Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Hospital Playlist: Belajar Mencintai Diri Sendiri dan Orang Lain

Rode Sidauruk oleh Rode Sidauruk
18 Juli 2020
A A
hospital playlist MOJOK.CO

hospital playlist MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi sutradara Shin Won Ho dan penulis Lee Woo Jung berhasil memberi bekas yang indah di memori penontonnya. Bagaimana tidak? Setelah Reply 1997, Reply 1994, Reply 1988, dan Prison Playbook, muncul kemudian Hospital Playlist sebagai pelengkap series slice of life milik mereka.

Meskipun saya baru menonton Reply 1988 dan Hospital Playlist, tapi saya yakin kalau tiga series lainnya sangat layak untuk ditonton—dan tentu saja sudah masuk dalam daftar tontonan saya selanjutnya.

Hospital Playlist telah menjadi serial Korea favorit saya yang sulit ditentukan posisi satu dan duanya setelah Reply 1988. Entah mengapa, saya rasanya ingin menonton lagi dan lagi kedua-duanya

Kehadiran karakter Ik Jun, Jun Wan, Seok Hyung, Jung Won, dan wanita satu-satunya, Song Hwa telah merasuki pikiran saya belakangan ini. Terlalu banyak hal yang bisa saya petik dari serial 12 episode ini. Tak terlalu banyak adegan berlebihan, dan meski tanpa peran jahat yang mencoba balas dendam, serial ini sudah cukup banyak memberikan makna kehidupan kepada para penontonnya.

Setelah menonton serial ini, saya selalu berharap ada karakter dokter seperti lima sekawan itu, setidaknya di sekitar saya. Saya kagum bagaimana sosok Ik Jun, Jun Wan, Seok Hyung, Jung won, dan Song Hwa yang begitu telaten dan tekun dengan profesi mereka sebagai dokter. Dengan karakter mereka masing-masing, mereka selalu meninggalkan kesan yang baik kepada para pasien dan keluarganya.

Ik Jun, sosok yang humoris, di sisi lain bisa menempatkan dirinya untuk serius, bahkan menjadi sosok yang menginspirasi pasiennya yang menolak untuk hidup. Jun Wan yang meskipun blak-blakan dan sedikit jutek, namun memberikan waktunya untuk mengahdiri pernikahan anak pasiennya.

Seok Hyung yang lugu dan pendiam, namun menjadi sosok penenang saat pasiennya harus keguguran. Jung Won dengan sifatnya yang tegas namun rela ‘pura-pura’ dipukul ibu dari pasien kecilnya agar mau diperiksa. Lalu, Song Hwa yang sederhana dan santai, juga menyempatkan dirinya untuk datang ke pembukaan studio yoga milik orang tua pasiennya.

Sutradara Shin dan Penulis Lee dengan cerdas menempatkan kelima karakter ini untuk memberikan kesan yang berbeda terhadap peran dokter. Bukan hanya profesi yang menyembuhkan orang sakit, dokter tak ayal juga berperan sebagai teman dan keluarga bagi pasien. Proses penyembuhan pasien, juga digambarkan, bukan melulu bergantung pada pasien itu sendiri, namun juga peran dokter yang tak sebatas memeriksa-lalu-dibayar-dan-pergi.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

Drakor Resident Playbook Tamat tapi Menyisakan Kekecewaan

Tak hanya bercerita tentang hubungan kepada para pasien, namun juga hubungan dengan sesama rekan kerja. Yap, lebih dari apa pun, lingkungan kerja akan memengaruhi mood kerja, bukan? Meskipun beberapa dari dokter tersebut terkesan galak dan tegas, mereka memiliki tanggung jawab atas kinerja bawahannya.

Tak heran, jika di beberapa adegan mereka selalu memberikan reward kepada rekan kerja dengan mengajak makan atau sekadar minum di luar dan dalam rumah sakit, bahkan kepada dokter magang. Kecil, namun bermakna.

Persahabatan pun digambarkan di Hospital Playlist dengan sangat rapih dan apik oleh sutradara dan penulis serial Reply ini. Hampir di setiap serialnya, Sutradara Shin dan Penulis Lee tak ketinggalan untuk membuat makna persahabatan dengan cara yang unik dan berbeda.

Saya sendiri masih bertanya-tanya, bagaimana bisa ada 20 tahun persahabatan yang awet bahkan dengan kesuksesan yang hampir sama satu sama lain? Meski mungkin sulit ditemukan di kehidupan nyata, serial ini setidaknya membuka mata saya kalau penting untuk saling mendukung serta menjaga hubungan dan komunikasi.

Di tengah kesibukan lima tokoh utama ini sebagai dokter spesialis yang berbeda, mereka tetap menjaga hubungan baik dengan membuat group band bersama. Tidak melulu tentang pekerjaan, mereka menyempatkan diri untuk berkumpul di waktu senggang. Nge-band, makan bersama, karaoke, mereka punya waktu untuk itu. Suportif. Saya hanya bisa menjelaskan persahabatan mereka dengan satu kata itu. Tidak ada kecemburuan, semua diselimuti dengan dukungan.

Bahkan, di tengah waktu berkualitas mereka, profesional kerja sebagai seorang dokter tetap dilakoni. Saat nge-band ditelpon karena ada pasien? Ya pergi. Saat makan bersama diberitahu kalau pasien darurat dan butuh pertolongan segera? Ya datang! Bukan serta-merta hiburan mengahalangi porfesionalitas mereka. Ya saya paham, mereka adalah dokter yang tentu punya jam kerja siap-dipanggil-kapan-saja. Tapi satu yang pasti, hidup mereka tidaklah sekaku itu—tak punya waktu untuk diri sendiri dan orang yang mereka sayangi.

Ah ya, sebagai penutup, saya teringat perkataan Song Hwa di Hospital Playlist. Saya lupa tepatnya bagaimana, tapi yang pasti dia bertanya ke Ik Jun: Apa yang sudah kamu berikan untuk dirimu sendiri akhir-akhir ini? Saat Ik Jun bertanya balik, Song Hwa memamerkan foto tempat kayu bakar yang baru saja dia beli. Aku beli untuk diriku sendiri. Aku memuaskan diriku sendiri karena aku sangat bahagia saat membeli ini adalah jawaban sederhana Song Hwa.

Saat Ik Jun ditanyai ulang oleh Song Hwa, Makan denganmu seperti ini menjadi jawaban terbaiknya. Bukan, ini lebih dari sekedar kalimat romantis, tapi yang saya lihat adalah baik Ik Jun maupun Song Hwa mendefinisikan kebahagiaan untuk diri mereka dengan dua cara yang berbeda: Self-love dan Love Other. Dan bagi saya, keduanya adalah sumber kebahagiaan utama yang jarang disadari oleh orang-orang.

Hal ini juga diperkuat denga narasi Song Hwa kepada Jung Won, bahwa ada 3 jenis orang di dunia ini: Orang yang paling bahagia saat ia makan enak, orang yang bahagia saat makan sendiri, dan orang yang lebih bahagia melihat orang lain makan.

Ah, saya tak sabar menanti makna kehidupan lainnya yang Sutradara Shin dan Penulis Lee taburkan di serial selanjutnya setelah kesuksesan Hospital Playlist.

Sumber gambar: Netflix.

BACA JUGA Posisi Duduk Saat Belajar di Kelas dan Segala Mitosnya atau tulisan Rode Sidauruk lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2022 oleh

Tags: hospital playlistreply 1988Reply 1994Reply 1997
Rode Sidauruk

Rode Sidauruk

ArtikelTerkait

Berhenti Anggap Jung Pal 'Reply 1988' sebagai Second Male Lead terminal mojok.co

Jung Pal ‘Reply 1988’ Itu Bukan Second Male Lead, Camkan Itu!

11 November 2020
Menutup Hospital Playlist 2 dengan Momen Uwu

Menutup Hospital Playlist 2 dengan Momen-momen Uwu yang Bikin Penonton Pengin Teriak

17 September 2021

4 Drama Korea dengan Episode Kurang dari 16 yang Wajib Kalian Nonton

9 Juni 2021
Mengagumi Hubungan Ayah dan Anak ala Lee Ik Jun dan Uju Hospital Playlist terminal mojok

‘Hospital Playlist’: Mengagumi Hubungan Ayah dan Anak ala Lee Ik Jun dan Uju

8 Juli 2021
Ko Moon Young di Drama 'It's Okay to Not Be Okay' Membantah Dongeng Disney yang Nggak Masuk Akal terminal mojok.co

Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sebatas Download-in Drama Korea

7 Oktober 2020
Perbedaan Lee Ik Jun dkk. di Hospital Playlist dengan Three Meals a Day: Doctors terminal mojok

Perbedaan Lee Ik Jun dkk. di Hospital Playlist dengan Three Meals a Day: Doctors

30 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.