Renovasi rumah harus setor ke akamsi ya cuma ada di Bekasi. Emang ajaib ini daerah
Punyai hunian tentu menjadi impian setiap keluarga. Terutama bagi keluarga yang berada di daerah megapolitan macam Jabodetabek, wah, hunian benar-benar jadi impian. Saya yakin kalau warga Jabodetabek dikasih 3 permintaan, yang pertama adalah pengin punya rumah. Yang ketiga baru Indonesia bebas korupsi, kayaknya.
Ya mau gimana lagi, harga hunian di Jabodetabek udah nggak masuk akal. Contohnya di Bekasi, tempat asal saya. Dah, nggak usah saya jelaskan seberapa mahal. Makanya, banyak program hunian murah di Bekasi, biar rumah bisa diakses oleh banyak kalangan.
Namun, hunian murah di Bekasi, tempat asal saya, tak lagi ramah. Makanya, tak heran kalau banyak hunian murah di sini yang terbengkalai. Kondisinya lebih pantas dijadikan wahana rumah hantu di pasar malam ketimbang tempat tinggal.
Sebelum kalian salah beli hunian murah di Bekasi, kali ini saya mau bercerita ketidakramahannya. Bukan, saya bukan lagi bicara perkara pengembang perumahannya. Itu sih bisa dilihat dengan kasat mata. Tapi, kali ini saya membahas soal lingkungan sosialnya.
Daftar Isi
Pungli renovasi hunian murah di Bekasi oleh oknum akamsi
Setiap hunian murah wajib direnovasi, tidak bisa tidak. Buat apa? Ya biar nyaman ditempati. Kalian bisa bayangin sendiri lah, rumah kayak gitu gimana rasanya kalau nggak direnovasi. Kek mana lah itu hidupnya.
Akan tetapi, ada syarat dan ketentuan tertentu ketika mau renovasi hunian murah di Bekasi. Lucunya, syarat dan ketentuan ini nggak ada di kontrak pembelian rumah. Di daerah lain nggak ada masalah beginian.
Syarat dan ketentuan yang saya maksud adalah pungli renovasi hunian murah di Bekasi oleh oknum akamsi. Jumlah punglinya pun nggak recehan lho. Konon angkanya sekitar 1-4 jutaan. Nominal yang cukup besar bagi orang bergaji UMR.
Bayangkan bila anggaran renovasi rumah yang kamu butuhkan hanya 20 juta. Sementara punglinya 4 juta. Berarti kamu harus menambah sekitar 20 persen dari total sebenarnya kebutuhan renovasi. Kurang gila apa itu?
Bisa tanpa pungli, asal pakai tenaga akamsi yang mahal
Satu-satunya cara menghindari pungli oknum akamsi di hunian murah Bekasi adalah dengan renovasi pakai jasa akamsi. Tapi, solusi tersebut belum tentu win-win solution ya. Tetap masih ada kemungkinan pemilik hunian yang dirugikan.
Bentuk kerugian pertama adalah ongkos jasanya lebih mahal. Namanya juga akamsi, mereka tahu betul tarif jasa tukang di tempatnya. Terus terang, saya nggak tahu persis perbandingannya bagaimana. Tapi, berdasarkan informasi yang saya dapat perbedaannya cukup jauh. Perkara ini, saya akan update informasinya nanti.
Parahnya harga yang lebih mahal nggak mencerminkan hasil kerjanya. Tak sedikit oknum akamsi yang hasil kerjanya kurang memuaskan. Ada pula yang nggak mau kerja kasar, maunya jadi pengawas renovasinya saja. Mereka pikir ini proyek pemerintah pakai pengawas segala. Lha wong cuma renovasi rumah sederhana saja kok.
Mau melawan tapi kurang kekuatan
“Berarti praktik ini marak di Bekasi? Banyak yang nggak puas kan? Kenapa nggak dikumpulin lalu dilawan?”
Nggak semudah itu, Bung. Perlu diketahui, nggak gampang mengumpulkan warga untuk melawan. Mayoritas warga nggak mau cari musuh. Mereka hanya ingin bekerja dan beristirahat dengan tenang saja. Tanpa gangguan-gangguan yang tidak perlu.
Belum lagi para oknum akamsi nggak bergerak sendiri. Mereka berkelompok dengan solid, mengingat mereka lahir dan besar di tempat yang sama. Bahkan, kabarnya, ada pula oknum akamsi yang punya bekingan ormas.
Dengan kondisi macam itu, melawan berarti bunuh diri. Ya karena memang bukan tugas rakyat buat melawan.
Harapan warga hanya pada Pemerintah Bekasi
Pemerintah mesti hadir di tengah-tengah kondisi Bekasi yang semrawut. Dalam hal ini pemerintah pada bentuk pemerintah daerah dan aparat penegak hukum ya. Pasalnya, pemerintah harus melindungi segenap warga negara. Nggak boleh ada penindasan biar seujung kuku sekali pun.
Bukti sudah ada, testimoni tinggal dikumpulkan, selesai. Masalah ini kudu diselesaikan secepatnya. Yah, maksudnya biar hunian murah di Bekasi itu menunaikan tugasnya: hunian ramah karena harganya murah. Kalau disuruh setor sana-sini, ya apa bedanya?
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Bekasi yang Dijuluki Planet Lain Aslinya Nggak Buruk-Buruk Amat