Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Teknologi

Harga Paket Internet Beda Bukan karena XL Provider yang Diskriminatif, tapi Salahmu Sendiri!

Tiara Uci oleh Tiara Uci
3 Desember 2023
A A
Harga Paket Internet Beda Bukan karena XL Provider yang Diskriminatif, tapi Salahmu Sendiri!

Harga Paket Internet Beda Bukan karena XL Provider yang Diskriminatif, tapi Salahmu Sendiri! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya baru saja membaca tulisan Mas Zubairi di Terminal Mojok yang mengeluhkan harga paket internet XL yang berbeda di setiap pelangganya. Sebelumnya, penulis Terminal Mojok lainnya dulu pernah menuliskan keluhan yang sama, tapi providernya bukan XL, melainkan Telkomsel. Di lain waktu, adik saya yang menggunakan nomor IM3 juga pernah sambat kalau harga paketannya berbeda dengan paketan milik istrinya, padahal mereka berdua sama-sama pengguna IM3.

Sepertinya hampir semua provider memiliki masalah yang sama, yaitu harga paket internet yang berbeda pada setiap pelanggannya. Dan sebagai customer, kita pun memiliki pertanyaan yang sama, kenapa bisa seperti itu? Apakah provider sengaja pilih kasih? Diskriminatif? Atau, jangan-jangan seperti kata Mas Zubairi, harga paket internet dilihat dari bentuk muka. Kalau wajahmu tampan harganya mahal, tapi jika buruk rupa bayar murah. Wajah yang jelek sudah cukup membawa penderitaan, mosok harus dibebani bayar paket internet yang mahal? Kan kasihan.

Sayangnya, dalam sistem ekonomi kapitalistik, wajah sama sekali nggak dipertimbangkan. Tolok ukur harga mahal atau murah sepenuhnya ditentukan oleh angka, kebiasaan pelanggan, dan seberapa kaya kamu. Sederhananya, provider memilili database konsumen, semakin kita loyal terhadap satu provider, semakin mahal harga yang harus kita bayarkan. Memang terkesan nggak adil dan zalim, tapi begitulah cara kerja dunia. Nggak semuanya harus sama baru disebut adil.

Semakin kaya kamu, semakin mahal harga paket internet di hapemu

Kaya yang saya maksud di sini bukan kamu yang menggunakan iPhone 15 Pro Max, atau yang pergi ke kantor naik Isuzu MU-X, ya. Provider nggak peduli dengan semua itu. Mereka melihat kamu kaya atau miskin dari ARPU (Average Revenue Per User).

ARPU adalah matrik yang menunjukkan pendapatan rata-rata per pengguna. Matrik ini bisa memberikan provider gambaran tentang berapa banyak rata-rata yang dibelanjakan pelanggan. Dari ARPU inilah provider mengklasifikasikan setiap pelanggannya, mana yang kaya, loyal, miskin, dan biasa saja.

Semakin loyal kita dengan provider tertentu—membeli paket dalam jumlah banyak dan besar—maka ARPU akan naik atau tinggi. Konsepnya mirip kartu kredit, semakin banyak belanja (utang) limitnya semakin tinggi. ARPU digunakan sebagai salah satu dasar untuk menentukan tarif yang akan dibebankan kepada pelanggan yang bersangkutan.

Jadi, jangan kaget jika kamu sudah setia dan banyak membeli paket, tapi nggak pernah mendapatkan harga murah. Sebaliknya, kamu justru mendapati kenyataan pahit dengan harga paket internet yang lebih mahal. Di mata provider, kamu itu orang kaya sekaligus setia. Orang seperti kamu ini dianggap mampu membeli paketan mahal.

Kalau kamu diberi paketan internet seharga Rp110 ribu tapi tetap membeli dan nggak pernah berganti nomor, kenapa provider harus menurunkan harga di bawah Rp110 ribu. Kan nggak ada untungnya bagi perusahaan provider. Yang dikasih murah ya orang-orang yang track record-nya hanya mampu membeli paketan murah. Sesederhana itu.

Baca Juga:

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

Indosat Sebenarnya Provider yang Unggul kecuali Notifikasinya yang “Mengotori” Layar

Jadi, kalau harga paket internet di hapemu mahal, ya itu karena salah sendiri. Salah sendiri terlalu loyal, hehehe.

Solusi jika harga paket internet telanjur mahal selain mengganti nomor

Lantas bagaimana solusinya? Saran saya sih turunkan nilai ARPU-nya. Jika selama ini setiap bulan kamu menghabiskan uang Rp200 ribu untuk membeli paket internet XL, cobalah untuk menguranginya. Misalnya dengan membeli paket menjadi Rp100 ribu atau serendah mungkin. Lakukan hal tersebut minimal selama 3 bulan secara konsisten.

Saya sudah mempraktikkan cara ini di nomor Telkomsel dan berhasil. Singkat cerita, saya menggunakan nomor Telkomsel dengan range pemakaian Rp300-Rp600 ribu setiap bulan. Uang Rp300 ribu hanya dapat 60GB, sementara kuota 30Gb bagi saya nggak cukup dalam sebulan. Akhirnya setiap bulan saya membeli kuota tambahan dan hal tersebut terjadi selama bertahun-tahun, sampai-sampai aplikasi My Telkomsel saya statusnya nggak lagi Gold atau Platinum melainkan Diamond. Benar-benar paketan sultan padahal gaji karyawan. Nyesek banget nggak tuh?

Lama-kelamaan saya merasa boncos dan sempat ada niatan berganti nomor, tapi teman saya memberi saran untuk menurunkan ARPU. Jika biasanya saya menghabiskan uang Rp500-Rp600 ribu untuk membeli paket internet, saya berusaha menurunkannnya menjadi Rp250 ribu selama empat bulan. Hasilnya lumayan, saat ini paket internet saya Rp250 ribu dapat 77Gb. Memang masih mahal, tapi nilainya turun dibandingkan Rp300 ribu untuk 60Gb.

Bahkan, saat saya konsisten menurunkan pemakaian selama empat bulan tersebut. Saya pernah satu kali mendapatkan bonus kuota internet cuma-cuma sebesar 40Gb. Padahal saat pemakain Rp500-Rp600 ribu malah nggak pernah dapat bonus apa-apa. Palingan mentok hanya mendapatkan fasilitas VIP Lounge di bandara, itu pun ada syaratnya yaitu harus tukar beberapa poin My Telkomsel terlebih dahulu.

Meskipun butuh effort, jika kamu ingin menurunkan harga paket internet di hapemu, silakan mencoba trik yang pernah saya lakukan. Semoga berhasil, ya. Kalau masih nggak berhasil juga, berarti kamu memang apes dan butuh selamatan dengan bubur merah untuk membuang sial.

XL Axiata adalah rajanya provider di Madura

Sebelum mengakhiri tulisan ini. Saya juga ingin menanggapi pernyataan Mas Zubairi di artikelnya terkait sinyal XL Axiata di Madura lebih baik ketimbang AS (Telkomsel). Kebetulan saya bekerja di perusahaan kontraktor tower provider, dan pekerjaan kami membangun BTS (Base Transceiver Station). Kebetulan lagi, perusahaan di mana saya bekerja banyak sekali membangun BTS di Pulau Madura.

Jadi begini, setahu saya, jumlah tower BTS XL Axiata di Madura memang paling banyak ketimbang provider lain. XL memiliki 2800 BTS di Pulau Madura dengan jumlah pelanggan mencapai 1 juta. Kondisi tersebut membuat XL memberikan servis maksimal di Madura dengan cara meningkatkan pelayanan jaringan, penambahan kapasitas, dan mengganti perangkat BTS yang dulunya masih menggunakan microwave (teknologi lama) menjadi fiber optic.

Boleh dibilang, XL adalah rajanya provider di Madura. Pulau tersebut menghasilkan banyak cuan bagi perusahaan, jadi wajar saja jika diprioritaskan dan sinyalnya paling bagus. Alasan tersebut juga menjadi salah satu penyebab kualitas internet di Indonesia nggak merata, sebab provider akan memprioritaskan daerah yang mengguntungkan bagi perusahaan.

Sementara daerah yang penggunanya sedikit dan lokasinya jauh—contohnya wilayah 3T—fasilitas internetnya minim. Membangun BTS di daerah 3T dianggap nggak menguntungkan karena cost tinggi tapi pengguna terbatas. Istilahnya, kurang cuan untuk perusahaan. Oleh karena itu, saat pemerintah memiliki program pembangunan BTS di daerah 3T saya bahagia sekali. Sayangnya, kebahagiaan saya pun tak bertahan lama lantaran proyek tersebut malah dikorupsi oleh Johnny G Plate, dkk.

Akhir kata, selama Menkominfo kita yang baru punya pandangan Internet Cepat Buat Apa, selama itu pula, jaringan internet yang stabil dan murah susah kita dapatkan.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Harga Paket Internet Beda padahal Sama-sama Pakai Kartu XL: Diskriminasi yang Bikin Saya Kecewa sebagai Pelanggan Setia.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Desember 2023 oleh

Tags: harga paketproviderprovider internetprovider Selulertelkomselxl
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya Mojok.co

Sisi Mengecewakan Kartu Tri yang Selama Ini Terkenal Dermawan ke Penggunanya

9 Juni 2025
5 Alasan Kenapa Saya Masih Pakai by.U terminal mojok.co

5 Alasan Kenapa Saya Masih Pakai by.U

7 Februari 2022
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan

14 April 2022
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Paket Internet Telkomsel: Harga Sultan, Kualitas Gini-gini Aja

4 Maret 2023
Kartu Indosat Pascabayar Sebenarnya Tidak Spesial, tapi Saya Loyal Menggunakannya Selama 7 Tahun Mojok.co

Kartu Indosat Pascabayar Sebenarnya Tidak Spesial, tapi Saya Loyal Menggunakannya Selama 7 tahun 

2 Juli 2025
5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Langganan Telkomsel selain Tarifnya yang Mahal Terminal Mojok

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Langganan Telkomsel selain Tarifnya yang Mahal

23 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.