Honda CB150X, Motor Keren tapi Berisik. Ini Mesin Motor apa Diesel Hajatan, Bos?

Honda EM1 e:, EV Mahal dari Honda yang Sebenernya Biasa Aja honda cb150x

Honda EM1 e:, EV Mahal dari Honda yang Sebenernya Biasa Aja (Tinxi via Shutterstock.com)

Kemarin-kemarin, saya menuliskan banyak artikel tentang Honda, sebagaimana banyak penulis lain yang menulis tentang produk Honda di Terminal Mojok. Tone-nya mungkin terkesan negatif, tapi percayalah, kritikan tersebut tidak asal bunyi. Bahkan saya mengapresiasi beberapa produk Honda yang memang beneran bagus. Salah satunya, Honda CB150X.

Honda CB150X adalah varian motor di segmen motor adventure yang paling enak dipakai blusukan. Mengingat, motor ini memang menyandang gelar touring adventure. Rasanya nggak lucu bila gelar tersebut cuman sebatas nama namun saat dipakai keliling ke daerah-daerah dengan akses jalan minim bakal kesusahan. Atau bahkan nyerah apalagi sampai kalah tangkas sama motor-motor matic. Kan, nggak lucu.

Shock Upside Down bikin lebih unggul di kelasnya

Pada segmen motor adventure, ground clearance tinggi sudah semacam keharusan mengingat medan terjal menanti di tiap perjalanan. Tak terkecuali Honda CB150X, yang sejak dari lahir sudah didikte untuk mampu melewati jalan gronjalan lan gateli ala negeri ini. Pokoknya, nggak mungkin motor yang dikhususkan untuk touring bakal gasruk hanya karena melewati polisi tidur komplek.

Di atas kertas, Honda CB150X memiliki ground clearance tinggi 181 mm berkat pemakaian shock depan USD (Upside Down) berwarna gold serta velg 17 inci dengan profil ban tebal. Terlihat, Honda memakaikan ban depan berukuran 100/80-17 serta ban belakang punya ukuran lebih gede di angka 130/70 ring 17 inci.

Pemakaian USD jelas bikin CB150X jauh unggul di kelasnya. Selain itu, di bagian kolong mesin sudah dilengkapi skid plate untuk melindungi.

Fitur-fitur yang ditawarkan

Di Honda CB150X hanya ada fitur lumrah. Seperti, menggunakan speedometer digital dengan layar tak terlalu besar beserta informasi semacam tachometer, gear position, odometer, trip meter, fuel indikator, dan tentu saja lampu-lampu indikator. Serta memakai mesin DOHC 4-klep yang cukup powerful. Berkapasitas 150 cc dengan enam opsi perpindahan gigi dan sudah memercayakan pendingin jenis water cooled untuk menjaga mesin tetap optimal.

Masalah tangki bahan bakar, Honda menyepakati untuk memakai tangki berkapasitas 11 liter. Tak hanya sampai di situ, pada bagian pengereman “mereka” lagi-lagi kayak berkongsi dengan memakai disc brake depan belakang dengan dikawal kaliper dua piston depan serta satu piston dibelakang.

Hal tersebut boleh dibilang membikin riding experience CB150X nyaman. Ditambah ada raiser stang tinggi beserta karet peredam yang bisa meminimalisir getaran. Dan satu lagi kelebihan yang nggak boleh luput untuk disebutkan, yaitu lampunya sudah mengadopsi tipe LED semua.

Saya sendiri lumayan suka tampang Honda CB150X. Jika dikasih opsi memilih motor ini (apalagi kalau gratis), saya mau-mau saja. Honda terkesan lebih niat saja desainnya. Dan Honda CB150X juga ada aksesoris touring walau dijual terpisah. Jika dipasang, tampangnya bakal moge banget.

Menurut saya lagi jika mau memasang bracket side box maupun top box (aksesoris official) saya rasa visual CB150X bakal berubah drastis. Orang-orang akan menyangka motor ini sebagai moge adventure kayak BMW R 1200 GS.

Kekurangan Honda CB150X

Sayangnya, nggak ada gading yang tak retak. Tampilan keren Honda CB150X sedikit tercoreng dengan suara mesin berisik penyakit turunan mesin K15G masih muncul di versi CB150X. Nggak kaget memang, sebab Honda CB150X yang berbasis dari Honda CB150R yang sudah dikenal rantai kampratnya gampang sekali kendor sejak dulu.

Di bagian shock breaker belakang juga sering dikeluhkan karena terasa keras pas dipakai sendiri. “Shock belakang empuk kalau pas dipakai boncengan tok,” ujar Petek yang sudah memakai Honda CB150X touring membelah pulau Jawa.

Selain hal di atas. Kurang lengkap bicara soal per-touring-an tapi tak menyoal fitur USB charger. Satu fitur yang seharusnya memang ada kalau mau pergi motoran jauh. Namun saya cukup kecewa sama ekspektasi sendiri. Pasalnya, CB150X belum ada fitur ini.

***

Kalian pasti bertanya-tanya, lho, kok masih nulisin kekurangannya?

Ya namanya motor buatan manusia, pasti ada kurangnya. Honda, Yamaha, Suzuki, apalah itu, pasti punya kekurangan dalam produknya. Tinggal pabrikannya berbenah atau nggak.

Tapi saya kudu bilang, Honda CB150X ini memang bagus. Setidaknya, nggak ada cerita motor ini jadi motor lipat aja sih.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Honda CB150R: Selain Naik Haji, Tukang Bubur Juga Bisa Naik Motor Keren

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version