Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Anime

Hidup Bahagia ala Denji Chainsaw Man

Nisrina Ridiani oleh Nisrina Ridiani
5 November 2022
A A
Hidup Bahagia ala Denji Chainsaw Man

Hidup Bahagia ala Denji Chainsaw Man (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau kamu kerap merevisi standar kebahagiaanmu, lihat Denji, dan kau akan malu sendiri

Hidup di zaman kini sekarang itu susah. Susahnya adalah, untuk bahagia saja, standarnya kebanyakan. Sebenarnya tidak banyak, tapi “yang tidak banyak” tersebut sering dianggap sebagai ketidakmampuan meraih sesuatu yang lebih. Bahagia saja, harus ngikut kata orang.

Akhirnya orang nggak leluasa untuk bahagia secara sederhana. Dan hal-hal sederhana yang bikin bahagia, justru dijauhi agar terlihat “mampu”. Tapi, tidak bagi Denji. Sebab, meraih yang sederhana saja dia tak mampu.

Bagi penikmat Chainsaw Man, tentu saja tak asing dengan Denji, wong dia karakter utamanya. Dan yang ngefans sama anime ini, pasti tahu maksud saya.

Denji itu, sebagai manusia, dia termasuk orang-orang yang lahir dari sengsara. Bagi saya, kehidupan dia adalah definisi kambing yang dikupas hidup-hidup. Dari kecil dipaksa melunasi utang bapaknya, dieksploitasi yakuza karena utang bapaknya, nggak mendapat pendidikan, kebutuhan dasar, sudah begitu, ia dibunuh. Tak ada lagu emo yang cukup menyedihkan yang bisa menggambarkan kepedihannya.

Jadi ketika hidup Denji membaik, standar kebahagiaan dia tak neko-neko. Separuh lebih hidup dia dihabiskan dalam keadaan lapar. Bisa memilih makanan, bagi dia, adalah sebuah kebahagiaan yang paripurna. Hidup normal yang membosankan untuk manusia kebanyakan, bagi Denji, adalah gambaran surga di dunia.

Gara-gara hidupnya yang begitu mengerikan, Denji menganggap membanding-bandingkan hidup, impian, dan standar, adalah hal yang bodoh. Kenapa harus dibanding-bandingkan? Kenapa tidak dinikmati saja?

Denji mengabdikan hidupnya untuk semangkuk nasi hangat dan wanita. Tentu saja itu hal yang bodoh, apalagi untuk society masa kini. Hidup kok nggak ambisius. Hidup kok puas dengan apa yang ada.

Baca Juga:

6 Anime Paling Ditunggu di Oktober 2022

Dandadan, Manga Kocak Gabungan Jujutsu Kaisen dan Gintama

Tapi, kebahagiaan itu subjektif. Tujuan hidup apalagi. Semua orang (harusnya) tau apa yang ia mau dan apaa yang ia tuju. Selama tidak merugikan, sepertinya tak ada impian dan kebahagiaan yang salah. Kalau memang bisa bahagia dengan semangkuk nasi hangat, ya nggak apa-apa kan? Kalau memang situ bisa bahagianya kalau punya barang mahal, ya nggak apa-apa. Kebahagiaan, nyatanya, benar-benar subjektif. Impian atau kebahagiaan yang superior itu nggak ada, justru kalau ada yang menganggap begitu, konyol namanya.

Mencampuri pemaknaan hidup orang lain merupakan kerumitan yang patut dihindari. Terlebih jika prinsip hidupnya sama sekali tidak merugikan siapapun. Memaksakan standar juga tidak baik. Adu nasib juga nggak tepat juga. Lagian kalau ada yang mau adu nasib sama Denji, harusnya malu sih.

Melihat pengalaman Denji, akan terasa masuk akal jika ia memimpikan “kehidupan” itu sendiri. Hidup yang kayak orang banyak. Kalau lapar bisa makan, kalau ngantuk tidur, kalau bosan main. Sesederhana itu.

Manusia kerap merevisi standar kebahagiaan mereka sendiri. Hanya karena orang-orang punya standar yang lebih baik, lalu ia jadi khawatir dengan kebahagiaannya sendiri. Orang-orang seperti itu, jenis orang yang bakal jadi bahan tertawaan Denji. Mau bahagia aja harus ngikut kata orang.

Penulis: Nisrina Ridiani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menantikan ‘Chainsaw Man’, Calon Anak Emas MAPPA Sekaligus Anime Terbaik 2021

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2022 oleh

Tags: chainsaw mandenjistandar bahagia
Nisrina Ridiani

Nisrina Ridiani

Suka berenang, baca komik, dan menulis.

ArtikelTerkait

4 Manga yang Populer Lebih Dulu Sebelum Diadaptasikan terminal mojok.co

4 Manga yang Populer Lebih Dulu Sebelum Diadaptasikan

18 Juli 2021
6 Anime Paling Ditunggu di Oktober 2022

6 Anime Paling Ditunggu di Oktober 2022

21 September 2022
chainsaw man mappa mojok

Menantikan ‘Chainsaw Man’, Calon Anak Emas MAPPA Sekaligus Anime Terbaik 2021

8 Maret 2021
Dandadan, Manga Kocak Gabungan Jujutsu Kaisen dan Gintama

Dandadan, Manga Kocak Gabungan Jujutsu Kaisen dan Gintama

27 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.