Hitachi Seaside Park, Tempat Mekarnya Bunga-bunga Indah di Tepi Samudra

Hitachi Seaside Park, Tempat Mekarnya Bunga-bunga Indah di Tepi Samudra

Hitachi Seaside Park, Tempat Mekarnya Bunga-bunga Indah di Tepi Samudra (Shutterstock.com)

Punya duit lebih dan ingin berlibur ke Jepang? Jangan lupa kunjungi Hitachi Seaside Park yaaa

Musim panas akan segera menyapa negara-negara di belahan bumi utara, salah satunya adalah Jepang. Dan yang namanya musim panas, rasanya tak lengkap tanpa festival. Nah, Jepang juga menjadi salah satu negara yang siap menyambut musim panas tahun ini. Festival-festival musim panas mulai digelar dan tempat-tempat wisata mulai dibanjiri pengunjung seiring liburnya murid-murid sekolah di musim ini.

Bicara mengenai musim panas, tak pantas rasanya apabila melewatkan pembahasan mengenai Hitachi Seaside Park. Nah, dalam artikel ini, saya akan membahas tentang Hitachi Seaside Park. Apa saja sih yang jadi daya tarik tempat wisata ini?

#1 Punya beragam bunga yang ikonik

Daya tarik taman ini adalah bunga nemophila yang hanya mekar di pertengahan April hingga awal Mei. Meskipun demikian, bukan berarti taman bunga ini lantas tutup ketika nemophila sudah tidak mekar lagi. Masih ada bunga-bunga musiman lainnya yang juga menjadi favorit banyak orang.

Untuk musim panas, bunga yang mekar adalah kochia. Tanaman unik yang membulat seperti semak-semak kerdil ini juga menjadi ikon Hitachi Seaside Park bersama dengan nemophila. Selama musim panas, kochia akan berwarna hijau sebelum berubah menjadi warna merah selama awal musim gugur.

Selain itu, ada bunga narcissus yang mekar dari awal Maret hingga pertengahan April, tulip yang juga mekar selama bulan April, serta mawar yang mekar dari Mei hingga Juni dan kembali mekar di bulan November. Website resmi Hitachi Seaside Park juga menampilkan bunga-bunga yang sedang mekar sesuai tanggal kunjunganmu, lengkap dengan keterangan waktu puncak mekarnya bunga-bunga tersebut.

#2 Berada di tepi samudra

Istilah “Seaside Park” bukan sekadar tempelan belaka. Taman bunga yang berada di prefektur Ibaraki ini memang berada di sisi laut. Dari atas bukit dengan hamparan bunga, wisatawan dapat melihat keindahan Samudra Pasifik yang tak berbatas hingga ke cakrawala. Kabarnya, pertemuan arus air hangat dan air dingin di Samudra Pasifik membuat berbagai jenis bunga, baik dari iklim utara maupun iklim selatan, bisa mekar di tempat ini.

#3 Simbol Perdamaian

Sebelum menjadi lokasi wisata, bukit Miharashi no Oka di Hitachi Seaside Park ini merupakan bekas bandara militer bernama Higashi-Mito Airport. Tempat ini sempat dibom US Air Force setelah Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jepang pada Sekutu. Dahulu, sering terjadi insiden seperti ledakan bekas senjata dan ledakan bom. Mengingat lokasi ini dekat dengan pemukiman penduduk, tak jarang insiden itu memakan korban jiwa.

Pada 1987, warga pun mengembalikan lahan ini ke pemerintah dan mengusulkan untuk mengubah lahan menjadi taman sebagai simbol perdamaian dunia, bahwa lahan yang dulunya dihujani bom itu kini menjadi surga bunga yang indah.

#4 Punya event musiman

Siapa bilang bahwa kegiatan wisata di Hitachi Seaside Park terbatas pada melihat dan fotoin bunga saja? Ada beragam event menarik yang digelar di tempat ini. Yang pertama adalah Kochia Light Up yang digelar pada puncak musim panas di bulan Agustus. Event ini merupakan festival malam hari di mana padang kochia akan gemerlap dengan lampu LED warna-warni.

Selain itu, di musim dingin, Hitachi Seaside Park menampilkan Giant Chinese Zodiac Artwork, karya seni raksasa yang terbuat dari bunga dan buah pinus kering yang membentuk zodiak-zodiak China.

#5 Fasilitas lengkap

Apa gunanya tempat wisata Instagrammable apabila tidak disertai fasilitas lengkap? Yang jelas Hitachi Seaside Park tidak seperti itu. Taman ini menyediakan penyewaan kursi roda dan stroller gratis untuk memudahkan para lansia, penyandang disabilitas, dan orang tua dengan balita untuk menikmati taman ini. Disediakan pula Nursing Room untuk memudahkan orang tua mengasuh dan menyusui bayi mereka, serta Coin Locker untuk menitipkan barang. Wisatawan juga tidak perlu khawatir mengenai koneksi internet karena terdapat Wi-Fi gratis di seluruh penjuru taman ini.

Jenis tiket yang disediakan pun beragam. Ada tiket harian yang terbagi atas tiket reguler dan tiket musim khusus, yang masing-masing terbagi atas harga orang dewasa dan harga lansia. Hitachi Seaside Park juga menawarkan tiket two-days pass dan annual ticket yang terintegrasi dengan annual parking ticket. Taman ini tutup setiap Selasa, dan bila Selasa jatuh pada hari libur nasional, maka taman akan ditutup di hari selanjutnya.

Gimana, tertarik gas ke Jepang? Gas nggak sih, Lur~

Penulis: Febri Indriani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Our Blues dan Isu Gangguan Mental pada Ibu Rumah Tangga.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version