Harry Maguire Adalah Representasi Kita Semua, Manusia Biasa yang Penuh Kesalahan

Harry Maguire Adalah Representasi Kita Semua, Manusia Biasa yang Penuh Kesalahan (Saolab Press via Shutterstock.com)

Harry Maguire Adalah Representasi Kita Semua, Manusia Biasa yang Penuh Kesalahan (Saolab Press via Shutterstock.com)

Ingin tertawa dengan mudah? Coba ingat-ingat aksi Harry Maguire. Dah, saya yakin Anda sedang cekikikan sekarang.

Untuk kesekian kalinya, Lord Harry Maguire, jadi bahan rujakan netizen di Twitter. Setelah sebelumnya (nggak sengaja) bertingkah konyol dengan melakukan tendangan kalajengking terhadap Paul Pogba, kali ini netizen merujak blio usai Setan Merah dibantai The Reds empat gol tanpa balas tadi malam. Pasalnya, positioning Maguire di area pertahanan MU sangat buruk.

Alih-alih bermain ngotot dalam menjegal striker lawan, blio terlihat bermain lunglai macam orang puasa tiga hari tiga malam. Saking kesalnya, ada satu netizen yang bilang kalau Maguire adalah defender terburuk dalam sejarah klub MU, bahkan dalam sejarah Premier League. Nggak berlebihan sih, ampas beneran soalnya.

Jujur saja, saya adalah penikmat materi rujakan Maguire. Apalagi kalau melihat potongan video dan meme kekonyolan Maguire, saya sangat terhibur dan melupakan sejenak permasalahan hidup macam cicilan dan tagihan pekerjaan. Aksi-aksi konyol Maguire yang marking Aaron Wan-Bissaka yang notabene rekan satu tim-nya, menanduk Eric Bailly yang juga rekan satu tim-nya, gol bunuh diri saat melawan Chelsea, dan sederet aksi lainnya yang bikin saya terhibur.

Awalnya memang terhibur. Tapi, lama-kelamaan kok saya jadi kasihan, ya? Jangan-jangan selama ini saya—juga para netizen—salah menilai pemain bernomor punggung 5 itu. Defender termahal di dunia lho blio itu. Akhirnya setelah berkontemplasi di toilet sekira 10 menit, saya menemukan setitik cahaya terang. Saya berkesimpulan kalau Maguire, defender MU yang kerap jadi bahan rujakan netizen itu, adalah representasi dari kita semua. Iya, kita semua. Saya, kamu, dan kalian. Bahasa puitisnya, saya menemukan kemanusiaan dalam diri Maguire.

Bentar-bentar, jangan anggap saya sedang husnuzan tingkat tinggi atau berusaha membela Maguire. Kita sepakat, dia tidak memenuhi ekspektasi sama sekali, untuk tidak menyebutnya jelek. Membela Harry Maguire dari kritikan, menurut saya, tindakan terbodoh yang bisa seseorang lakukan.

Harry Maguire (MDI via Shutterstock.com)

Maguire memang sering melakukan kesalahan konyol, begitu juga kita. Seperti kata penceramah tarawih tadi malam, manusia memang tempatnya dosa dan kesalahan, termasuk kesalahan konyol tadi.

Coba diingat-ingat lagi, kesalahan konyol apa saja yang sering kita lakukan? Pasti banyak. Misalnya, menyalakan lampu sen kanan tapi nggak belok-belok, mengcopy paste Bab Pendahuluan skripsi orang lain, menyimpan handuk di atas kasur, dan berbagai kesalahan konyol lain. Bahkan, ada satu kesalahan yang sering kita lakukan tanpa sadar: gibah. Kamu harus tahu kalau gibah itu dosanya lebih besar daripada kesalahan yang dilakukan Maguire di lapangan hijau. Nah, lho.

Meski manusia sering melakukan kesalahan, pastinya akan dijadikan pelajaran supaya bisa menjadi lebih baik. Kalau kata bacotan motivator, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Ini mungkin setara dengan “kesalahan adalah kesuksesan yang tertunda”. Kalau gagal, bangkit lagi. Kalau salah, perbaiki lagi supaya bisa jadi benar. Inilah yang ditunjukkan oleh defender termahal di dunia itu.

Kita juga sering mengalami kegagalan dalam hidup. Gagal tes ujian praktik SIM C, misalnya. Apakah kita menyerah? Oh, tentu saja tidak. Kita pasti akan terus mencoba dan mencoba supaya bisa meraih SIM C tadi. Makanya jangan gemas kalau lihat aksi-aksi Maguire di lapangan hijau. Memang banyak kesalahan dan kegagalan, tapi itu semua berproses. Yakinlah kalau suatu saat nanti blio akan menjadi defender terbaik di dunia.

Yakin aja dulu, terwujudnya kapan mah itu urusan nanti-nanti.

Mungkin ada di antara kalian yang heran kenapa Maguire selalu jadi starting line-up di setiap pertandingan. Ada yang berceloteh kalau blio menggunakan kekuatan orang dalam. Yaaa, bisa jadi sih. Entah itu uwak-nya yang punya saham di MU, atau paman-nya yang jadi juru parkir di Old Trafford, atau simbok-nya yang punya utang budi dengan manajer MU.

Harry Maguire (Bukharev Oleg via Shutterstock.com)

Tapi sebelum nyinyir, menggunakan kekuatan orang dalam adalah tradisi kita juga. Kamu juga pernah kan pakai kekuatan orang dalam? Entah itu pas tes wawancara kerja, lolos beasiswa, nembak SIM C, atau sekadar dapat tiket VIP konser Justin Bieber. Hayo ngaku saja.

Akhirul kalam, kesalahan konyol Maguire di lapangan hijau adalah representasi kita semua. Idealnya sih, nonton aksi-aksi Maguire di lapangan itu bikin kita merenung dan evaluasi diri. Kita kan nggak harus belajar dari kesalahan diri sendiri, bisa juga belajar dari kesalahan orang lain. Nah, setelah itu, evaluasi supaya diri kita bisa lebih baik di masa depan. Mumpung bulan Ramadan kan? Mana tahu kecipratan pahala.

Buat fans MU, sabar ya. Harry Maguire memberikan hikmah buat orang lain, tapi buat kalian, tidak sama sekali wqwqwq. Yang sabar yaw.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dear Fans Manchester United, Belajarlah dari Kesombongan Kalian Selama Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version