Sebelum 1 September 2022 tengah malam, rakyat Indonesia punya ide yang sama, yaitu mengantre di SPBU demi mendapatkan harga BBM lama. Semua orang menantikan harga baru Pertamax, Pertalite, dan solar bersubsidi. Antrian jadi panjang, semua orang gelisah. Maklum, harga BBM terbaru bakal disusul naiknya jumlah rakyat miskin. Semua orang sudah merasa miskin, ya?
Namun, 1 September 2022, ribuan rakyat miskin Indonesia kena prank. Harga BBM terbaru tidak jadi diterapkan. Malahan, BBM non-subsidi yang harganya turun. Yah, namanya juga menyesuaikan harga pasar dan nggak bakal berefek banget buat mayoritas rakyat miskin Indonesia. Rakyat miskin Indonesia cuma bisa minum BBM bersubsidi, you know.
Nah, kini, 3 September 2022, harga BBM terbaru jadi diterapkan. Tidak ada lagi penundaan. Pas banget di hari Sabtu, di mana mayoritas warga miskin Indonesia menghabiskan waktu untuk menarik napas setelah 1 minggu tegang karena kondisi inflasi yang tak mereka pahami dan impitan tagihan pinjol yang makin ketat.
Jadi, per 3 September 2022, yang rakyat miskin Indonesia khawatirkan terjadi juga. Pertamax, salah satu BBM non-subsidi, kini naik jadi Rp14.500. Harga sebelumnya adalah Rp12.500. Naiknya Rp2.000 perak. Sementara itu, Pertalite yang dulu dijual dengan harga Rp7.500 naik jadi Rp10.000. Naiknya Rp2.500 perak.
Konon katanya, kata Presiden Jokowi, harga BBM terbaru ini muncul karena subsidi itu malah dinikmati warga mampu. Misalnya, masih banyak warga mampu dengan mobil mewah, masih minum Pertalite, alih-alih Pertamax.
Kalau dari sisi angka, hitungannya mencapai 70 persen pemilik mobil pribadi, khususnya mobil mewah, yang menikmati Pertalite. Oleh sebab itu, harga BBM naik adalah sebuah keniscayaan.
Hmm… apakah pembaca merasakan ada hal aneh di sini nggak? Kalau saya sih nggak merasa aneh. Sudah betul itu harga BBM terbaru mengalami kenaikan. Banyak orang kaya malah minum Pertalite, bukan Pertamax.
Iya, nggak ada yang aneh di sini. Penyaluran subsidi nggak sesuai, solusinya kenaikan harga. Apakah solusinya membenahi sistem supaya orang miskin yang hanya bisa menikmati subsidi?
Ya nggak, dong. Itu solusinya terlalu tepat sasaran. Mari cari solusi yang bukan solusi. Ya, sudah betul harga BBM terbaru mengalami kenaikan. Orang miskin bertambah ya kita pikirkan nanti. BLT cuma Rp600.000 dan hanya diberikan 1 kali sudah cukup. Mari kita menanam cabai, bawang, dan padi halaman rumah. Selamat datang inflasi.
Nah, apakah sekarang masyarakat sudah boleh panik? Terlepas dari itu semua, selamat datang ribuan rakyat miskin baru. Sarapan ketela rebus, makan siang nasi aking, dan makan nasi aking lagi sisa siang untuk fancy dinner. Bravo! Merdeka!
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Harga BBM Naik, Dana Pensiun Diubah, Istri Ferdi Sambo Tak Ditahan tapi Rakyat yang Kudu Memahami