Jadi, buat kalian yang pengin punya mobil, tapi mobilitas tetap lincah dan sat-set, mending beli Honda Brio. Murah, mewah, lincah, cocok!
Kau kira hanya motor yang bisa pecicilan di jalan raya? Salah, Wagiman, mobil pun bisa. kenapa saya bisa bilang begitu, sebab saya sudah membuktikannya.
Pada 2017, saya dibelikan Honda Brio. Saya yang dasarnya pengemudi pecicilan, langsung merasa cocok dengan mobil ini. Saya sampai merasa mobil ini ada untuk saya, dan tak terpisahkan. Ibarat tumbu ketemu tutup, MU dan puasa gelar, langsung pas.
Lalu, mengapa saya menyebut Honda Brio cocok banget untuk pengemudi mobil yang pecicilan? Jawabannya adalah ground clearance.
Salah satu spesifikasi yang membedakan Brio dengan mobil hatchback pada umumnya yaitu terletak pada ground clearance-nya. Ground clearance adalah jarak dari ujung ban bawah hingga bagian bawah kolong mobil. Nah, mobil hatchback umumnya menggunakan ground clearance di atas 170 mm. Hanya Honda Brio saja yang ground clearance-nya 165 mm.
Nah, semakin kecil ground clearance, mobil akan semakin lebih mudah dan nyaman dikendalikan. Dengan kata lain, mobil akan lebih mudah dibawa sat-set alias lincah. Nah, ground clearance yang pendek itu biasa digunakan pada mobil sport. Ambil contoh, pada mobil sport FerrarI 575M keluaran 2003, ground clearance-nya hanya 10 cm. Contoh, pada mobil sport Lamborghini Diablo keluaran 2001, ground clearance-nya yaitu hanya 14 cm. Dengan ground clearance yang pendek, mobil bisa lebih mudah dibawa sat-set di keramaian jalan raya
Contoh pecicilan yang sering saya lakukan dengan mobil Brio saya ini misalnya saat saya melewati Jalan Soekarno Hatta. Pada jalan ini, ada jalur cepat dan jalur lambat. Jika jalur cepat diisi banyak mobil dan saya nggak bisa menyalip, saya berpindah ke jalur lambat (jangan ditiru ya, Gaes). Jika jalur lambat diisi banyak mobil dan saya nggak bisa menyalip, saya berpindah ke jalur cepat. Begitu pun selanjutnya hingga saya mencapai tujuan. Nah, dalam situasi ini, saya biasanya mengendarai mobil dalam kecepatan 60 hingga 70 kilometer per jam.
Nah, saya pernah melakukan hal yang sama dengan menggunakan Daihatsu Ayla yang ground clearance-nya 18 cm. Mobil ini adalah milik teman saya. Saat saya membelokkan mobil ke kanan dalam kecepatan 60 hingga 70 kilometer per jam terasa berguling ke arah kiri. Hal yang sama pun terasa saat saya belok ke arah sebaliknya. Jadi, mau nggak mau, supaya nggak terasa ada gulingan, saya harus menurunkan kecepatan.
Dalam dunia otomotif, adanya gulingan itu disebut limbung atau body roll. Limbung disebabkan karena ground clearance mobil yang terlalu tinggi dan kecepatan mobil yang terlalu tinggi saat. Jadi, dari titik ini, kalo mau mobil yang enak buat sat-set, ya mending pilih Honda Brio aja.
Ground clearance tersebut juga bikin Honda Brio terasa nyaman saat melintasi jalan tol. Beberapa bulan lalu, saya mengantarkan istri ke Cirebon untuk menghadiri acara pernikahan. Di jalan tol, saya mengemudikan mobil dalam kisaran kecepatan 80 km per jam. Ketika menyalip atau berbelok, rasanya amat ringan. Ha wong lincah, je. Kalau pake mobil lain, jelas limbung.
Dan saya yakin, sepertinya jualan Honda Brio ini adalah kenikmatan dalam bermanuver. Sebab, Brio RS, seri atasnya Brio Satya, ada fitur palang di bawah pintu, yang sering disebut palang skirt. Dengan fitur ini, mobil jadi jauh lebih stabil. Situ bisa makin pecicilan dan tetap aman dari limbung. Tapi, meski aman dari limbung, tetap saja tidak aman dari pisuhan pengendara lain. Tetep ati-ati lho, Gaes.
Jadi, buat kalian yang pengin punya mobil, tapi mobilitas tetap lincah dan sat-set, mending beli Brio. Murah, mewah, lincah, wis, cocok banget itu.
Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Daihatsu Luxio dan Stigma Mobil Murahan yang Melekat