Siapa yang belum pernah mendengar nama brand besar tersohor asal Negeri Sakura, Honda? Merek otomotif populer tersebut cukup banyak diminati oleh pasar Indonesia. Salah satu varian yang paling digemari, terlebih oleh kaum remaja dan perempuan, serta mempunyai pangsa pasar paling besar adalah Honda Scoopy. Selain karena mengadopsi teknologi matic yang dianggap lebih gampang dan praktis dipakai, desain Honda Scoopy juga menjadi nilai unik tersendiri yang menjadikannya magnet menarik calon pembeli.
Tampilan nyentrik Honda Scoopy yang menyerupai bentuk fisik skuter seolah memberikan angin segar bagi mereka yang ingin menggunakan kendaraan dengan visual retro ala Vespa tetapi terkendala masalah biaya. Nggak heran, demi terlihat makin estetik, biasanya para pengguna Honda Scoopy melengkapi penampilan berkendara mereka dengan memakai helm Bogo supaya tampak lebih maksimal. Tidak hanya soal body, bagasi yang lega juga menjadi pertimbangan konsumen untuk menjatuhkan pilihan berkendara pada Honda Scoopy.
Lampu jauh Honda Scoopy yang kayak flashbang
Sialnya, di balik berbagai keistimewaan tersebut, Honda Scoopy tak luput juga dari cercaan. Yang paling menonjol adalah keluhan terkait lampu sorotnya. Konon, cahaya yang berasal dari lampu jauh Honda Scoopy kerap mengganggu kenyamanan pengguna jalan lainnya. Seperti yang dilansir dari akun Twitter @ezash beberapa waktu yang lalu, tidak sedikit netizen yang mengaku sebal kalau di tengah jalan kudu berpapasan dengan pengemudi Honda Scoopy yang menyalakan fitur lampu jauh. Pasalnya, kekuatan lampu jauh Honda Scoopy digadang-gadang sanggup menyinari alam semesta, alias silau abis!
Faktor utama yang menyebabkan lampu jauh Honda Scoopy begitu silau adalah pemanfaatan lampu LED sebagai penerang utama. Beberapa pengendara mungkin merasa enjoy dengan pemakaian lampu LED berwarna putih lantaran dirasa lebih terang benderang serta dianggap lebih hemat. Lucunya, alih-alih memberikan kenyamanan bagi pengendara Honda Scoopy itu sendiri, sering kali cahaya lampu sorot berwarna putih malah bikin rugi pemiliknya. Misalnya saja kasus jalan berlubang yang tidak terlihat ketika tertimpa sinar putih sehingga membuat kendaraan oleng atau terjerembab.
Di sisi lain, kenyamanan di satu pihak bisa jadi merupakan kesengsaraan bagi pihak lain. Nyatanya, cahaya lampu putih memang bikin mata nggak nyaman, kok. Hal tersebut diakibatkan karena spektrumnya tidak natural. Lagipula, kritik tersebut rasanya tidak berlebihan untuk disampaikan mengingat bukti terjadinya sejumlah kecelakaan yang dipicu oleh silaunya sorot lampu kendaraan.
Baca halaman selanjutnya