Honda, Jaga Kualitas Motormu, Jangan Biarkan para Loyalismu Berpaling!

Honda verza 150 rangka esaf patah

Logo Honda (Kuncung19/Shutterstock.com)

Saya kudu akui kalau soal desain motor, Honda (sejauh ini) memang nggak ada lawan. Pun, ia selalu jadi pionir dalam penyematan fitur dan teknologi. Macam combi brake, atau ACG starter yang bikin motor makbeduduk menyala gitu aja tanpa terdengar suara berisik dari dinamo starter. Jadi, saya memang harus mengakui Honda di atas pabrikan lain soal desain dan penyematan fitur.

Namun, bagaimana kalau melihat motor keluaran Honda dari sisi yang lain? Kualitasnya misal?

Saya rasa, sudah barang tentu Honda seperti di level berbeda jika dibanding pabrikan lain. Malahan, agak kelewat kurang ajar kalau dibandingin sama Suzuki. Nggak apple to apple. Mengingat keawetan dan daya tahan sebiji motor keluaran Suzuki (konon, katanya orang lho ya) bisa sampai akhir zaman.

Dan kalau tetap mau membandingkan sama pabrikan lain pun kayak Yamaha ataupun Kawasaki, lagi-lagi motor keluaran Honda tetaplah nggak bisa dibilang setara. Ya gimana ya, saya agak takut ngomong kualitas motor Honda itu ampas. Eh keceplosan. Maaf Honda, hehehe.

Selalu ada “penyakit” tiap produknya

Terbaru, banyak keluhan yang di posting oleh anggota Group Honda PCX yang saya ikuti. Rerata, mereka (yang baru saya membeli Honda PCX 160) mengeluhkan soal spakbor belakang yang miring. Padahal unit skutik bongsor tersebut masih baru, masih gres. Bener-bener gres turun dari pick-up yang nganter. Tapi entah kenapa spakbor belakang memang benar-benar miring dari titik tengah ban. Yang pasti, hal ini mengganggu estetika MOGE ala skutik ini. Sayang, yang miring malah harga belinya spakbor.

Saya jadi ingat soal Honda Megapro yang punya penyakit kayak begini. Bahkan Megapro lebih kompleks lagi. Soalnya selain masalah spakbor miring gegara subframe-nya menceng, Kocaknya lagi tangki motor laki ini juga gampang banget keropos. Dan sampai sejauh waktu berlalu, mungkin sudah tak terhitung pemilik Megapro yang melego tangkinya dengan yang baru.

Dan tak hanya sampai di situ masalah di motor Honda. Ada hal “lumrah” lainnya macam bodi motor geter,terus kualitas cat yang gampang kusam serta penyakit CVT gredek pada lini skutik seakan jadi deretan momok bagi tiap pembeli motor keluaran Honda yang terasa sampai sekarang.

Baca halaman selanjutnya: Kualitas rangka Honda yang akhir-akhir ini makin gampang kropos…
Oh iya, saya hampir lupa ngomongin soal kualitas rangka Honda yang akhir-akhir makin gampang kropos. Sejujurnya, saya agak kecewa soal ini, Honda yang saya tahu punya kualitas besi rangka yang patut diancungi jempol. Namun saya harus menyadari, itu untuk motor Honda yang diproduksi dibawah tahun 2000-an.

Berbeda untuk sekarang ini, sampai-sampai ada saja yang mengeluhkan muncul karat di beberapa titik rangka motornya terutama rangka besi yang langsung terekspos. Paling anyar, saya melihat video motor Scoopy generasi baru yang mengalami keropos di rangka tengah. Keluhan serupa juga muncul dari para pemilik BeAT baru yang sama-sama memakai tipe rangka baru ESAF. Po nggak nyesek coba?

Jadi haruskah masih beli motor Honda dengan beragam “penyakitnya” dan nerima-nerima aja?

Jujur, saya sendiri akan mempertimbangkan ratusan kali kalau mau membeli motor Honda keluaran baru. Selain faktor duitnya (yang belum ada), juga kayaknya motor dari pabrikan Jepang satu ini nggak cukup worth it untuk dipinang motor barunya.

Ini menurut saya lho, ya.

Kalau kalian punya pendapat lain dan udah kadung jadi fanboy-nya Honda ya monggo-monggo aja beli produknya. Toh itu duit-duit kalian dan saya nggak ada hak untuk intervensi. Saya (((tentu saja))) yang belum punya duit ini tak lihat gimana kualitas motor Honda ke depannya aja sambil sebat. Eh, ada yang punya korek nggak?

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Yamaha All New NMAX 155: Bikin Motor kok Nanggung Banget, Nggak Worth untuk Dibeli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version