Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Hanya Karena Saya Perempuan?

Eka Prasetya Widhi Utami oleh Eka Prasetya Widhi Utami
7 Juni 2019
A A
perempuan

perempuan

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa tahun yang lalu, anak-cucu nenek sedang berkumpul di rumah nenek. Kalau tidak salah saat itu acara kumpul keluarga waktu itu karena ada peringatan seribu hari meninggalnya almarhum kakek. Sesuai tradisi masyarakat setempat, peringatan kematian seseorang biasanya diadakan dengan menggelar acara tahlilan. Selesai masak makanan berat atau menu utama, biasanya acara masak-masak yang kebanyakan dilakukan oleh kami yang perempuan kemudian dilanjutkan dengan membuat atau mengolah makanan untuk dijadikan camilan. Saat itu, saya kebagian mengupas kacang mentah yang hendak digoreng. Karena saya sendirian kemudian Ibu menyuruh adik saya—laki-laki—untuk membantu. Ternyata tidak lama kemudian, Ayah menyusul kami berdua. Karena mempunyai sifat yang sama-sama pendiam—akut—maka jadilah kami bertiga mengupas kacang dalam keheningan masing-masing.

Melihat hal tersebut, salah Pakdhe saya, membuat lelucon tentang hal ini.

“Ngupas kacang bertiga, tapi nggak ada yang nyuara,” katanya. Sepertinya seloroh yang diucapkan Pakdhe tadi disambut gelak tawa dari semua orang. Mereka semua sudah paham perihal sifat pendiam Ayah yang ‘menurun’ ke anak-anaknya.

Pakdhe masih belum selesai ternyata—beliau juga menambahkan, “Kamu itu lo—sambil menunjuk saya—gimana sih, sebagai perempuan sendiri kok ya diem aja? Mbok Ayah sama adiknya diajak ngobrol.” Itu saja yang beliau ulang-ulang sebagai bahan obrolan hingga beberapa bulan ke depan—hzzz kzl akutu~

Saat itu—selain menahan malu—saya hanya bisa diam mendengarkan sambil mesam-mesem padahal di hati rasanya asem. Saya merasa kesal dan jengkel—tapi tidak tahu harus berargumen bagaimana. Hanya menyadari bahwa saya tidak bisa menerima lelucon Pakdhe.

Memang apa yang dikatakan beliau sebagian memang ada benarnya. Namanya orang—terutama keluarga yang sepertinya jarang berkumpul bersama—pasti ada baiknya untuk saling bertukar cerita. Saya juga yakin, sebenarnya ada banyak hal yang mungkin bisa diceritakan oleh masing-masing anggota keluarga, mengingat domisili kami yang berbeda kota. Namun—karena dari kecil saya dan adik tidak (di)biasa(kan) berkomunikasi dengan baik—hal tersebut membuat kami ragu dan malu (dan males) untuk sekadar membuka obrolan.

Sebenarnya yang menjadi gerundelan saya bukan hal tersebut, melainkan omongan Pakdhe yang menitikberatkan gender saya sebagai perempuan ini yang menurutnya harus bisa mengajak orang bercengkerama dan asyik bertukar cerita. Dari guyonan Pakdhe tadi, bisa ditangkap bahwa menurutnya perempuan identik dengan banyak omong atau aktif berbicara. Sedangkan gender laki-laki yang punya sifat pendiam adalah hal yang normal. Berdasarkan hal tersebut maka saya sebagai perempuanlah yang bertugas untuk memeriahkan suasana.

Belum selesai sampai di sana. Kemarin saat hari pertama lebaran, ada tamu yang berkunjung ke rumah nenek. Dari sekian banyak anggota keluarga, Pakdhe menyuruh siapa pun yang perempuan (kecuali nenek) untuk membuatkan minuman untuk tamu yang datang.

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Aturan Tidak Tertulis di Toilet Perempuan yang Perlu Diperhatikan agar Sama-sama Nyaman

Karena Ibu saya mengatakan kalau sedang ingin istirahat sebentar setelah seharian keliling rumah sanak saudara—Ibu seraya bergurau hanya melempar perintah membuatkan minuman tadi pada adik saya yang duduk di sebelahnya. Setelah itu, gurauan tersebut diteruskan ke anak ketiga Pakdhe yang bernama S—lalu S melanjutkan perintah tadi kepada G. Baik adik saya, S, maupun G adalah anak laki-laki semua.

Merasa sudah tidak sabar—Pakdhe kemudian mengulangi perintahnya tadi—bahkan dengan tambahan, “Lha wong di rumah ini ada banyak perempuan kok bikin minuman saja pakai ribet segala.”

Kalau sedang tidak ada tamu, ingin rasanya aku melemparkan gawai yang menampilkan akun-akun media sosial yang memuat konten feminisme atau gerakan yang mengusung kesetaraan gender—atau opsi lain, ngegas di depan banyak orang bahwa bikin minuman atau urusan dapur BUKAN HANYA TUGAS PEREMPUAN tapi apa daya aku takut dicoret dari Kartu Keluarga.

Helaaaaw, udah tahun 2019 dan situ masih aja berpikir bahwa aktivitas di dapur hanya milik perempuan?

Helaaaaw, padahal kan kebutuhan makan dan minum nggak pandang gender.

Lagian memangnya laki-laki nggak mudheng cuma perkara nyiapin gelas berikut tatakan, masukin gula, kopi, atau teh kemudian tuang air panas secukupnya? Merasa gengsi kalau harus ikut membantu memberikan suguhan pada tamu? Luntur kelaki-lakiannya kalau menginjakkan kaki di ruangan yang identik dengan kompor dan peralatan makan? Nggak, kan?

Jelas nggak dooooong!

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: FeminisKesetaraan GenderPerempuanSJW
Eka Prasetya Widhi Utami

Eka Prasetya Widhi Utami

ArtikelTerkait

komunikasi perempuan laki-laki feminis tapi tukang selingkuh feminisme perjuangan gender mojok.co

Pertanyaan Untuk Mas-Mas yang Ngaku Feminis tapi Doyan Selingkuh

15 Juni 2020
5 Hal Ngeselin yang Dihadapi Cewek Bertubuh Mungil terminal mojok

5 Hal Ngeselin yang Dihadapi Cewek Bertubuh Mungil

15 Juni 2021
Ketahui Jenis-jenis Bra dengan Beragam Fungsi Berikut biar Nggak Salah Pakai! terminal mojok

Ketahui Jenis-jenis Bra dan Beragam Fungsinya biar Nggak Asal Pakai!

15 April 2021
Split the Bill Bisa Jadi Cara Bentuk Kesetaraan dalam Hubungan

Split the Bill Bisa Jadi Cara Bentuk Kesetaraan dalam Hubungan

4 Januari 2020
dulu saya

Sebuah Curhatan Mahasiswi : Perilaku yang Saya Benci Dulu Adalah Perilaku Saya Sekarang

11 Juni 2019

Film Yuni: Ternyata Jadi Perempuan Itu Menakutkan

11 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak Mojok.co

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak

30 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

Susahnya Cari Ruang Terbuka Hijau di Palembang, Hiburan Cuma Mal atau Kafe, tapi Lama-lama Bosan dan Bikin Rugi!

29 Desember 2025
Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional Mojok.co

Stop Mengira Kuliah Online UT Itu Main-main, Kenyataannya Lebih Serius dan Menantang Dibanding Kuliah Konvensional

30 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.