Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Hey Kalian yang Suka Minta Like, Komen, dan Subscribe saat Ikut Lomba, Itu Curang Lho!

Siti Halwah oleh Siti Halwah
14 Juli 2020
A A
like komen subscribe tugas bikin vlog Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube

like komen subscribe tugas bikin vlog Buat Kamu yang Suka Nge-skip Iklan Youtube

Share on FacebookShare on Twitter

Tiap kali ada teman yang minta tolong untuk bantu like pada suatu postingan, saya biasanya langsung membantu tanpa benar-benar berpikir apakah postingannya bagus atau nggak. Terkadang, jika mereka minta bantuan subscribe sekali pun, saya biasanya nggak pernah berpikir dua kali untuk langsung subscribe.

Bahkan, meskipun terkadang situasinya menyebalkan, seperti minta bantuan like di postingan sebuah medsos yang akunnya digembok. Jadi, saya yang ingin nyumbang bantuan like masih harus follow terlebih dahulu. Lalu, menunggu follow request saya diterima, barulah saya bisa memberikan bantuan like. Ribet banget, deh.

Namun, belakangan saya mulai berpikir bahwa mereka yang suka minta tolong like di postingan ini dan itu sebenarnya sedang mengintervensi keinginan dan hak-hak orang lain. Harusnya kan, postingan yang di-like itu emang benar-benar yang disukai oleh seseorang, bukan yang disukai hanya karena sungkan, segan, dan perasaan nggak enak lainnya—apalagi hanya gara-gara yang minta tolong sumbangan like itu adalah teman-teman satu sirkelnya.

Belum lagi, sejak masa pandemi ini merebak, banyak sekali berbagai kegiatan yang membuat seseorang mengharuskan dapat like, komentar, dan terkadang subscribe atau follow. Baik di dunia Instagram ataupun YouTube. Kegiatan tersebut bisa berupa lomba foto, poster, video, vlog, bahkan untuk tugas sekolah dan kuliah. Nggak tahu deh, kok bisa-bisanya kreativitas seseorang hanya dilihat berdasarkan banyaknya like. Kan, nggak adil banget.

Saya pernah memiiki pengalaman kurang menyenangkan pada aktivitas lomba berdasarkan like tersebut. Suatu kali, organisasi kampus yang saya ikuti membuat kegiatan lomba poster. Salah satu kriteria penilaian yang mendapatkan poin paling tinggi adalah dengan melihat banyaknya jumlah like di poster tersebut.

Aturan mainnya, para peserta mengirimkan poster dengan tema tertentu pada panitia lomba. Nanti, panitia akan memposting poster tersebut di Instagram atau medsos milik organisasi. Nah, banyaknya jumlah like di postingan tersebutlah yang akan dinilai para juri apakah poster tersebut bakalan menang atau tidak.

Saat itu, kebetulan salah seorang peserta yang ikut memang merupakan mahasiswa yang punya banyak teman dan aktif. Terlihat, hanya sebentar saja posternya diunggah, jumlah like-nya sudah ratusan. Usut punya usut, ternyata dia mempromosikan postingannya ke berbagai teman dan grup yang diikutinya. Teman-temannya mendukung dengan memberikan like dan komentar. Dia akhirnya memenangkan lomba poster tersebut.

Padahal, setelah saya lihat-lihat, hasil poster yang dibuatnya biasa saja. Bahkan, ada beberapa karya lain yang jauh lebih bagus, hanya kalah di jumlah like. Saya berpikir, mungkin saja peserta yang punya karya bagus itu nggak promosi ke mana-mana. Hanya membiarkan orang lain menilai dengan objektif apakah hasil karyanya bagus atau nggak dengan jumlah like yang diterimanya.

Baca Juga:

7 Rekomendasi Channel YouTube untuk Belajar Materi SKD CPNS secara Gratis

Semua (Memang) Salah Pemerintah

Kali lain, organisasi saya juga pernah mendapatkan protes dari peserta lomba poster. Ia merasa, bahwa poster yang memenangkan lomba itu melakukan cara curang. Alasannya karena jumlah like yang nggak wajar di poster tersebut, yang setelah ditelisik ternyata sebagian besar berasal dari fake account. Berarti, si peserta yang menang lomba itu sebenarnya membeli jumlah like di posternya. Pokoknya ribet urusannya.

Dari dua peristiwa itu, saya mengambil kesimpulan bahwa aktivitas lomba dengan permainan kriteria jumlah like itu sebenarnya curang dan subjektif. Soalnya, penilaian para juri justru dipengaruhi oleh jumlah like dari orang-orang yang bahkan belum tentu benar-benar menyukai karya tersebut. Atau bisa jadi, seperti kasus kedua yang saya ceritakan, like yang didapatkannya justru malah hasil beli dari fake account.

Celakanya, sejak kegiatan belajar dari rumah mulai digalakkan dan nggak tahu kapan akan berakhir, banyak guru dan dosen yang justru ngasih tugas kepada siswa dan mahasiswanya untuk ngevlog dan diunggah ke YouTube. Proses penilaiannya malah hampir sama kayak lomba-lomba poster di organisasi saya: dilihat jumlah like-nya, ditambah dengan jumlah penonton, subscriber dan komentar di vlog tersebut. Jadi, isi vlognya kadang malah dianggap nggak terlalu penting dan nggak masuk penilaian.

Saya tahu, ini mungkin bagian dari strategi untuk promosi—atau malah sebenarnya hanya akal-akalan supaya dianggap sebagai bagian dari pendidikan berbasis internet. Tapi, jatuhnya justru malah nggak bermakna. Dibanding belajar bagaimana caranya mempraktikkan suatu materi, para siswa dan mahasiswa ini justru malah lebih fokus untuk mempromosikan isi vlognya dan mengejar target view, like, komentar, dan subscribe. Semuanya tentu saja demi nilai di atas kertas.

Jadi, saran saya, mari sudahi kegiatan yang berbasis mengemis bantuan like, subscribe dan komentar. Biarkan semuanya dinilai secara objektif.

BACA 4 Alasan Mengapa Seseorang Batal Belanja di Olshop dan tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Juli 2020 oleh

Tags: belajar dari rumahtugasYoutube
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Selingkuh Atau Diselingkuhi Sama-sama Nggak Enak, Nggak Usah Dibandingin Terminal Mojok

Mohon Maaf, Selingkuh yang Bertanggung Jawab Itu Maksudnya Bagaimana?

18 Maret 2021
Mengenang Kejayaan Ragnarok Online, Game Online Paling Fenomenal di Indonesia Alasan Saya Ketagihan Nonton Aplikasi Bigo Live Derita Pemain Game Online yang Main Pakai HP

Alasan Saya Ketagihan Nonton Aplikasi Bigo Live

7 Juni 2020
Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas (Ria Ricis via Wikimedia Commons)

Ria Ricis Memang Ibu Masa Kini yang Cerdas tapi Nggak Perlu Digagas

5 Januari 2023
Belajar Sulap lewat YouTube Adalah Hal Sia-sia yang Pernah Saya Lakukan terminal mojok.co

Belajar Sulap lewat YouTube Adalah Hal Sia-sia yang Pernah Saya Lakukan

27 November 2020
Konten Crazy Rich Nggak Laku Lagi dan Perlahan Dilupakan Terminal Mojok

Konten Crazy Rich: Nggak Laku Lagi dan Perlahan Dilupakan

18 September 2022
Orang Dewasa Nonton Kinderflix: Udah Salah Lapak, Nyampah di Kolom Komentar lagi!

Orang Dewasa Nonton Kinderflix: Udah Salah Lapak, Nyampah di Kolom Komentar lagi!

9 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.