Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perlakuan Istimewa yang Sri Mulyani Dapatkan di Bandara

Yogaswara Fajar Buwana oleh Yogaswara Fajar Buwana
27 Maret 2023
A A
Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perlakuan Istimewa yang Sri Mulyani Dapatkan di Bandara (Pixabay.com)

Hikmah yang Bisa Dipetik dari Perlakuan Istimewa yang Sri Mulyani Dapatkan di Bandara (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini muncul berita Menteri Keuangan, Sri Mulyani dijemput dengan Alphard di apron bandara. Tak perlu ditebak lagi, hal ini memicu kehebohan di antara para netizen. Ada netizen yang membela dan ada pula netizen yang mengkritisi penjemputan dengan Alphard tersebut. Akhir-akhir ini Kemenkeu menuai sorotan masyarakat sejak kasus penganiayaan yang berbuntut terbukanya borok pegawai-pegawai yang bernaung di bawah Kemenkeu.

Masalahnya adalah, Sri Mulyani telah melarang pegawai kementerian keuangan untuk flexing di sosial media. Artinya larangan tersebut juga berarti larangan untuk menunjukkan kemewahan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dengan penjemputan Sri Mulyani menggunakan Alphard sampai di apron bandara, banyak pihak menganggap beliau telah melanggar perintahnya sendiri. Irony is stonk in this one.

Para netizen yang membela Bu Ani umumnya menganggap penjemputan menggunakan Alphard bagi seorang menteri adalah normal. Hal ini karena pertimbangan faktor kecepatan dan keamanan. Bayangkan, tanggung jawab keuangan negara berada di tangan Bu Ani. Bahkan ada yang mengatakan bila perlu Bu Ani dijemput menggunakan helikopter pun juga wajar-wajar saja.

Kritik ke Sri Mulyani yang masih biasa

Akan tetapi namanya juga pejabat, pasti kritik akan datang dari arah mana saja, apalagi ketika kementerian yang dipimpinnya saat ini tengah viral. Bu Sri Mulyani agaknya juga maklum, bukankah di era SBY, blio juga pernah didemo karena dikaitkan dengan kasus Bank Century? Sehingga protes masyarakat semacam ini masih terhitung biasa.

Penjemputan Sri Mulyani menggunakan Alphard sampai apron bandara tidak bisa disamakan dengan flexing atau memamerkan kemewahan. Mengapa? Karena seperti yang telah dijelaskan di atas penjemputan tersebut berkaitan dengan keperluan negara. Siapa tahu Bu Sri Mulyani baru saja pulang dari kunjungan-kunjungan formal yang melelahkan, sehingga cukup wajar dijemput sampai ke apron bandara. Tentu saja, dengan naik Alphard bisa jadi kelelahan beliau akan sirna setelah melihat bagian interior mobil indah. Kita juga yang untung kan kalau tenaga beliau pulih dengan cepat?

Nah, mungkin lain kali beliau tidak perlu dijemput dengan menggunakan Alphard, melainkan dengan tank militer, supaya orang-orang tahu bertapa vitalnya keamanan seorang menteri. Selain itu, mustahil ada tuduhan negatif bila dijemput menggunakan tank, karena tidak mungkin lah flexing menggunakan tank. Apabila beliau dijemput dengan tank, yang terjadi malah akan dipuji-puji sebagai tindakan heroik. Siapa tahu juga setelah naik tank, akan ada penambahan anggaran militer.

Kepercayaan publik yang anjlok

Oke, sekarang serius.

Begini lho, memang, nggak ada salahnya menteri dijemput sampai apron. Cumaaan, posisinya kan kepercayaan publik sedang anjlok dan merasa dikhianati karena tingkah laku pejabat yang suka flexing, padahal banyak rakyat yang merasa mereka tidak mendapat pelayanan yang seharusnya. Bahkan banyak yang menyuarakan “dendam pribadi”, seperti mereka dikejar petugas pajak sebegitunya, tapi melihat polah pegawai pajak, jadi dongkol sendiri.

Baca Juga:

Menangisi Menteri yang Kena Reshuffle Itu Konyol!

Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Terus Mereka Mau Makan Apa? Tenaga Dalam?

Dengan tersorotnya kehidupan pejabat dan pegawai pemerintah, maka sudah sewajarnya mereka introspeksi diri. Profesi sebagai pejabat maupun pegawai pemerintah bukankah profesi yang perlu dibangga-banggakan, akan tetapi tanggung jawab harus menjadi prioritas utama bagi mereka. Masyarakat akan selalu mengawasi kehidupan mereka, sehingga sedikit saja kesalahan, bisa menjadi heboh di media.

Pencitraan itu perlu

Penjagaan citra positif sesuai nilai demokrasi perlu ditekankan. Mengapa? Karena kita tidak hidup di zaman feodalisme, yang mana di zaman tersebut pejabat dan pegawai pemerintah memang menyandang status istimewa dengan memegang gelar kehormatan tertentu.

Akan tetapi di zaman modern sekarang, semua posisi yang digaji oleh negara bisa diawasi oleh masyarakat. Dan masyarakat juga berhak menegur apabila ada kekeliruan. Tidak ada lagi tuan besar, nyonya besar, dan ndoro saat ini. Oleh sebab itu apabila kita sedang bekerja sebagai pejabat atau pegawai pemerintah, status kita turun dari rakyat menjadi pelayan rakyat. Begitulah seharusnya pejabat dan pegawai pemerintah dalam negara demokrasi.

Goncangan demi goncangan yang ada kepada Sri Mulyani dan kolega seharusnya bisa dipahami sebagai pengingat untuk mereka, bahwa segala keistimewaan yang mereka terima sekarang itu terwujud karena rakyat. Misal rakyat mulai nggak suka dengan hal tersebut, ya udah, ngalah saja. Lagian, nanti rakyat lama-lama lupa.

Tapi untuk kali ini, keknya nggak bakalan lupa sih.

Penulis: Yogaswara Fajar Buwana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sri Mulyani, Kecaman Gaya Hidup Mewah Itu Nggak Akan Ada Efeknya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2023 oleh

Tags: fasilitaskemewahanmenteriPrivileseSri Mulyani
Yogaswara Fajar Buwana

Yogaswara Fajar Buwana

Seorang lulusan Ilmu Sejarah.

ArtikelTerkait

4 Hal Mewah bagi Orang Kota yang Sebenarnya Biasa Saja bagi Orang Desa

4 Hal Mewah bagi Orang Kota yang Sebenarnya Biasa Saja bagi Orang Desa

29 Juli 2022
Jadi Asisten Dosen Itu Nggak Sekeren yang Kalian Pikirkan, Jadi Stres sih Iya

Jadi Asisten Dosen Itu Nggak Sekeren yang Kalian Pikirkan, Jadi Stres sih Iya

11 November 2023
Apakah Harus kayak Jerinx Dulu biar Cepat dan Mudah Dapat Vaksin? terminal mojok.co

Apakah Harus kayak Jerinx Dulu biar Cepat dan Mudah Dapat Vaksin?

23 Agustus 2021
Menyoal Kritik Sujiwo Tejo Terhadap para Menteri Laki-Laki

Menyoal Kritik Sujiwo Tejo terhadap Para Menteri Laki-Laki

6 Januari 2020
ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Politik, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Capres, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

22 Januari 2024
Hanya Orang Gila yang Bilang Terlahir Miskin Adalah Sebuah Privilese

Hanya Orang Gila yang Bilang Terlahir Miskin Adalah Sebuah Privilese

22 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.