• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

Halo, Pak Dosen, Apa Hukum Memfotokopi Buku Untuk Kegiatan Akademik Ya?

Adien Tsaqif Wardhana oleh Adien Tsaqif Wardhana
21 September 2019
A A
hukum memfotokopi buku
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang mahasiswa, tentu saja saya banyak memnbutuhkan buku untuk aktivitas perkuliahan. Buku yang digunakan itu bermacam-macam, ada buku yang terbitan lama dan ada buku yang terbitan baru.

Pernah suatu ketika saat perkuliahan, seorang dosen menyuruh saya untuk memfotokopi buku dengan alasan bukunya sudah tidak terbit atau masuk kategori buku lama. Alhasil saya kaget, kemudian saya bertanya, “lho pak apakah memfotokopi buku itu boleh? Bukankah memfotokopi buku itu merupakan suatu pembajakan?”, dosen saya lalu dengan enteng bilang, “lha ini bukunya sudah tidak terbit mas”. Saya tidak berani membantah karena ya saya belum punya argumen kuat yang bisa mempertanyakan kembali keabsahan jawaban dosen saya ini hahaha.

Itu bukan satu-satunya kasus yang terjadi. Kenyataannya, saya kerap kali menemukan teman-teman saya memfotokopu buku padahal sebenarnya buku itu masih tergolong buku baru dan masih beredar di toko-toko buku. Hemmmm, apakah kegiatan seperti ini memang normal terjadi di instansi pendidikan? Terus apa dong maksud poster yang (((terpampang))) di dinding kelas yang menuliskan besar-besar kalimat “STOP PEMBAJAKAN BUKU“? Bukankah pertentangan antara norma dan realita ini terlihat seperti kita sedang menjilat ludah sendiri? Wah wah wah ramashoooookkkk.

Akhirnya, daripada saya bingung sendiri, saya cari dalil-dalil mengenai hukum memfotokopi buku di google. Setelah membaca artikel di beberapa media saya akhirnya mendapat pencerahan gaes, berikut penjelasannya:

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Pasal 46 ayat 1 Tentang Hak Cipta, dikatakan bahwa “Penggandaan untuk kepentingan pribadi atas Ciptaan yang telah dilakukan pengumuman hanya dapat dibuat sebanyak 1 (satu) salinan dan dapat dilakukan tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.” Kemudian dalam ayat 2 disebutkan bahwa penggandaan untuk kepentingan pribadi sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 1 tidak mencakup:

a. Karya arsitektur dalam bentuk bangunan atau konstruksi lain;

b. Seluruh atau bagian yang substansial dari suatu buku atau notasi musik;

c. Seluruh atau bagian substansial dari database dalam bentuk digital;.

d. Program Komputer

e. Penggandaan untuk kepentingan pribadi yang pelaksanaannya bertentangan dengan kepentingan yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak Cipta.

Jadi sudah jelas, lur! Kalau berdasarkan pasal 46 ayat 1 ini, menyalin/ memfotokopi buku adalah termasuk pelanggaran hak cipta…

Lalu gimana dong solusi untuk kasus pertama—-buku yang sudah tidak dicetak kembali dan tidak ada di pasaran—-padahal kita sedang membutuhkan buku tersebut?

Jawabannya adalah, kita bisa membaca/meminjam buku itu di Perpustakaan, atau jika kita membutuhkan buku tersebut dalam jumlah yang banyak, kita bisa meminta kepada penerbit untuk menerbitkan kembali buku-buku lama.

Jika penerbitnya tidak mau menerbitkan bukunya kembali, ya alangkah baiknya kita meminta izin terlebih dahulu kepada pihak penerbit untuk menyalin buku tersebut dengan alasan untuk kepentingan mendesak misal pendidikan, penelitian, tugas negara, dll.

Lalu bagaimana dengan kasus yang kedua—memfotokopi buku yang masih terbit dan masih banyak dijual di toko buku demi kepintingan pendidikan? Ya sudah jelas sekali untuk kasus yang kedua ini hukum memfotokopi buku itu menjadi haram karena sudah sangat melanggar hak cipta.

Lha nggak melanggar hak cipta bagaimana, bukunya masih terbit dan masih dijual bebas di toko buku tapi memilih memfotokopi buku tersebut dengan alasan lebih murah, itu sudah tidak menghargai penulis, editor, layouter, dan semua pihak yang terlibat dalam penerbitan buku tersebut.

Seperti yang dikatakan Mas Agus Mulyadi dalam esainya, melawan pembajakan itu adalah bentuk perjuangan untuk literasi. Sebab tujuannya adalah menyejahterakan penulis, layouter, editor, dan orang-orang yang bergiat di dunia perbukuan.

Artinya, dengan kita tidak memfotokopi buku, kita termasuk sedang membantu menyejahterakan penulis, layouter, editor, dll. Karena ketika kita membeli buku asli dan mengajak teman-teman kita untuk melakukan hal yang sama, lingkaran penulis, penerbit, dan orang-orang lain yang terlibat di sana, akan mendapatkan keuntungan yang sepantasnya. Syukur-syukur jika para pekerja di penerbitan bisa mendapatkan bonus dari bossnya berkat keuntungan tersebut. Hehe.

Dan untuk melakukan itu semua, harusnya sih instansi pendidikan dan para civitas akademika menjadi garda terdepan dalam memberantas bentuk-bentuk pembajakan buku. Bukannya dosen-dosen malah nyuruh mahasiswanya untuk untuk memfotokopi buku, wah jan ramashoookkkk. (*)

BACA JUGA Terpujilah Wahai Engkau, Para Pembajak Buku atau tulisan Adien Tsaqif Wardhana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: balas dengan karyaLiterasipembajakan bukupenerbitan

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Adien Tsaqif Wardhana

Adien Tsaqif Wardhana

Mburuh di sejarahkita.com

ArtikelTerkait

Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh Terminal Mojok

Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh

15 September 2022
Hal-hal yang Perlu Kita Lakukan jika Telanjur Beli Buku Bajakan terminal mojok.co

Hal-hal yang Perlu Kita Lakukan jika Telanjur Beli Buku Bajakan

30 Mei 2021
Menelusuri Alasan Orang Lebih Memilih Baca Scanlation Ketimbang Membeli Komik Asli terminal mojok

Menelusuri Alasan Orang Lebih Memilih Baca Scanlation Ketimbang Beli Komik Asli

6 Mei 2021
Proses Panjang Penerbitan Komik di Indonesia yang Jarang Diketahui Para Pencinta Manga terminal mojok

Proses Panjang Penerbitan Komik di Indonesia yang Jarang Diketahui Para Pencinta Manga

4 Mei 2021
Cara Mengikhlaskan Buku yang Telah Dimaling Orang-orang Laknat mojok.co/terminal

Cara Mengikhlaskan Buku yang Telah Dimaling Orang-orang Laknat

9 Maret 2021
Wattpad Menunjukan Betapa Menyedihkan Selera Kebanyakan Pembacanya terminal mojok.co

Wattpad Menunjukan Betapa Menyedihkan Selera Kebanyakan Pembacanya

6 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
surat cinta

Apa Itu Nembak Lewat Chat, Lewat Surat Cinta Dong Lebih Romantis

mencatat pengeluaran

Mencatat Pengeluaran Biar Uang Nggak Kerasa Hilang Secara Ghaib

pendengar curhata

Pendengar Curhat yang Baik Adalah Mereka yang Tiap Curhat Nggak Kalian Dengerin



Terpopuler Sepekan

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia
Otomotif

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

oleh Tiara Uci
19 Maret 2023

Saya merasa baik-baik aja naik AirAsia dan udah akrab dengan delay-nya. Tapi kok penerbangan kali ini rasanya berbeda.

Baca selengkapnya
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

Suka Duka Tinggal di Pelosok Kabupaten Bangkalan Madura

20 Maret 2023
Percayalah, Jangan Main ke Kebumen, Nanti Bakal Nyesel

Percayalah, Jangan Main ke Kebumen, Nanti Bakal Nyesel

21 Maret 2023
7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

7 Kelebihan dan Kekurangan yang Saya Rasakan Saat Naik Pelita Air, Maskapai “Baru” Pertamina

16 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!