yang terkenal dengan ternak kerbau-nya adalah Lebak dan Pandeglang. 

Kenapa rakyat Banten memilih kerbau ketimbang sapi untuk menjadi hewan kurban?

Tentu saja, semuanya dilakukan dalam rangka usaha meneladani Nabi Ismail. Kedua, melatih kerelaan diri untuk melepaskan sebagian hak untuk sesama. Ketiga, ada latar belakang sejarah yang akan saya ceritakan di bawah.

Jadi, mungkin masih banyak yang belum tahu kalau kebiasaan menjadikan kerbau sebagai hewan kurban adalah warisan dari zaman kolonial Belanda. Waktu itu, rakyat banten memilih kerbau sebagai hewan kurban untuk menghormati kepercayaan pemeluk agama lain yang memandang sapi sebagai hewan suci. 

Supaya kurban bisa dinikmati oleh semua orang bersama warga adat dan pemeluk agama lain, kerbau dipakai untuk menggantikan sapi. Inilah wujud toleransi tertinggi. Berkorban untuk sesama. Sesuai dengan pesan mulia dari aksi kurban itu sendiri. Jadi, di Idul Adha 2022 kali ini kerbau masih akan jadi primadona.

Olahan favorit dari daging kerbau adalah semur daging. Konon, dulu, semur daging salah satu hidangan di meja makan bangsawan Belanda. Rakyat Banten masih menjaga keberadaan resep maupun olahan semur daging tersebut, sekaligus mengembangkannya menjadi olahan yang lebih bervariasi.

Baca Juga:

Kuliner Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya

Nasi Jangkrik, Makanan Khas Kudus yang Jadi Media Dakwah Sunan Kudus

Bagi banyak orang, rasa daging kerbau mungkin “terasa aneh”, baik dari sisi rasa maupun aromanya. Namun, rakyat Banten mampu mengolahnya menjadi masakan yang bisa dinikmati oleh segala kalangan. Sebuah keberhasilan menjaga warisan leluhur.  

Oya, selain soal aroma, banyak yang kesulitan mengolah daging kerbau karena dianggap terlalu alot, teksturnya keras, dan harganya dianggap terlalu mahal. Namun, di tengah usaha menjaga warisan leluhur, rakyat Banten bisa mengolah daging kerbau menjadi tidak alot dan tetap nikmat ketika disantap. Tahukah kamu kalau daging kerbau itu lebih awet jika dipanaskan berulang kali ketimbang daging sapi? Konon, daging sapi lebih mudah hancur ketika dipanaskan berulang-ulang. Oleh sebab itu, di Idul Adha 2022 ini saya sangat menantikan “momen-momen nikmat” menyantap semur daging kerbau.

Selain dagingnya yang bisa diolah jadi nikmat untuk disantap, bagian-bagian tubuh kerbau bisa dimanfaatkan. Misalnya, kulit kerbau dijadikan bidang pukul bedug berbahan kayu kelapa. Alat musik ini menjadi perangkat utama kesenian “Rampak Bedug” khas Pandeglang. Ada juga yang memanfaatkannya sebagai kulit kendang dan bahan hihid atau kipas untuk perlengkapan tarian Dzikir Saman.

Mengingat berbagai manfaat yang dikandungnya, rakyat Banten sangat berhati-hati ketika melakukan budidaya kerbau. Sebuah usaha yang terbukti membuat dagingnya punya kualitas baik.

Bagi saya pribadi, melihat tradisi yang masih terjaga dengan baik di Banten adalah kabar baik. Makin ke sini, usaha menjaga tradisi semakin sulit dilakukan karena perkembangan zaman. 

Oleh sebab itu, menyantap semur daging kerbau di Idul Adha 2022 bakal terasa menyenangkan. Rakyat Banten tidak sekadar menyantap daging kurban, tapi sebuah berkah dari usaha menjaga warisan leluhur dan nilai-nilai agama.

Penulis: ​​Faizal Ardiansyah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kecap Bango, ABC, Sedaap: Mana yang Bikin Olahan Daging Kurban Makin Mantap?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2022 oleh

Tags: daging kerbaudaging kurbanIdul Adha 2022kurban Idul AdhaLebaran Haji 2022
Faizal Ardiansyah

Faizal Ardiansyah

Mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

Kaum Anti Makan Daging Kambing Wajib Melakukan Hal Ini agar Idul Adha Tetap Merasa Gembira terminal mojok

Kaum Anti Makan Daging Kambing Wajib Melakukan Hal Ini agar Idul Adha Tetap Merasa Gembira

18 Juli 2021
rekomendasi menu daging olahan saat idul adha

Bosan Nyate? Ini Dia Rekomendasi Menu Olahan Daging Kurban yang Tak Kalah Lezat dan Menggiurkan

20 Juli 2021
Nasi Jangkrik, Makanan Khas Kudus yang Jadi Media Dakwah

Nasi Jangkrik, Makanan Khas Kudus yang Jadi Media Dakwah Sunan Kudus

2 Februari 2024
para perempuan

Hal-hal Khas yang Datang Bersama Hari Raya dan Ucapan Terima Kasih Kepada Para Perempuan

12 Agustus 2019
Olahan Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya Mojok.co

Kuliner Daging Kerbau Kudus Ternyata Enak dan Cocok di Lidah Jogja Saya

1 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.